Asal-usul Sendang Ontrowulan di Gunung Kemukus Sragen, Dikenal sebagai Sendang Suci oleh Peziarah

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Gunung Kemukus adalah salah satu wisata ikonik di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Jika berkunjung ke Gunung Kemukus, ada satu spot wisata religi yang tak boleh dilewatkan.

Spot wisata tersebut adalah Sendang Ontrowulan, salah satu titik utama dalam kawasan wisata religi Gunung Kemukus, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen.

Baca juga: Asal-usul Sendang Siwani di Wonogiri, Konon Airnya jadi Sumber Kekuatan Pangeran Sambernyawa

Selama ini, Sendang Ontrowulan banyak dikaitkan dengan mitos dan ritual menyimpang, padahal sejarah aslinya justru sarat makna spiritual dan kisah pengabdian.

Sendang Ontrowulan terletak di sisi utara Makam Pangeran Samudro dan digunakan para peziarah untuk bersuci sebelum berziarah.

Namun, cerita tentang asal-usul sendang ini kerap diselewengkan, termasuk tuduhan adanya hubungan terlarang antara Pangeran Samudro dan ibunya, Ontrowulan.

Asal-usul Sendang Ontrowulan

Pangeran Samudro adalah putra Raja Majapahit terakhir dari seorang selir.

Ketika Majapahit runtuh, ia dan ibunya, Ontrowulan, diboyong ke Demak Bintoro oleh Sultan Demak.

Dalam perjalanan hidupnya, Pangeran Samudro berguru ke Gunung Lawu, sebelum akhirnya wafat karena sakit di padang Oro-oro.

Jenazahnya kemudian dimakamkan di kawasan yang kini dikenal sebagai Gunung Kemukus.

Baca juga: Asal-usul Sendang Beji di Kebakkramat Karanganyar, Dulu jadi Tempat Jujugan Para Pengikut Raja

Kabar duka ini sampai ke telinga Ontrowulan di Demak, yang lantas datang ke makam dan memilih menetap di sekitarnya untuk merawat pusara anaknya.

Tak lama setelah itu, Ontrowulan dikisahkan menghilang secara misterius, dan dalam tradisi lisan masyarakat, diyakini telah "moksa", atau lenyap secara spiritual di sekitar makam Pangeran Samudro.

Sendang Suci, Bukan Sumber Mitos Sesat

Nama Sendang Ontrowulan berasal dari lokasi tempat Ontrowulan diyakini bermeditasi dan menyucikan diri.

Tempat ini kemudian dipercaya masyarakat sebagai sumber air berkah.

Airnya digunakan untuk mencuci muka, berdoa, dan dibawa pulang oleh peziarah, bahkan diyakini dapat menyuburkan tanaman oleh para petani.

Sementara itu, kepercayaan terhadap air sendang bukan berkaitan dengan hal-hal mistis menyimpang, melainkan bagian dari laku spiritual.

Hal itu pun sempat diamini Juru kunci makam Pangeran Samudro.

Selama ini banyak informasi keliru tentang sejarah Gunung Kemukus yang tersebar di media sosial dan blog.

(*)