Fakta Menarik Tentang Klaten
Asal-usul Watu Sepur di Bayat Klaten, Ada Batu Tertua dan Tempat yang Dikenal Mistis
Selain keindahan alam, Watu Sepur juga menyimpan berbagai situs batu fosil lain yang kaya akan nilai spiritual dan legenda.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Salah satu destinasi wisata alam dan sejarah yang menarik di Kabupaten Klaten adalah Watu Sepur, yang terletak di Desa Jotangan, Kecamatan Bayat, Jawa Tengah,
Tempat ini menawarkan pemandangan batu besar unik yang membentang seperti rel kereta api purba, menjadi magnet bagi para pecinta alam, geowisatawan, dan penggemar wisata spiritual.
Lokasi Watu Sepur ini dari Tugu Nol Kilometer atau Pusat Kota Solo adalah 39 km, atau bisa ditempuh dalam waktu 1 jam 4 menit sepeda motor.
Baca juga: Asal Usul Bukit Sekipan di Tawangmangu Karanganyar, Konon Jadi Tempat Berburu Para Pangeran
Asal-usul Nama Watu Sepur
Watu Sepur sendiri berarti “batu rel kereta” dalam bahasa Jawa, merujuk pada formasi batu padas berwarna putih kekuningan yang memanjang hingga sekitar 240 meter di punggung bukit dengan ketinggian mencapai 150 meter di atas permukaan laut.
Batu-batu ini menyerupai ular raksasa yang berbaring dan menjadi lanskap fotogenik sekaligus penuh cerita.
Kawasan Watu Sepur berada di gugusan Pegunungan Kembang Sari, sisi timur obyek wisata Rowo Jombor yang sudah lebih dulu dikenal masyarakat.
Batu besar sepanjang 100 meter yang menjadi ikon Watu Sepur ini dikenal sebagai batu tertua di wilayah Bayat dan terletak strategis di puncak bukit, menghadirkan pemandangan alam yang menakjubkan.
Baca juga: Asal-usul Nama Kelurahan Joyosuran di Solo, Dipercaya Dulu Adalah Markas Pasukan Joyosuro
Selain keindahan alam, kawasan ini juga menyimpan berbagai situs batu fosil lain yang kaya akan nilai spiritual dan legenda.
Di antaranya adalah Watu Galar, Watu Payung, Watu Jaran, dan Watu Lawang yang kerap digunakan sebagai lokasi ritual dan kegiatan religi masyarakat setempat.
Wilayah Bayat sendiri dikenal sebagai salah satu dari tiga daerah di Pulau Jawa yang memiliki batuan tertua, diperkirakan berusia hingga 98 juta tahun, yakni sejak zaman dinosaurus.
Keunikan geologis Bayat ditunjang oleh keberadaan berbagai jenis batuan, mulai dari batuan beku, sedimen, hingga metamorf, menjadikannya laboratorium alam terbuka yang menarik untuk penelitian dan eksplorasi.
Salah satu titik paling mistis di sekitar Watu Sepur adalah Perbukitan Jiwo.
Baca juga: Asal-usul Desa Karangpelem Sragen, Bekas Kebun Serat Nanas, Ada Mitos Dilarang Pelihara Wedus Gembel
Tempat ini dianggap penuh teka-teki oleh para peneliti karena struktur batuannya yang bervariasi dan menciptakan ilusi waktu yang terasa berhenti atau berputar balik.
Meski baru diresmikan sebagai destinasi wisata pada September 2018, Watu Sepur telah menjadi tempat favorit bagi pengunjung yang ingin menikmati udara sejuk, ketenangan hutan, dan pemandangan perbukitan hijau yang menyejukkan jiwa.
Tempat ini juga cocok untuk mereka yang mencari pengalaman “healing” alami, jauh dari hiruk-pikuk perkotaan.
Watu Sepur dan sekitarnya sangat direkomendasikan untuk para pendaki pemula, pemburu konten alam, maupun wisatawan yang menggemari slow travel, gaya wisata yang menekankan pada hubungan erat dengan alam dan budaya lokal.
Rekomendasi Kafe Deket Watu Sepur
Setelah puas menjelajahi wista di Watu Sepur, kamu bisa nongkrong di kafe-kafe yang berlokasi di dekatnya.
Coba cek ulasan berikut:
1. Devcoffee21
Kafe lokal daerah Bayat, Kabupaten Klaten dengan rating tertinggi bintang 4,7
Alamat: Jl. Mijil Rejo Kota, Tegal Mijil Rejo, Krakitan, Kec. Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah
2. Warung Mbah Romlah Jombor Krakitan
Kafe lokal daerah Bayat, Kabupaten Klaten dengan rating tertinggi bintang 4,7
Terletak di Kidul Rowo Jombor, Fasilitas Free Wifi."
Alamat: Jl. Rw. Jombor, Waduk Jombor, Krakitan, Kec. Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah
3. renebrew.coffe
Kafe lokal daerah Bayat, Kabupaten Klaten dengan rating tertinggi bintang 4,9
Alamat: Cungkrungan, Beluk, Kec. Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah
Tips Wisata di Watu Sepur
1. Datang Pagi atau Sore
Untuk mendapatkan suasana yang sejuk dan pencahayaan foto terbaik, kunjungi Watu Sepur pada pagi hari atau sore hari.
Hindari siang terik agar perjalanan lebih nyaman.
2. Kenakan Pakaian dan Sepatu yang Nyaman
Area Watu Sepur berupa bukit dengan jalur berbatu dan tanah, jadi gunakan pakaian santai dan sepatu trekking atau olahraga yang nyaman dan anti licin.
3. Bawa Air Minum dan Camilan
Fasilitas di lokasi masih terbatas, jadi bawa air minum dan camilan sendiri agar tetap segar selama menjelajah.
4. Siapkan Kamera atau Smartphone dengan Kamera Bagus
Watu Sepur punya pemandangan batu purba dan lanskap hijau yang sangat instagramable.
Jangan lupa siapkan kamera untuk mengabadikan momen.
5. Hormati Lingkungan dan Budaya Lokal
Jaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan hormati situs-situs batu dengan nilai spiritual yang ada di sekitar lokasi.
6. Ikuti Panduan Lokal
Jika memungkinkan, gunakan jasa pemandu lokal untuk mengetahui lebih banyak tentang sejarah dan cerita mistis di kawasan Watu Sepur dan sekitarnya.
7. Perhatikan Cuaca
Hindari berkunjung saat musim hujan karena jalur berbatu bisa menjadi licin dan berbahaya.
8. Rencanakan Waktu Kunjungan
Waktu ideal untuk eksplorasi Watu Sepur adalah 2-3 jam agar bisa menikmati pemandangan dan mengeksplorasi situs batu di sekitarnya tanpa terburu-buru.
(*)
Asal-usul Nama Desa Kalikebo di Trucuk Klaten, Ada Legenda Kerbau jadi Batu |
![]() |
---|
Tradisi Setahun Sekali Saparan Yaa Qawiyyu di Jatinom Klaten, 54.135 Apem Jadi Rebutan Warga |
![]() |
---|
Sejarah Yaa Qawiyyu di Jatinom Klaten yang Digelar Setiap Bulan Safar, Ada Kirab Gunungan Apem |
![]() |
---|
Asal-usul Desa Juwiring di Klaten, Kisah Ki Ageng Juwiring Taklukkan Wilayah Lewat Pendekatan Agama |
![]() |
---|
Asal-usul Nama Desa Blimbing di Karangnongko Klaten, Legenda Nyai Dlongeh yang Berakhir Tragis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.