Pembacokan Anggota Silat di Sukoharjo
Kisah Wisnu Korban Pembacokan di Sukoharjo, Rogoh Kocek Rp400 Ribu Dua Hari Sekali Buat Ganti Perban
Biaya perawatan luka-luka Wisnu cukup besar. Setiap kali proses ganti perban, keluarga harus merogoh kocek hingga Rp400 ribu.
Penulis: Anang Maruf Bagus Yuniar | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Wisnu (27), salah satu anggota perguruan silat yang jadi korban pembacokan oleh orang tak dikenal (OTK) di Jalan Bale Padi, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, masih menjalani perawatan intensif akibat luka serius di lengan dan kakinya.
Hingga satu bulan pasca kejadian, proses pengobatan dilakukan mandiri dan sepenuhnya bergantung pada bantuan donasi dari sesama anggota perguruan silat arus bawah Solo Raya.
Menurut keluarga, biaya perawatan luka-luka Wisnu cukup besar.
Setiap kali proses ganti perban yang dilakukan oleh perawat, keluarga harus merogoh kocek hingga Rp400 ribu. Ganti perban ini dilakukan tiap dua hari sekali.
“Awalnya dulu perban diganti setiap hari, selama dua minggu berturut-turut. Jadi 14 kali, dan sekali ganti itu Rp400 ribu. Awal-awal malah sempat Rp800 ribu,” kata Wisnu saat ditemui di rumahnya di Desa Sedahromo Lor, Kecamatan Kartasura, Rabu (6/8/2025).

Sementara itu , ibu korban, Suwartini (55) mengatakan Luka Wisnu berada di empat titik, yakni lengan kanan, lengan kiri, kaki kanan, dan kaki kiri.
Biaya Rp400 ribu itu dihitung dari Rp100 ribu per luka setiap kali perawatan.
Total, perawatan sudah dilakukan lebih dari 18 kali hingga saat ini.
“Kalau tidak dibantu donasi dari teman-teman perguruan silat, kami tidak tahu bagaimana bisa bayar semua ini, orang tua hanya buruh pabrik,” ujar Suwartini.
Tak hanya itu, Suwarini mengatakan sepeda motor milik Wisnu yang dibakar pelaku di lokasi kejadian juga masih dalam status kredit.
Untuk membantu beban keluarga, rekan-rekan dari perguruan silat turut urunan untuk mengganti DP dan beberapa angsuran motor jenis Scoopy milik Wisnu.
“Motor itu milik saya, tapi masih kredit. DP dan angsurannya lalu diganti oleh teman-teman. Kami benar-benar terbantu sekali,” lanjutnya.
Sayangnya, hingga saat ini, keluarga mengaku belum menerima bantuan sosial dari pihak Pemerintah Kabupaten Sukoharjo maupun dari kepolisian.
“Kami berharap pelaku segera ditangkap. Kalau begini terus, masyarakat Sukoharjo sudah tidak merasa aman lagi. Semoga tidak ada korban-korban lainnya seperti anak saya,” tandasnya.
Polisi Sukoharjo Dalam Desakan, Diminta Segera Ungkap Kasus Pesilat Dibacok |
![]() |
---|
Pilu Nasib Wisnu, Pesilat Asal Sukoharjo Kehilangan Pekerjaan, Kini Tak Bisa Bantu Ibu dan 6 Adiknya |
![]() |
---|
Harapan Besar Keluarga Korban Pembacokan di Baki Sukoharjo, Desak Polisi Segara Usut Tuntas |
![]() |
---|
Lebih dari 18 Kali Ganti Perban, Biaya Perawatan Korban Pembacokan di Sukoharjo Dibantu Donasi PSHT |
![]() |
---|
Terbaring Tak Berdaya Pasca Jadi Korban Pembacokan di Baki Sukoharjo, Pria Ini Terpaksa Resign Kerja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.