Pembacokan Anggota Silat di Sukoharjo
Terbaring Tak Berdaya Pasca Jadi Korban Pembacokan di Baki Sukoharjo, Pria Ini Terpaksa Resign Kerja
Kondisi tubuhnya yang belum pulih membuat Wisnu kehilangan penghasilan utama yang sebelumnya digunakan untuk membantu orang tua dan keenam adiknya.
Penulis: Anang Maruf Bagus Yuniar | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Wisnu (27), warga Desa Sedahromo Lor, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, harus mengundurkan diri dari pekerjaannya setelah satu bulan hanya bisa terbaring akibat luka parah yang dideritanya.
Ia menjadi korban pembacokan oleh orang tak dikenal di Jalan Bale Padi, Kecamatan Baki, pada 4 Juli 2025 dini hari.
Kondisi tubuhnya yang belum pulih membuat Wisnu kehilangan penghasilan utama yang sebelumnya digunakan untuk membantu orang tua dan keenam adiknya.
“Dengan kondisi seperti ini saya otomatis resign dari tempat kerja. Padahal sebelumnya saya bantu orang tua dan adik-adik dari hasil kerja saya,” katanya, Rabu (6/8/2025).
Baca juga: BREAKING NEWS : Pembacok 4 Pesilat di Sukoharjo Masih Misterius, Kini 500 Pesilat Geruduk Polres
Wisnu merupakan satu dari empat anggota perguruan silat yang diserang secara brutal oleh pelaku berboncengan menggunakan dua sepeda motor.
Tak hanya dianiaya, motor miliknya pun dibakar di lokasi kejadian.
Hingga kini, luka-luka akibat sabetan senjata tajam masih belum sembuh. Wisnu harus menjalani perawatan intensif karena luka serius di beberapa bagian tubuhnya, terutama pada kaki kiri.
“Saya masih belum bisa jalan. Luka di lengan kanan dan kiri masih basah dan harus terus diperban. Kaki kanan juga masih diperban, dan yang paling parah itu kaki kiri, dari lutut ke bawah belum bisa ditekuk,” ungkapnya.
"Luka di bagian lutut kiri sangat parah karena kulitnya mengelupas dan tulangnya pecah akibat sabetan senjata tajam dari pelaku. Hal itu membuat proses pemulihan berjalan lebih lama," imbuhnya.
Baca juga: Pembacok 4 Pesilat di Sukoharjo Masih Buron, Perguruan Silat Ini Buka Sayembara Berhadiah Rp30 Juta
Sebagai anak sulung dari tujuh bersaudara, kondisi ini menjadi tekanan tersendiri bagi Wisnu dan keluarganya.
Ia tidak hanya menanggung rasa sakit fisik, tapi juga beban psikologis karena harus berhenti bekerja dan kehilangan motor sebagai alat transportasi sehari-hari.
Sementara itu, kasus penyerangan ini hingga kini belum menemui titik terang. Polisi masih melakukan penyelidikan namun belum ada tersangka yang ditetapkan.
Wisnu berharap besar agar aparat penegak hukum segera mengungkap dan menangkap para pelaku, agar kejadian serupa tidak kembali terulang.
“Saya cuma ingin pelakunya segera ditangkap, biar tidak ada lagi korban seperti saya,” tandasnya.
Polisi Sukoharjo Dalam Desakan, Diminta Segera Ungkap Kasus Pesilat Dibacok |
![]() |
---|
Pilu Nasib Wisnu, Pesilat Asal Sukoharjo Kehilangan Pekerjaan, Kini Tak Bisa Bantu Ibu dan 6 Adiknya |
![]() |
---|
Harapan Besar Keluarga Korban Pembacokan di Baki Sukoharjo, Desak Polisi Segara Usut Tuntas |
![]() |
---|
Lebih dari 18 Kali Ganti Perban, Biaya Perawatan Korban Pembacokan di Sukoharjo Dibantu Donasi PSHT |
![]() |
---|
Kisah Wisnu Korban Pembacokan di Sukoharjo, Rogoh Kocek Rp400 Ribu Dua Hari Sekali Buat Ganti Perban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.