Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO -- Pemdes Klodran diminta meniru tempat pengolahan sampah di Desa Paulan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.
Tempat pengolahan itu dikelilingi petak-petak sawah dan sangat jauh dari pemukiman warga, termasuk sungai.
Perapian dan tempat pengolahan pupuk cair menjadi fasilitas penunjang yang ada di tempat pengolahan sampah Desa Paulan.
Perapian disana tak pernah padam membakar sampah-sampah non organik yang tertampung.
Bahkan, sampah-sampah yang dibakar berasal dari luar Desa Paulan.
"Tempat pengolahan sampah ini mengolah sampah dari tiga desa, yaitu Paulan, Blulukan, dan Gajahan," ujar petugas tempat pengolahan sampah Paulan, Jarmono (40) kepada TribunSolo.com, Kamis (9/1/2020).
Tak hanya sampah non organik, sampah organik juga diolah di tempat tersebut.
• Warga Klodran Tolak Depo Sampah di Tepian Bengawan Solo, Pemdes Tak Sosialisasi, Ini Penampakannya
• TPS Dibangun Sembunyi-sembunyi di Tepian Kali Pepe, Warga Klodran Takut Lingkungan Terdampak
"Sisa-sisa makanan, daun-daunan, dan buah-buahan akan diolah menjadi pupuk cair," terang Jarmono.
Pupuk cair dikemas menggunakan kemasan air mineral berukuran 600 mili liter.
"Untuk saat ini pupuk belum dijual, masih dijadikan sampel di sini, bagi orang yang berkunjung juga boleh membawanya," ucap Jarmono.
Jarmono mengungkapkan tempat pengolahan sampah Desa Paulan seharinya bisa mengolah kurang lebih 2 ton sampah.
"Total dua ton seharinya, sesampainya di sini nanti kita urai, dipisahkan mana yang bisa dibuat pupuk cair mana yang harus dibakar," ungkap Jarmono.
"Pembakaran kita masih menggunakan kayu bakar sampai saat ini," tandasnya. (*)