Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Top Rank Solo Raya

7 Kabupaten/Kota di Solo Raya dengan Konsumsi Durian Terbanyak, Surakarta Ternyata Cukup Rendah

BPS melaporkan ranking wilayah Solo Raya dengan tingkat konsumsi durian per kapita yang paling tinggi hingga terendah.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
PENJUAL DURIAN - Ganang (28), pedagang durian di selatan Pasar Legi Solo beberapa waktu lalu. Berikut daftar wilayah Solo Raya dengan konsumsi durian tertinggi menurut BPS. 

TRIBUNSOLO.COM -  Provinsi Jawa Tengah mencatatkan diri sebagai salah satu daerah penghasil durian terbesar di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, Jawa Tengah menduduki peringkat ketiga secara nasional dengan total produksi mencapai 181.713 ton durian.

Produktivitas ini menunjukkan potensi besar sektor hortikultura di provinsi tersebut, khususnya untuk komoditas durian yang memiliki nilai ekonomi tinggi di pasar lokal maupun nasional.

Sementara itu, dalam laporan BPS Jawa Tengah pada tahun sebelumnya (2021), jumlah produksi durian bahkan lebih tinggi, yakni 1.694.937 kuintal atau sekitar 169.493,7 ton.

Baca juga: 7 Kabupaten/Kota di Solo Raya dengan Pengeluaran Tertinggi untuk Beli Rokok, Solo Posisi Buncit

Angka ini memperkuat posisi Jawa Tengah sebagai sentra utama produksi durian di Pulau Jawa.

Dengan Jawa Tengah sebagai salah satu sentra penghasil durian, membuat tingkat konsumsi durian di sini cukup tinggi.

BPS melaporkan ranking wilayah Solo Raya dengan tingkat konsumsi durian per kapita yang paling tinggi hingga terendah sepanjang 2024.

Konsumsi per kapita adalah ukuran rata-rata jumlah barang atau jasa yang dikonsumsi oleh setiap individu dalam suatu populasi dalam periode waktu tertentu (biasanya satu tahun).

Berikut 7 kabupaten/kota dengan tingkat konsumsi durian paling tinggi di Solo Raya:

  1. Karanganyar : 0,063 (Rata-rata Konsumsi Perkapita Seminggu)
  2. Wonogiri : 0,058 (Rata-rata Konsumsi Perkapita Seminggu)
  3. Boyolali : 0,045 (Rata-rata Konsumsi Perkapita Seminggu)
  4. Klaten : 0,029 (Rata-rata Konsumsi Perkapita Seminggu)
  5. Sukoharjo : 0,028 (Rata-rata Konsumsi Perkapita Seminggu)
  6. Surakarta : 0,017 (Rata-rata Konsumsi Perkapita Seminggu)
  7. Sragen : 0,016 (Rata-rata Konsumsi Perkapita Seminggu)

Baca juga: 7 Kabupaten/Kota di Solo Raya dengan Pengeluaran Tertinggi untuk Beli Mi Instan, Sragen Nomor Satu

Tips Aman Mengonsumsi Durian

Dikenal sebagai "rajanya buah", durian memang tak pernah kehilangan penggemar.

Teksturnya yang lembut, rasa manis yang legit, serta aroma khas yang tajam membuat banyak orang tergoda untuk menikmatinya.

Namun, siapa sangka, di balik kelezatannya, durian juga menyimpan potensi risiko kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan.

Menurut Carolina Castro, seorang ahli gizi berbasis di Australia, konsumsi durian dalam jumlah berlebihan dapat menimbulkan sejumlah gangguan kesehatan.

“Asupan berlebihan durian bisa memicu gangguan pencernaan, perut kembung, diare, gejala alergi hingga obesitas,” ujarnya, dikutip dari MSN.

Baca juga: 7 Kabupaten/Kota di Solo Raya dengan Konsumsi Kopi Instan Terbanyak, Warga Solo Paling Doyan Ngopi

Tak hanya itu, kandungan gula dan pati yang tinggi dalam durian juga dapat memicu lonjakan gula darah secara drastis.

Hal ini tentunya berisiko, khususnya bagi penderita diabetes dan penyakit metabolik lainnya.

Namun tenang, Anda tetap bisa menikmati buah ini dengan aman, asalkan memperhatikan beberapa tips konsumsi berikut:

1. Batasi Jumlah Konsumsi

Batas aman mengonsumsi durian adalah sekitar 35 gram per porsi, setara dengan dua biji durian.

Melebihi batas tersebut bisa menyebabkan asupan kalori, lemak, dan gula berlebih yang memicu gangguan kesehatan.

2. Pilih Durian yang Tidak Terlalu Matang

Durian yang terlalu matang memiliki kandungan gula dan tepung lebih tinggi.

Untuk mengurangi risiko lonjakan gula darah, sebaiknya pilih durian yang masih mengkal atau belum terlalu matang.

3. Hindari Dikonsumsi Bersamaan dengan Makanan Tertentu

Sebisa mungkin, hindari menyantap durian bersamaan dengan makanan manis, gorengan, makanan bersantan, serta makanan bertepung.

Kombinasi ini dapat meningkatkan total kalori dan kadar gula darah, serta memicu kolesterol tinggi.

4. Jangan Dikonsumsi dengan Alkohol

Durian dan alkohol adalah kombinasi yang berbahaya.

Menurut penelitian, konsumsi keduanya bersamaan dapat meningkatkan kadar aldehida dalam tubuh, menyebabkan efek seperti wajah memerah, mati rasa, pusing, bahkan muntah.

5. Minum Banyak Air Putih

Untuk meredakan efek “panas” setelah makan durian, disarankan untuk meminum air putih dalam jumlah cukup.

Air dapat membantu menetralisir sistem pencernaan dan meringankan beban metabolisme tubuh.

6. Perhatikan Kondisi Kesehatan

Penderita diabetes, hipertensi, gangguan jantung, dan ginjal tetap boleh mengonsumsi durian, namun dalam jumlah yang sangat terbatas.

Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui batas aman yang sesuai dengan kondisi tubuh Anda.

 Kaya Nutrisi, Asal Tidak Berlebihan

Durian sebenarnya memiliki manfaat gizi yang baik. Buah ini mengandung serat, karbohidrat, protein, lemak sehat, serta berbagai vitamin dan mineral seperti kalium, magnesium, zinc, vitamin A, dan beta karoten.

Namun seperti halnya makanan tinggi kalori lainnya, durian sebaiknya dikonsumsi dengan bijak.

Nikmatilah secukupnya, dan imbangi dengan gaya hidup sehat serta pola makan yang seimbang.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved