Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Tewasnya Diplomat Muda Masih Misteri, Eks Kabareskrim Ungkap 2 Hal yang Bisa Jadi Penyebab Kematian

Penyebab meninggalnya diplomat muda Kementerian Luar Negero (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (ADP) hingga kini masih menjadi misteri.

(TRIBUNJOGJA.COM/ Neti Istimewa Rukmana/ist)
RUMAH DUKA: Suasana rumah duka Diplomat Kemenlu, Arya Daru Pangayunan (38), di Jalan Munggur, Dusun Jombang, Padukuhan Karangbendo, Kalurahan Banguntapan, Kapanewon Banguntapan, DI Yogyakarta. Arya Daru Pangayunan semasa hidup (kanan). Foto ini diunggah di media sosialnya pada 4 Februari 2024. Kabar wafatnya diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan (38), mengejutkan warga lingkungan tempat tinggal keluarganya di Bantul, DI Yogyakarta. (TRIBUNJOGJA.COM/ Neti Istimewa Rukmana/ist) 

TRIBUNSOLO.COM - Penyebab meninggalnya diplomat muda Kementerian Luar Negero (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (ADP) hingga kini masih menjadi misteri.

Diketahui sebelumnya, diplomat muda tersebut ditemukan tewas di kamar kosnya di kawasan Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025) pagi.

Baca juga: Posisi Lakban yang Lilit Kepala Diplomat Disorot, Sosiolog Kriminalitas: Jadi Kunci Ungkap Kasus

Kejadian nahas ini menjadi sorotan karena korban ditemukan meninggal dunia dalam keadaan kepalanya terlilit lakban berwarna kuning.

Terkait meninggalnya diplomat muda ini Eks Kabareskrim Komjen (Purn) Ito Sumardi membeberkan hal-hal yang bisa mengungkap penyebab kematian tersebut.

Ito Sumardi menilai yang paling menentukan dalam pengungkapan kematiannya adalah hasil pemeriksaan forensik.

Dengan melalui pemeriksaan forensik bisa menentukan kapan korban meninggal dunia.

Kemudian ada juga faktor lain yaitu jejak digital yang bisa jadi pembuktian kematian korban.

"Yang pertama mungkin CCTV itu kan hanya merupakan satu alat bukti pendukung ya. Tapi yang paling menentukan ini adalah dari hasil pemeriksaan forensik."

"Jadi disini kedokteran forensik, Mbak itu adalah bagaimana menentukan penyebab yang bersangkutan meninggal dan waktu ya waktu yang bersangkutan almarhum itu meninggal," 

"Kemudian yang kedua adalah jejak digital. Nanti tentunya polisi akan menelusuri jejak digital baik dari percakapan atau komunikasi almarhum," kata Ito dilansir Kompas TV, Kamis (10/7/2025).

DIPLOMAT KEMENLU TEWAS - Kolase foto Arya Daru Pangayunan semasa hidup (kanan) - Polisi melakukan oleh TKP di kos Daru di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025). Daru, yang merupakan Diplomat Muda Kemenlu, ditemukan tewas di indekosnya pada Selasa pagi, dalam kondisi kepala dilakban. Pada Senin (7/7/2025) malam sebelum tewas, Daru sempat melakukan panggilan telepon dengan sang istri. Panggilan itu merupakan komunikasi terakhir Daru dengan istrinya.
DIPLOMAT KEMENLU TEWAS - Kolase foto Arya Daru Pangayunan semasa hidup (kanan) - Polisi melakukan oleh TKP di kos Daru di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025). Daru, yang merupakan Diplomat Muda Kemenlu, ditemukan tewas di indekosnya pada Selasa pagi, dalam kondisi kepala dilakban. Pada Senin (7/7/2025) malam sebelum tewas, Daru sempat melakukan panggilan telepon dengan sang istri. Panggilan itu merupakan komunikasi terakhir Daru dengan istrinya. (Tribunnews.com Rizki Sandi Saputra & Dok. Pribadi Arya Daru)

Baca juga: Bambang Widjojanto Soroti Kejanggalan Tewasnya Diplomat: Di Teori Kriminologi Simbol Pembungkaman

Minta Penyidik Jangan Terlalu Dini Ungkap Penyebab Kematian

Ito mengaku mendengar informasi bahwa tidak ditemukan sidik jari lain di TKP tewasnya korban.

Namun, menurut Ito, itu hanya informasi awal dan penyidik tidak bisa langsung menggunakan informasi awal ini untuk menentukan penyebab kematian korban.

"Kemudian yang ketiga, kalau kita lihat di TKP kan saya mendengar dari teman-teman  penyidik bahwa  tidak ditemukan  sidik sidik jari lain. Tapi itu kan baru informasi awal."

"Jadi akan sangat terlalu dini kalau kita mengatakan penyebab kematian. Yang jelas yang bersangkutan itu kan meninggal dengan  tubuhnya ada di mukanya dilakban kemudian diselimuti dengan selimut ya."

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved