Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pembacokan Anggota Silat di Sukoharjo

Kisah Wisnu Korban Pembacokan di Sukoharjo, Rogoh Kocek Rp400 Ribu Dua Hari Sekali Buat Ganti Perban

Biaya perawatan luka-luka Wisnu cukup besar. Setiap kali proses ganti perban, keluarga harus merogoh kocek hingga Rp400 ribu.

TribunSolo.com/Anang Ma'ruf
LUKA KORBAN PEMBACOKAN - Luka-luka yang dialami Wisnu, salah satu dari 4 pesilat yang jadi korban pembacokan orang tak dikenal di Baki Sukoharjo, 4 Juli 2025 lalu. Wisnu mengalami luka di lengan kanan dan kiri serta kaki kanan dan kiri. Dua hari sekali, Wisnu harus mengeluarkan Rp400 ribu untuk biaya penggantian perban dari luka-lukanya tersebut. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Wisnu (27), salah satu anggota perguruan silat yang jadi korban pembacokan oleh orang tak dikenal (OTK) di Jalan Bale Padi, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, masih menjalani perawatan intensif akibat luka serius di lengan dan kakinya. 

Hingga satu bulan pasca kejadian, proses pengobatan dilakukan mandiri dan sepenuhnya bergantung pada bantuan donasi dari sesama anggota perguruan silat arus bawah Solo Raya.

Menurut keluarga, biaya perawatan luka-luka Wisnu cukup besar.

Setiap kali proses ganti perban yang dilakukan oleh perawat, keluarga harus merogoh kocek hingga Rp400 ribu. Ganti perban ini dilakukan tiap dua hari sekali.

“Awalnya dulu perban diganti setiap hari, selama dua minggu berturut-turut. Jadi 14 kali, dan sekali ganti itu Rp400 ribu. Awal-awal malah sempat Rp800 ribu,” kata Wisnu saat ditemui di rumahnya di Desa Sedahromo Lor, Kecamatan Kartasura, Rabu (6/8/2025).

KONDISI KORBAN - Kondisi terkini Wisnu, salah satu korban pembacokan orang tak dikenal di Baki Sukoharjo, 4 Juli 2025 lalu. Luka parah akibat sabetan senjata tajam membuatnya kehilangan kemampuan berjalan.
KONDISI KORBAN - Kondisi terkini Wisnu, salah satu korban pembacokan orang tak dikenal di Baki Sukoharjo, 4 Juli 2025 lalu. Luka parah akibat sabetan senjata tajam membuatnya kehilangan kemampuan berjalan. (TribunSolo.com/ Anang Ma'ruf)

Sementara itu , ibu korban, Suwartini (55) mengatakan Luka Wisnu berada di empat titik, yakni lengan kanan, lengan kiri, kaki kanan, dan kaki kiri. 

Biaya Rp400 ribu itu dihitung dari Rp100 ribu per luka setiap kali perawatan.

Total, perawatan sudah dilakukan lebih dari 18 kali hingga saat ini.

“Kalau tidak dibantu donasi dari teman-teman perguruan silat, kami tidak tahu bagaimana bisa bayar semua ini, orang tua hanya buruh pabrik,” ujar Suwartini. 

Tak hanya itu, Suwarini mengatakan sepeda motor milik Wisnu yang dibakar pelaku di lokasi kejadian juga masih dalam status kredit. 

Untuk membantu beban keluarga, rekan-rekan dari perguruan silat turut urunan untuk mengganti DP dan beberapa angsuran motor jenis Scoopy milik Wisnu.

“Motor itu milik saya, tapi masih kredit. DP dan angsurannya lalu diganti oleh teman-teman. Kami benar-benar terbantu sekali,” lanjutnya.

Sayangnya, hingga saat ini, keluarga mengaku belum menerima bantuan sosial dari pihak Pemerintah Kabupaten Sukoharjo maupun dari kepolisian.

“Kami berharap pelaku segera ditangkap. Kalau begini terus, masyarakat Sukoharjo sudah tidak merasa aman lagi. Semoga tidak ada korban-korban lainnya seperti anak saya,” tandasnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved