Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Penahanan Ijazah di SMPN 2 Banyudono

Pihak SMP N 2 Banyudono Ungkap Alasan Tahan Ijazah Alumni, Bantah karena Komentar di Medsos

Kepala sekolah SMP N 2 Banyudono sudah memberikan klarifikasi ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
TribunSolo.com/Tri Widodo
PENAHANAN IJAZAH - Ilustrasi kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 2 Banyudono, Kabupaten Boyolali. SMPN 2 Banyudono menjadi sorotan lantaran menahan ijazah siswa. Kasus ini sampai ke telinga Bupati Boyolali Agus Irawan sampai disidak langsung. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Penahanan ijazah salah satu alumni SMP Negeri 2 Banyudono, Boyolali, sempat memantik perhatian publik.

Itu setelah, Bupati Boyolali Agus Irawan menggelar inspeksi mendadak (Sidak) ke sekolah itu beberapa waktu lalu.

Baca juga: Disdikbud Boyolali Masih Telusuri Alasan SMPN 2 Banyudono Tahan Ijazah Siswa

Sidak itu untuk menindaklanjuti keluhan warga yang masuk melalui kolom komentar Tiktok Agus Irawan.

Kepala sekolah SMP N 2 Banyudono sudah memberikan klarifikasi ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali.

Namun, pihak sekolah menegaskan, langkah itu sama sekali tidak berkaitan dengan komentar orang tua siswa di media sosial Bupati Boyolali, Agus Irawan.

Menurut Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali, Lasno, penahanan ijazah dilakukan untuk memanggil orang tua siswa, bukan karena masalah keuangan.

“Anak dan orang tuanya kurang harmonis. Di sekolah, anak tersebut juga ada masalah terkait sopan santun,” kata Lasno kepada TribunSolo.com, Selasa (12/8/2025).

Pihak sekolah, lanjutnya, sebenarnya beritikad membantu menyelesaikan masalah tersebut.

“Ijazahmu saya tahan dulu, orang tuamu suruh datang ke sekolah,” ujar Lasno menirukan ucapan kepala sekolah kepada siswa itu.

Baca juga: Penyebab SMPN 2 Banyudono Boyolali Tahan Ijazah Siswa, Gegara Komen di Tiktok Bupati

Namun, persepsi orang tua berbeda. 

Mereka mengira penahanan ijazah berkaitan dengan komentar di media sosial, hingga kemudian melapor.

“Sekolah ingin memfasilitasi anak dan orang tua agar harmonis. Akan ada dialog antara sekolah, orang tua, dan siswa,” tegasnya.

Lasno memastikan, penahanan ijazah ini murni bukan karena tunggakan biaya sekolah.

Bahkan, ijazah siswa tersebut kini sudah dikembalikan, dan tidak berdampak pada kelanjutan pendidikan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved