Kongres Nasional PSI di Solo

Pidato di Kongres PSI di Solo, Prabowo Sindir Ada Orang Merasa Paling Pintar : Semua Dikomentari

Presiden mengaku dirinya kerap memantau media sosial pada malam hari untuk mengetahui pendapat publik tentang dirinya.

|
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono

Kaesang menyebut bahwa program makan siang bergizi tersebut lebih bisa menyentuh keluarga miskin dan anak jalanan.

Baca juga: Suasana Kongres Nasional PSI di Solo: Suara Gajah Bergema, Jokowi Hadir Setelah Kaesang Jadi Ketum

“Ini sebuah inovasi yang menyentuh langsung kelompok paling rentan, anak-anak dari keluarga miskin ekstrem, termasuk anak-anak jalanan yang tidak terdaftar dalam sistem pendidikan nasional,” kata Kaesang di pidatonya dalam acara penutupan Kongres PSI di Edutorium UMS Solo, Minggu (20/7/2025) malam.

Dalam kesempatan yang sama, Kaesang menyebut program Sekolah Rakyat bukan saja memperluas akses pendidikan bagi anak dari keluarga miskin, tapi juga menyelamatkan masa depan mereka. 

Begitu juga dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kata Kaesang, MBG penting untuk memastikan pembangunan yang berkelanjutan. 

“Di sisi lain, PSI memberikan dukungan penuh kehadiran program makan bergizi gratis (MBG). Karena kami meyakini, tidak akan ada pembangunan berkelanjutan tanpa pemenuhan kebutuhan dasar rakyatnya, dan pemenuhan gizi bagi anak-anak bangsa adalah fondasi mencetak generasi yang sehat, cerdas dan tangguh,” imbuhnya. 

Baca juga: Suasana Kongres Nasional PSI di Solo: Suara Gajah Bergema, Jokowi Hadir Setelah Kaesang Jadi Ketum

Dia pun turut menyorot sejumlah pihak yang nyinyir dan mempermasalahkan mana yang paling penting dari kedua program itu.   

“Ini bukan soal pilih salah satu, kalau anak lapar mereka gak bisa belajar, dan kalau gak sekolah, mereka gak punya masa depan. Bagi kami tidak ada alasan untuk tidak mendukung penuh program-program dari Bapak Presiden,” imbuh putra bungsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo itu. 

Di hadapan Prabowo, Kaesang menegaskan PSI selalu bersama pemerintah.

“PSI akan terus berada di sisi Bapak Presiden, mendampingi Bapak mewujudkan cita-cita besar bagi bangsa dan negara. Kami tegaskan sekali lagi Pak, PSI siap selalu berdiri berdampingan dengan Bapak Presiden,” urai Kaesang.

Di dalam pidatonya, Kaesang juga mengungkapkan filosofi Gajah yang dipilih oleh PSI sebagai logo partainya.

"Gajah dalam budaya Jawa dipandang sebagai lambang kekuatan yang besar, yang tenang dan berwibawa. Ia tidak mudah terpancing, tidak kegabah. Tapi ketika bergerak, langkahnya membawa dampak yang besar," terang Kaesang.

"Gajah juga dikenal sebagai makhluk yang setia pada kawanan, tidak meninggalkan sesamanya dalam situasi apapun. ini sejalan dengan falsafah Jawa, rukun agawe santosa. Kerukunanlah yang menciptakan kekuatan sejati. Dan itulah semangat yang ingin kami tanamkan dalam diri setiap kadir PSI. Solid, tidak egois, saling menopang dan bergerak bersama dalam gotong royong. Seperti gajah yang besar tapi lembut, kuat namun penuh kearifan. Kami ingin PSI hadir sebagai kekuatan politik yang tegas, tetap rendah hati. bergerak pelan tapi pasti tidak bergampang," pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved