Program Prioritas Solo Era Gibran
Kejar Target, PSEL Putri Cempo Solo Tambah Incinerator, Polusi Udara dan Eksploitasi Air Membayangi
Saat ini PSEL Putri Cempo baru bisa mengolah sekitar 100 ton dari target 545 ton per hari.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Putradi Pamungkas
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo Kristiana menjelaskan incinerator memang menjadi salah satu pilihan menghadapi sampah heterogen.
Namun perlu ada kajian mendalam untuk menerapkan teknologi ini.
“Kami berkoordinasi dengan PT. SCMPP mengupayakan untuk infrastruktur mengkondisikan sampah yang masih heterogen. Incinerator harus ada kajian lagi,” terangnya.
Salah satu resiko yang dihadapi yakni eksploitasi air berlebihan.
Selain itu, jika memanfaatkan sungai di sekitar jarak yang jauh menjadi tantangan.
“Incinerator membutuhkan air yang banyak sementara di sekitar TPA susah air. Dari sisi lingkungan menggunakan sumur artesis apakah akan berdampak sumur di sekitarnya. Mereka jadi berkurang debit airnya di warga. Kalau mengambil air sungai Kali Kebo tidak ada airnya kecuali hujan deras. Sungai paling dekat Bengawan Solo jaraknya 5 kg lebih. Itu perlu kajian lagi. Bukan tidak mungkin tapi kita harus membuat kajian dulu,” ungkapnya.
(*)
Program Prioritas Solo Era Gibran
Gibran Rakabuming Raka
Kota Solo
Putri Cempo
Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik
Baru 100 Ton Per Hari, PLTSa Putri Cempo Targetkan Bisa Capai 545 Ton Akhir Tahun Ini |
![]() |
---|
DLH Solo Akui Sarana dan Prasarana Belum Memadai untuk Pemilahan Sampah dari Hulu ke Hilir |
![]() |
---|
PSEL Putri Cempo Solo Didenda Karena Gagal Hasilkan 5 Megawatt, Operator Lobi Pemerintah Ubah MoU |
![]() |
---|
PSEL Putri Cempo Solo Baru Bisa Olah Seperlima dari Target, Tim Ahli Ungkap Tiga Kendala Utama |
![]() |
---|
6 Bulan Beroperasi, Sentra Mebel Sri Kayu Solo Belum Hasilkan Sepeserpun Transaksi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.