Pemkot Solo Larang Masyarakat Nyalakan Kembang Api di Malam Perayaan Tahun Baru

Penulis: Imam Saputro
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, saat berada di Pasar Mirunggan TPID Solo, Selasa (18/12/2018).

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Imam Saputro

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Malam perayaan tahun baru di Kota Solo akan steril dari nyala kembang api.

Pemerintah Kota Solo secara resmi melarang warga Solo menyalakan kembang api saat pergantian tahun.

"Nggak boleh ada menyalakan kembang api, seperti tahun lalu," kata Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, Jumat (21/12/2018).

"Baik yang di rumah dan di Car Free Night di Slamet Riyadi tidak boleh," imbuh dia.

Wanita di Semarang Pasang Baliho Permanen Bergambar Prabowo-Sandi di Depan Rumahnya

Larangan menyalakan petasan dan menyalakan kembang api tertuang dalam surat edaran (SE) Wali Kota Nomor 334/3826 tentang Pelaksanaan Perayaan Tahun Baru 2019.

Dalam SE itu, Wali Kota meminta seluruh lurah dan camat untuk mengimbau kepada warga untuk tidak menyalakan petasan dan kembang api saat malam pergantian tahun.

Alasannya dapat membahayakan lingkungan.

GKR Hemas: Saya Menolak Keputusan Pemberhentian Sementara

Selama gelaran itu, Pemkot akan mengerahkan petugas perlindungan masyarakat (linmas) yang mengawasi pelaksanaan CFN.

Sama seperti pesta penutupan tahun lalu, Pemkot merayakan pergantian tahun dengan pemukulan puluhan gong serentak.

Ribuan Personel Polisi dan TNI

Informasi lain,  Polresta Solo dan TNI bersama sejumlah instansi akan menerjunkan sebanyak 1.300 personel untuk mengamankan Natal dan Tahun Baru 2019 dengan prioritas pengamanan di sejumlah objek vital.

Amankan Natal dan Tahun Baru, Polres Kendal Siagakan Penembak Jitu

Di antaranya 188 gereja yang tersebar di 51 kelurahan di Kota Solo.

"Dari Polri mengerahkan 800 personel," kata Kapolresta Solo, Kombes Pol Ribut Hari Wibowo, seusai gelar pasukan Operasi Lilin Candi 2018 dan Tahun Baru 2019 di halaman Stadion Manahan Solo, Jumat (21/12/2018) siang.

"Kalau dari TNI dengan instansi terkait, (digabung) sebanyak 1.300 personel," tambah Ribut.

Halaman
12

Berita Terkini