Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pembacokan Anggota Silat di Sukoharjo

Harapan Besar Keluarga Korban Pembacokan di Baki Sukoharjo, Desak Polisi Segara Usut Tuntas

Mereka meminta pelaku kejahatan yang menimpa anggota keluarga mereka segera ditangkap dan diadili.

|

Laporan Wartawan TribunSo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Keluarga korban pembacokan oleh orang tak dikenal (OTK) di Jalan Bale Padi, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, berharap besar kepada pihak kepolisian agar kasus tersebut segera diusut tuntas. 

Mereka meminta pelaku kejahatan yang menimpa anggota keluarga mereka segera ditangkap dan diadili.

Suwartini (55), ibu dari Wisnu korban dalam insiden yang terjadi pada 4 Juli 2025 lalu.

Ia tak kuasa menahan kesedihan saat menceritakan kondisi anak sulungnya yang kini hanya bisa terbaring lemah di rumah.

Ucapan yang ia keluarkan dari mulutnya pun terlihat terbata-bata, seolah menahan kesedihan yang mendalam.

“Jadi sedih saya kalau ingat kejadian itu. Harapan saya ya supaya cepat terang, cepat ditangkap pelakunya,” kata Suwartini saat ditemui di rumahnya di Desa Sedahromo Lor, Kecamatan Kartasura, Rabu (6/8/2025).

RUMAH KORBAN - Rumah Wisnu (27), warga Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo yang menjadi korban pembacokan oleh orang tak dikenal di Jalan Bale Padi, Kecamatan Baki, pada Jumat dini hari, 4 Juli 2025 lalu. Kini, ia hanya bisa terbaring lemah di atas kasur akibat sabetan senjata tajam yang membuatnya kehilangan kemampuan berjalan.
RUMAH KORBAN - Rumah Wisnu (27), warga Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo yang menjadi korban pembacokan oleh orang tak dikenal di Jalan Bale Padi, Kecamatan Baki, pada Jumat dini hari, 4 Juli 2025 lalu. Kini, ia hanya bisa terbaring lemah di atas kasur akibat sabetan senjata tajam yang membuatnya kehilangan kemampuan berjalan. (TribunSolo.com/ Anang Ma'ruf)

Wisnu (27), anak pertama dari tujuh bersaudara, sebelumnya bekerja di sebuah pabrik percetakan di Kartasura

Namun, hidupnya berubah drastis setelah menjadi salah satu korban penyerangan brutal oleh sekelompok orang tak dikenal yang membawa senjata tajam.

Akibat luka serius di kedua tangan dan kakinya, Wisnu terpaksa berhenti bekerja dan harus menjalani perawatan intensif di rumah.

Hingga satu bulan berlalu sejak kejadian, kondisi Wisnu belum memungkinkan untuk berjalan.

“Sekarang hanya bisa tiduran di kasur. Luka-lukanya masih basah dan harus rutin diganti perban. Kalau tidak dibantu teman-teman, saya tidak tahu bagaimana harus membiayai semua ini,” ujar Suwartini.

Baca juga: Tinggal di Rumah Sederhana, Pesilat yang Jadi Korban Bacok di Baki Sukoharjo Hanya Mampu Berbaring

Keluarga mengaku belum menerima bantuan apapun, baik dari pemerintah daerah maupun dari pihak kepolisian. 

Dengan kondisi rumah yang sederhana dan beban ekonomi yang berat, mereka berharap aparat segera menuntaskan kasus ini dan menciptakan rasa aman kembali bagi masyarakat

Kronologi Awal Empat Anggota Perguruan Dibacok Orang Tak Dikenal di Baki Sukoharjo

Aksi kekerasan menimpa rombongan anggota perguruan silat di wilayah Kecamatan Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Jumat dini hari, 4 Juli 2025. 

Empat orang mengalami luka bacok dan dua sepeda motor hangus dibakar dalam insiden tersebut.

Peristiwa bermula saat sekitar 10 anggota perguruan silat yang baru mengikuti pengesahan di Desa Peranan, Kecamatan Polokarto, melintasi wilayah Baki sekitar pukul 04.20 WIB.

Mereka berboncengan menggunakan lima sepeda motor dengan tujuan kembali ke Kartasura.

Namun, saat tiba di Jalan Raya Bale Padi, tepatnya di Dusun Gondang, Desa Bakipandeyan, rombongan tersebut diikuti oleh sekelompok orang tak dikenal (OTK) yang mengendarai dua sepeda motor.

Tanpa diduga, para pelaku langsung menyerang secara brutal.

Salah satu saksi mata menyebut temannya menjadi korban pertama yang dipukul dari belakang menggunakan stik.

Kepanikan pun terjadi, dan dua sepeda motor milik rombongan, yakni Honda Beat dan Scoopy merah, jatuh dan langsung dibakar oleh para pelaku.

Akibat penyerangan itu, empat orang mengalami luka-luka serius.

Para korban segera dilarikan ke sejumlah rumah sakit, yakni RS Indriati Solo Baru, RS Yarsis, dan RS UNS Pabelan untuk mendapatkan perawatan intensif.

Pihak kepolisian hingga kini masih memburu para pelaku yang identitasnya belum diketahui.

Motif penyerangan juga masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved