Solo KLB Corona

Dikarantina 14 Hari, Keluarga PDP Asal Gawanan Colomadu Dipasok Sembako Agar Tidak Keluar dari Rumah

Penulis: Adi Surya Samodra
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu gang di-lockdown dengan dipasang barikade seadanya karena ada PDP Covid-19 yang meninggal di Desa Gawanan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Minggu (12/4/2020).

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Keluarga pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 asal Desa Gawanan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar langsung diminta untuk karantina mandiri di rumahnya selama 14 hari.

Kepala Desa Gawanan, Murdiyanto menyampaikan keluarga tersebut akan terus dipantau selama proses karantina mandiri.

Di dalam rumah PDP, ada 4 orang yang menjalani karantina mandiri sejak hari ini sampai 14 hari mendatang.

"Keluarga sampai saat ini isolasi mandiri di rumah sendiri," tutur dia kepada TribunSolo.com, Minggu (12/4/2020).

Keluarga bakal mendapatkan bantuan sembako selama menjalani isolasi mandiri.

1 PDP Colomadu Meninggal, Kades Gawanan Tegaskan Tak Ada Penolakan, Warga Gotong Royong Gali Makam

"Bantuan sembako selama isolasi bekerja sama Dinas Sosial Kabupaten Karanganyar," kata Murdiyanto.

"Kemudian, sebagian dana desa akan digunakan untuk menyuplai selama 14 hari," imbuhnya membeberkan.

Dana desa rencananya akan digunakan untuk membantu pemenuhan sembako keluarga PDP yang meninggal.

"Kita belikan beras, telur, dan minyak, istilahnya kebutuhan sehari-hari untuk 14 hari," ucap dia.

Murdiyanto menegaskan kondisi keluarga PDP masih terus dipantau selama proses isolasi mandiri.

"Terus dipantau dan masih aman," tandasnya.

Riwayat PDP Asal Colomadu yang Meninggal, Sempat Ikut Ijtima Ulama Dunia Zona Asia di Gowa

Ikut Acara Kluster Gowa

Sebelumnya, seorang warga Desa Gawanan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal sempat mengikuti Ijtima Ulama Dunia Zona Asia 2020 di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Kepala Desa Gawanan, Murdiyanto menyampaikan, mendiang pulang dari acara Ijtima Ulama Dunia Zona Asia 2020 sekira tanggal 25 Maret 2020.

"Tanggal 6 April 2020, almarhum periksa ke puskesmas dan dinyatakan sehat, ia juga diminta isolasi mandiri selama 14 hari," kata dia kepada TribunSolo.com, Minggu (12/4/2020).

Mendiang setibanya di rumah sudah langsung berstatus orang dalam pemantauan (ODP).

BREAKINGNEWS: Seorang PDP Asal Colomadu Meninggal di RSUD Dr Moewardi Solo

"Masih ODP, kalau aturannya semua yang datang dari luar kota atau yang mudik sudah langsung masuk ODP," tutur Murdiyanto. 

Mendiang kemudian mengalami gejala sesak napas dan sempat dirawat di Rumah Sakit Paru Jajar Solo pada tanggal 7 April 2020.

Statusnya pun kemudian dinaikkan menjadi PDP. 

"Tak berapa lama langsung dirujuk ke RSUD Dr Moewardi kalau tidak salah sekitar tanggal 10 April 2020," kata Murdiyanto. 

"Di RSUD Dr Moewardi Solo langsung dikarantina, sambil menunggu hasil laboratoriumnya," imbuhnya membeberkan.

Ramai Kluster Gowa Positif Corona di Karanganyar, DKK Sukoharjo Ikut Tracking Warganya, Ini Hasilnya

Hasil laboratorium mendiang sampai saat ini belum keluar dan belum bisa dipastikan ia terkonfirmasi positif Corona atau tidak. 

"Belum bisa memastikan, sehingga masih PDP, laboratorium baru keluar sekitar tanggal 20 April 2020," tutur Murdiyanto. 

Mendiang menghembuskan napas terakhir saat menjalani perawatan di RSUD Dr Moewardi, Minggu (12/4/2020) sekira pukul 05.00 WIB. 

Ia meninggalkan 1 orang istri dan 2 orang anak. 

"Sekarang sudah dimakamkan di Makam Kauman sekira pukul 10.30 WIB," tandasnya. (*)

Berita Terkini