Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Anak di Sragen Diduga Dihamili Ayah Tiri

Temui Bocah Dihamili Ayah Tiri di Sragen, Menteri PPPA Sebut Masih Banyak Kasus yang Tak Terlaporkan

Hal tersebut disampaikan Arifatul saat berkunjung ke Kabupaten Sragen untuk menemui korban anak yang dihamili ayah tiri. pada Sabtu (12/7/2025).

TribunSolo.com/ Septiana Ayu
TEMUI ANAK DIHAMILI - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi menemui korban anak di Kabupaten Sragen yang dihamili ayah tiri. Pertemuan itu terjadi di Rumah Dinas Bupati Sragen pada Sabtu (12/7/2025) sore, yang dilakukan secara tertutup. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi menyampaikan bahwa menyampaikan angka kasus kekerasan terhadap anak dan perempuaan hampir menyentuh 14.000 kasus hingga 7 Juli 2025.

Hal tersebut disampaikan Arifatul saat berkunjung ke Kabupaten Sragen untuk menemui korban anak yang dihamili ayah tiri. pada Sabtu (12/7/2025).

Baca juga: Menteri PPPA Temui Bocah Dihamili Ayah Tiri di Sragen : Ungkap Kondisi Terkini, Kasus Jalan Terus

Meski begitu, menurutnya masih banyak korban yang tidak berani membuat laporan atas kekerasan yang mereka alami.

"Kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan, menurut survei yang kami lakukan memang mengalami peningkatan yang sangat luar biasa, dan dari data kami, di Kementerian dari Januari sampai dengan 14 Juni 2025, angka kekerasan terlaporkan itu diangka 11.857," katanya kepada TribunSolo.com, Sabtu (12/7/2025).

"Dan sampai 7 Juli itu angkanya sudah mendekati 14.000, artinya dalam waktu 3 minggu, ada 3 ribu kasus kekerasan yang terlaporkan kepada kami, dan ini hanya yang berani melapor, sesungguhnya tidak terlaporkan lebih banyak," sambungnya.

Oleh karena itu, ia berharap kepada korban kekerasan, terutama anak dan perempuan untuk berani melapor.

Sebaran kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, menurut Arifatul bervariasi di setiap daerah.

Di Jawa Tengah, ia menyebut kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak mencapai 700 kasus.

"Ini bukan dilihat dari kecil atau besarnya (jumlah kasus), tetapi ini sebagai sinyal bahwa ini menjadi keprihatinan kita," ujar Arifatul.

Arifatul menambahkan bahwa banyaknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak disebabkan oleh beberapa faktor.

"Disebabkan karena faktor pola asuh dalam keluarga, pengaruh gadget yang tidak bijaksana penggunaannya, dan faktor lingkungan," pungkasnya.

TEMUI ANAK DIHAMILI - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi menemui korban anak di Kabupaten Sragen yang dihamili ayah tiri. Pertemuan itu terjadi di Rumah Dinas Bupati Sragen pada Sabtu (12/7/2025) sore, yang dilakukan secara tertutup.
TEMUI ANAK DIHAMILI - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi menemui korban anak di Kabupaten Sragen yang dihamili ayah tiri. Pertemuan itu terjadi di Rumah Dinas Bupati Sragen pada Sabtu (12/7/2025) sore, yang dilakukan secara tertutup. (TribunSolo.com/ Septiana Ayu)

Menteri PPPA Temui Bocah Dihamili Ayah Tiri di Sragen : Ungkap Kondisi Terkini, Kasus Jalan Terus

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi menemui korban anak di Kabupaten Sragen yang dihamili ayah tiri.

Pertemuan itu terjadi di Rumah Dinas Bupati Sragen pada Sabtu (12/7/2025) sore, yang dilakukan secara tertutup.

Baca juga: Alasan Bocah Dihamili Ayah Tiri di Sragen Dipindah ke Solo : Dapatkan Pendampingan Psikis Lebih Baik

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved