Sekolah Rakyat Sragen
Penyebab Peminat Sekolah Rakyat di Sragen Minim : dari Ortu Tak Tega, hingga Data Kemensos Tak Valid
Koordinator Kecamatan Pendamping PKH Gemolong, Anis Zahra Hayati mengatakan di Kecamatan Gondang, tercatat ada 45 potensi calon siswa.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Hanang Yuwono
Sekolah Rakyat (SR) merupakan sebuah inisiatif pendidikan alternatif yang bertujuan memberikan akses belajar kepada masyarakat, terutama mereka yang berasal dari kalangan kurang mampu atau tertinggal dalam sistem pendidikan formal.
Konsep Sekolah Rakyat telah ada sejak era awal kemerdekaan Indonesia dan kini kembali dihidupkan sebagai bagian dari upaya mengentaskan ketimpangan pendidikan di berbagai wilayah, termasuk di daerah-daerah pelosok.
Konsep dan Sejarah Sekolah Rakyat
Dikutip dari berbagai sumber, termasuk laman resmi Kementerian Sosial dan organisasi masyarakat sipil, Sekolah Rakyat bukanlah lembaga formal seperti sekolah negeri atau swasta pada umumnya.
Sebaliknya, SR adalah ruang belajar berbasis komunitas yang fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan lokal.
Materi yang diajarkan bisa berupa pengetahuan dasar seperti baca tulis, berhitung (calistung), hingga pendidikan karakter, keterampilan hidup (life skills), bahkan kewirausahaan.
Konsep ini sempat populer pada masa awal kemerdekaan sebagai bagian dari upaya mencerdaskan bangsa, sebelum sistem pendidikan nasional terbentuk utuh.
Kini, sejumlah organisasi dan lembaga, termasuk Kemensos, kembali menggagas pendirian Sekolah Rakyat dalam rangka mendorong pembangunan manusia.
Tujuan Pendirian Sekolah Rakyat
Tujuan utama dari pendirian Sekolah Rakyat adalah untuk menjangkau kelompok rentan yang kesulitan mengakses pendidikan formal.
Sekolah Rakyat menjadi solusi atas keterbatasan akses, biaya, dan kualitas pendidikan di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
Beberapa tujuan spesifik dari Sekolah Rakyat antara lain:
- Meningkatkan literasi dasar: Memberikan pengajaran membaca, menulis, dan berhitung bagi anak-anak maupun orang dewasa yang belum menguasainya.
- Menumbuhkan kepercayaan diri dan kemandirian: Melalui pendekatan pembelajaran berbasis pengalaman dan praktik langsung.
- Mencegah anak putus sekolah: Dengan memberikan wadah alternatif bagi anak-anak yang keluar dari sekolah formal karena alasan ekonomi atau sosial.
Mendorong pemberdayaan masyarakat: Sekolah Rakyat juga berperan dalam membangun kesadaran kritis warga terhadap hak-hak mereka, serta meningkatkan partisipasi dalam pembangunan lokal.
(*)
Sempat Putus Sekolah, Cita-cita Lintang di Sragen jadi Perawat Terbuka Lebar Lewat Sekolah Rakyat |
![]() |
---|
Alasan Lain Pendaftar Sekolah Rakyat di Sragen Masih Minim, Belum Ada Wujud Gedung Fisik Permanen |
![]() |
---|
Termakan Usia, Gedung Sementara Sekolah Rakyat di Technopark Sragen Alami Beberapa Kerusakan |
![]() |
---|
Penyebab Minimnya Pendaftar Sekolah Rakyat di Sragen, Orang Tua Belum Tega Anaknya Tinggal di Asrama |
![]() |
---|
Kuota Siswa Sekolah Rakyat di Sragen Belum Terpenuhi, Bupati Sigit Ungkap Cara Mencari Siswa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.