Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Polemik Pelantikan Pejabat BUMD Boyolali

5 Fakta Bupati Boyolali Lantik DPO Dugaan Korupsi Jadi Dirut BUMD, Kejari Wonogiri Sebut DPO Saksi

Penetapan Iwan sebagai Daftar pencarian orang (DPO) Kejari Wonogiri itu pun pernah ditulis salah satu surat kabar di Solo.

Tribun Solo / Tri Widodo
BERFOTO BERSAMA. Iwan Marwanto (ketiga dari kanan) saat foto bersama Bupati Boyolali Agus Irawan (ketiga dari kiri) usai dilantik sebagai Direktur Utama Pudam Tirta Ampera Boyolali, Selasa (19/8/2025). Pelantikan ini tuai polemik karena diduga Iwan Marwanto DPO Kejari Wonogiri. 

TRIBUNSOLO.COM - Polemik pelantikan yang dilakukan Bupati Boyolali Agus Irawan kepada Iwan Marwanto sebagai Direktur Utama (Dirut) Perumda Air Minum Tirta Ampera Boyolali masih menjadi sorotan.

Pasalnya Iwan Marwanto diduga merupakan saksi kunci yang menjadi buronan kejaksaan negeri (Kejari) Wonogiri.

Baca juga: Penjelasan Kejari Wonogiri Soal Dirut BUMD Boyolali Disebut DPO Korupsi: Iwan Itu DPO Saksi

Iwan Marwanto kini telah resmi menjabat sebagai Dirut sejak dilantik Bupati, Boyolali Agus Irawan, Selasa (19/5/2025).

Penetapan Iwan sebagai Daftar pencarian orang (DPO) Kejari Wonogiri itu pun pernah ditulis salah satu surat kabar di Solo.

Dari keterangan Kejaksaan Negeri (Kejari) Wonogiri, Iwan Marwanto diduga merupakan aktor intelektual kasus dugaan korupsi pengadaan gamelan di Dinas Pendidikan dalam daftar pencarian orang (DPO).

Iwan Marwanto merupakan orang yang diduga mengatur pemenangan lelang proyek pengadaan gamelan senilai Rp2,8 miliar oleh Dinas Pendidikan Wonogiri pada 2014. 

Namun, ia selalu mangkir dari panggilan penyidik Kejari Wonogiri.

Padahal, Iwan memiliki peran vital dalam proyek pengadaan gamelan untuk 40 SMP yang merugikan negara senilai Rp189 juta.

Terkait dengan hal ini berikut Tribun Solo rangkum 5 fakta terbarunya.

1.Penjelasan Kejari Wonogiri Soal Dirut BUMD Boyolali Disebut DPO Korupsi

Kasi Intelejen Kejari Wonogiri, Daud Waluyo Pohan, menjelaskan status Iwan Marwanto pada kasus yang sempat ditangani adalah sebagai DPO saksi, bukan tersangka.

"Iwan itu DPO saksi. Waktu itu memang dipanggil kaitannya dia sebagai saksi, tapi tidak hadir setelah tiga kali pemanggilan," kata Daud, Kamis (21/8/2025).

Selain itu, menurut dia dari tiga terpidana yang menyebutkan nama Iwan Marwanto hanya satu orang yang mana saat ini orang yang menyebutkan nama Iwan sudah meninggal dunia.

Terpidana maupun saksi lain, kata dia, tidak ada yang menyebutkan nama Iwan Marwanto.

Nama Iwan muncul dari satu terpidana saja.

"Yang menyebutkan nama Iwan itu sudah meninggal. Dua terpidana lain tidak ada yang menyebutkan nama Iwan," imbuh Daud. 

Sementara itu, Iwan sendiri saat ditemui wartawan usai mengucapkan sumpah janji jabatan di Boyolali Selasa (19/5/2025) memilih diam. 

Dia tidak banyak berkata soal kasus yang pernah menyeret namanya itu. 

"No coment," kata Iwan Selasa (19/5/2025) lalu. 

2. Bupati Anggap Hanya Isu

Sementara itu, Bupati Boyolali, Agus Irawan memberikan pembelaannya.

