Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Aktivitas Jokowi di Solo

Alasan Jokowi Tak Pakai Seragam Reuni Fakultas Kehutanan UGM Jogja: Lengan Pendek, Masih Pemulihan

Jokowi mengungkapkan alasannya tidak menggunakan seragam di acara reuni. Ini lantaran kulitnya masih pemulihan.

TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
TUNJUKKAN KAOS. Mantan Presiden Jokowi saat menunjukkan kaos seragam reuni yang dimilikinya pada Kamis (31/7/2025) di Solo. Dia tidak memakai kaos itu lantaran kulitnya masih pemulihan. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Mantan Presiden Jokowi tak ikut berseragam saat menghadiri reuni di Fakultas Kehutanan UGM pada Sabtu (26/7/2025) lalu.

Ia enggan memakai seragam karena lengan pendek dan kulitnya masih dalam proses pemulihan.

“Saya diberi tapi kalau lengan pendek kulit saya masih pemulihan,” ungkapnya saat ditemui di kediamannya, Kamis (31/7/2025).

Ia pun memperlihatkan seragam berwarna biru tersebut di depan awak media.

Hal ini menegaskan bahwa ia memang diundang dalam acara tersebut.

Ia memutuskan untuk datang ke acara reuni ini karena ingin bertemu dengan teman-teman seangkatannya.

“Sudah lama nggak ketemu. Saya kan jadi datang. Saya masih pemulihan kan. Kalau nggak datang pasti rame. Teman masak reuni nggak datang. Hanya itu saja jangan cari-carilah,” jelasnya.

Sedangkan mengenai grup alumni, ia sejak menjabat sebagai presiden memang tidak pernah bergabung ke grup apa pun.

Selama ini juga belum ada yang menawarinya masuk grup.

“Saya sejak menjadi presiden memang tidak ikut grup ya apa pun. Belum ke saya (soal membuat grup),” tuturnya. 

Disorot Penggugat Dugaan Ijazah Palsu di Solo

Penggugat perkara dugaan ijazah palsu, Muhammad Taufiq meyakini Mantan Presiden Joko Widodo yang hadir dalam acara reuni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta di tengah polemik ijazah palsu merupakan bentuk kepanikan.

Menurutnya, meski diadakan secara resmi oleh Fakultas Kehutanan UGM, hal ini tidak akan berpengaruh apa-apa terhadap proses hukum yang sedang berjalan.

“Sesungguhnya kalau orang paham tentang prosedur penanganan perkara yang kedua paham tentang pembuktian itu sebenarnya mencerminkan kepanikan itu,” ungkapnya saat dihubungi Sabtu (26/7/2025).

SANG PENGGUGAT - Penggugat ijazah palsu Mantan Presiden Jokowi, Muhammad Taufiq di Pengadilan Negeri Surakarta, Kamis (24/7/2025). Ia meyakini Mantan Presiden Jokowi yang hadir dalam acara reuni di tengah polemik ijazah palsu merupakan bentuk kepanikan.
SANG PENGGUGAT - Penggugat ijazah palsu Mantan Presiden Jokowi, Muhammad Taufiq di Pengadilan Negeri Surakarta, Kamis (24/7/2025). Ia meyakini Mantan Presiden Jokowi yang hadir dalam acara reuni di tengah polemik ijazah palsu merupakan bentuk kepanikan. (TribunSolo.com / Ahmad Syarifudin)

Menurutnya, berapa banyak pun pihak yang bersaksi bahwa Jokowi benar-benar lulusan Fakultas Kehutanan UGM, hal ini tidak akan mempengaruhi sah atau tidaknya ijazah.

“Secara hukum tidak membuktikan apapun karena yang dituntut ijazah. Mau dihadirkan saksi 500, 600 atau nggak usah banyak banyaklah 100 itu enggak ngaruh karena yang dihadirkan itu bukan ijazah hanya orang yang tidak terverifikasi,” tuturnya.

Baca juga: Belum Sehat Sepenuhnya, Jokowi Tetap Hadir Reuni UGM: Kalau Saya Enggak Datang, Ramai Lagi Nanti

Ia juga meyakini bahwa reuni ini merupakan permintaan dari pihak Jokowi.

Ia pun menegaskan acara ini tidak akan berpengaruh apa-apa terhadap proses hukum yang sedang berjalan.

“Menurut hemat saya yang di UGM itu semacam seremoni dan kepanikan tapi tidak membantu apapun dalam proses pembuktian. Karena di situ kan enggak ada cerita ijazah di situ hanya mengatakan bahwa mereka teman-teman Jokowi dan saya yakin inisiatif diadakannya itu atas permintaan Pak Jokowi,” terangnya.

Meski begitu, Ajudan Mantan Presiden Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah sebelumnya telah menjelaskan bahwa Jokowi hadir atas undangan dari panitia.

“Beliau mendapatkan undangan dari panitia, dan insya Allah beliau akan hadir,” jelasnya.

Reuni di UGM

Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), menghadiri reuni angkatan 1980 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Sabtu (26/7/2025).

Acara bertajuk “SPIRIT ’80: Guyub, Rukun, Migunani” tersebut digelar di kampus UGM dan menjadi ajang temu kangen setelah 45 tahun para alumni berpisah.

Jokowi datang bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo, bergabung dengan rekan-rekan seangkatannya yang hadir dari berbagai daerah, termasuk dari Manado, Lombok, dan Bali.

Ia disambut hangat oleh para alumni dan dosen yang pernah mengajarnya.

Dalam sambutannya, Jokowi mengenang masa-masa kuliah yang penuh perjuangan, termasuk saat mengalami kesulitan dalam proses penyusunan skripsi hingga akhirnya bisa lulus dan diwisuda.

Ia menyebut Ir. Kasmudjo sebagai sosok dosen pembimbing lapangan yang pernah membantunya mengatasi kendala dalam proses pengeringan kayu saat praktik kerja di pabrik miliknya.

Jokowi juga menyinggung soal isu-isu miring yang pernah menyerangnya selama menjabat presiden, mulai dari tudingan ijazah palsu, skripsi palsu, hingga KKN fiktif.

Ia menyebut isu tersebut muncul karena kepentingan politik.

Kapan Jokowi Kuliah di UGM?

Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, merupakan alumni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta angkatan tahun 1980.

Ia menyelesaikan pendidikan sarjana dalam bidang Teknologi Hasil Hutan dan meraih gelar Sarjana Kehutanan (S.Hut.) pada tahun 1985.

Informasi ini kembali dikuatkan saat Jokowi menghadiri reuni angkatan 1980 Fakultas Kehutanan UGM, Sabtu (26/7/2025), yang digelar di kampus Bulaksumur.

Dalam sambutannya, Jokowi menyebut bahwa ia masuk kuliah pada 28 Juli 1980.

Selama kuliah, Jokowi mengambil peminatan di bidang Teknologi Kayu, dan menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Ia menyelesaikan skripsi dengan topik mengenai pengolahan kayu, sesuai dengan minatnya sejak kuliah.

Setelah lulus, Jokowi sempat bekerja di BUMN bidang kehutanan, lalu merintis usaha mebel dan akhirnya terjun ke dunia politik sebagai Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga menjadi Presiden RI pada 2014.

Sebelumnya, data akademik Jokowi sempat menjadi perbincangan publik, terutama terkait isu ijazah dan riwayat pendidikannya.

Namun pihak UGM sendiri telah menyatakan secara resmi bahwa Jokowi adalah lulusan sah dan tercatat di universitas.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved