Vandalisme di SD Negeri Sragen
SD Negeri di Sragen Jadi Sasaran Vandalisme, Tembok hingga Bendera Merah Putih Dicoret-coret
SD Negeri 2 Gondang di Kabupaten Sragen jadi sasaran aksi vandalisme yang dilakukan orang-orang tidak bertanggung jawab.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - SD Negeri 2 Gondang di Kabupaten Sragen jadi sasaran aksi vandalisme yang dilakukan orang-orang tidak bertanggung jawab.
Dimana, tembok bahkan bendera merah putih di sekolah tersebut dicoret-coret dengan kata tertentu.
Di salah satu sisi tembok SD tersebut, terdapat tulisan kaligrafi yang sulit terbaca.
Di sisi tembok lainnya di atas kain bendera merah putih dicoret dengan kata-kata 'Gaza'.
Sementara di pagar tembok milik warga yang berada di seberang sekolah juga menjadi sasaran aksi vandalisme, bahkan terdapat gambar yang tidak pantas.
Anggota DPRD Kabupaten Sragen, Bambang Widjo Purwanto mengatakan hal tersebut diketahui usai ramai dipertimbangkan oleh warga Kecamatan Gondang.
Setelah ditelusuri, menurutnya bendera merah putih tersebut tidak diturunkan saat libur sekolah di hari Minggu (20/7/202).
Kemudian, tahu-tahu pada hari Senin (21/7/2025) pagi, bendera tersebut sudah dalam kondisi terdapat coret-coretan, terutama di bagian bendera berwarna putih.
"Kejadian kemarin malam, tahunya pas sudah ramai, dibagikan ke grup paguyuban RT RW, akhirnya ramai, jadi bahan pembicaraan," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (22/7/2025).

Siapa pelaku vandalisme tersebut, tidak ada yang tahu, lantaran tidak ada kamera pengawas CCTV di lingkungan sekolah.
"Pas pertama kali diketahui, bendera masih berada di tiang, jadi pelakunya menurunkan benderanya dulu, dicoret-coret, lalu dinaikkan lagi," jelasnya.
Usai kejadian tersebut, pihak sekolah langsung berkoordinasi dengan koordinator wilayah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta menurunkan bendera yang telah dicoret dan diganti dengan bendera yang baru.
"Kita untuk masalah Palestina tidak begitu mempermasalahkan, untuk menunjukkan solidaritas Palestina, tidak harus merusak bendara, yang disayangkan adalah vandalismenya, jadi inibukan tentang solidaritas Palestina," jelasnya.
"Kalau di tembok bisa ditutup cat, kalau ini kan sudah merusak atribut negara, ini permasalahannya disitu, coret-coret mungkin kenakalan anak remaja, itu yang harus kita pisahkan, tapi, ketika berbicara ini sudah bicara bendera merah putih, bendera negara Indonesia, inikan suatu penghinaan, suatu pelecehan," jelasnya.
Baca juga: Vandalisme Adili Jokowi Merebak di Solo, Jokowi Akui Tak Marah : Itu Cara Mengungkapkan Ekspresi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.