"Sebenarnya itu, memang itu di media sosial ada isu tentang (Dugaan Korupsi) pak Iwan, (terkait kasus) yang ada di  Wonogiri," kata Agus.

Pihaknya, bersama Panitia Seleksi (Pansel) kemudian melakukan klarifikasi.

"Kami juga sudah mengecek ke Wonogiri. Sampai di pengadilan negeri, sampai ke kementerian juga sudah kita klirkan semua," kata Agus.

Agus pun menyatakan, rekam jejak Iwan Marwanto yang diduga terlibat dalam pusaran kasus korupsi di Wonogiri itu tidak benar.

"Itu hanya isu. Dan tidak terjadi seperti berita-berita yang ada di media itu. Jadi Alhamdulillah aman semua," tambahnya.

BERFOTO BERSAMA. Kolase foto bersama Iwan Marwanto (ketiga dari kanan) saat foto bersama Bupati Boyolali Agus Irawan (ketiga dari kiri) usai dilantik sebagai Direktur Utama Pudam Tirta Ampera Boyolali, Selasa (19/8/2025). Pelantikan ini tuai polemik karena diduga Iwan Marwanto DPO Kejari Wonogiri.
BERFOTO BERSAMA. Kolase foto bersama Iwan Marwanto (ketiga dari kanan) saat foto bersama Bupati Boyolali Agus Irawan (ketiga dari kiri) usai dilantik sebagai Direktur Utama Pudam Tirta Ampera Boyolali, Selasa (19/8/2025). Pelantikan ini tuai polemik karena diduga Iwan Marwanto DPO Kejari Wonogiri. (Tribun Solo / Tri Widodo)

Baca juga: Dirut Tirta Ampera Boyolali Disebut Pernah Jadi DPO Korupsi, PDIP Minta Pansel Bertanggungjawab

3. Reaksi Iwan Marwanto

Terkait dengan polemik ini Iwan Marwanto enggan berkomentar lebih jauh.

Hal ini diungkapnya setelah mengucapkan sumpah janji jabatan.

"No coment," kata Iwan, Selasa (19/5/2025).

4. Alasan Dipilih Iwan Marwanto

Bupati Boyolali Agus Irawan mengungkap alasan dipilihnya Iwan Marwanto.

Hal ini berdasarkan dari hasil Panitia Seleksi memunculkan hasil Iwan jadi yang terbaik.

"Bahwa memang dari hasil seleksi untuk Direktur utama yang ada di Pudam (Perusahaan Umum Daerah Air Minum), pak Iwan lah yang terbaik dari hasilnya," jelas Bupati Agus. 

5. Dianggap Langkah yang Ceroboh

Aktivis masyarakat anti korupsi, Basori Rohmad secara terbuka mengkritisi keputusan tersebut. 

Mantan sekertaris PSI Boyolali itu justru menyayangkan langkah Bupati Agus Irawan yang tetap melantik Iwan, meski rekam jejaknya masih menuai sorotan publik.

“Kami menyayangkan orangnya Bupati itu pada akhirnya dilantik juga. Padahal dilihat dari rekam jejaknya, Iwan Marwanto masih menjadi DPO Kejaksaan Negeri Wonogiri atas dugaan kasus korupsi di sana,” tegas Basori, Selasa (20/8/2025).

Menurutnya, keputusan itu telah menimbulkan kekecewaan masyarakat Boyolali

Pasalnya, publik berharap kepemimpinan baru Bupati Agus mampu menghadirkan perubahan dan tata kelola pemerintahan yang lebih bersih.

“Bupati yang diharapkan membawa perubahan justru melakukan kecerobohan dengan memilih orang yang masih diduga bermasalah hukum menjadi orang nomor satu di PDAM Boyolali,” imbuhnya.

Basori juga menilai, seolah-olah tidak ada figur lain yang lebih bersih dan berintegritas untuk menduduki jabatan strategis di BUMD.

“Kasihan juga posisi Bupati yang kini seperti jadi bamper bagi orang yang masih berurusan dengan hukum. Pertanyaannya, apakah perubahan yang diinginkan masyarakat Boyolali bisa benar-benar terwujud?” pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved