Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Penemuan 63 ton daging babi diubah mirip daging babi di Kabupaten Bandung yang konon dipasok dari Kota Solo masih misterius.
Bagaimana komentar Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Solo dan Polresta Solo?
Plt Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Solo, Said Romadhon angkat bicara terkait kabar terbongkarnya kasus peredaran daging babi yang diolah menyerupai daging sapi.
Kasus tersebut terbongkar di daerah Kota Bandung, Jawa Barat dan para pelakunya kini telah diamankan.
• Fakta-fakta Daging Babi Diubah Mirip Daging Sapi di Bandung yang Disebut Dapat Pasokan Dari Solo
• Geger Daging Babi Jadi Sapi Buatan Solo, Simak 5 Cara Membedakan Daging Babi dan Daging Sapi Asli
Mereka memiliki tugas sendiri, yakni T (54) dan MP (46) bertugas sebagai pengepul, serta AS (39) dan AR (38) bertugas sebagai pengecer.
Para pelaku mengaku mendapatkan kiriman daging babi dari temannya yang ada di Solo.
Said menuturkan dirinya baru mengetahui adanya kabar tersebut.
"Saya kaget, karena saya baru dengar berita itu," tutur dia kepada TribunSolo.com, Selasa (12/5/2020).
Bahkan dia juga mempertanyakan asal usul Solo disebut menjadi pemasok daging babi di Kabupaten Bandung.
"Solonya mana?," kata Said.
"Orang bisa menyebut Solo, itu ditelusuri Solo mana," imbuhnya menekankan.
Menurut Said, tempat pemotongan daging, termasuk daging babi yang legal hanya ada di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Kota Surakarta, Keluarahan Jagalan, Kecamatan Jebres.
Ia juga menambahkan di Kota Solo tidak ada peternakan babi.
"Karena peternakan babi di Solo tidak ada," tutur dia.
• Geger Daging Babi Mirip Daging Sapi Asal Solo, Peternak Babi Sukoharjo Diawasi, Nakal Ini Sanksinya
• Pemasok Daging Babi Mirip Daging Sapi di Bandung Berasal dari Solo, Dinas Pertanian : Solonya Mana?
Said menduga pemasok daging dalam kasus daging babi menyerupai daging sapi berasal dari luar Kota Solo.
Itu lantaran di luar Kota Solo ada beberapa tempat peternakan dan pemotongan hewan, diantaranya di Kanten, Desa Sroyo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar.
"Kalau Sukoharjo dan Karanganyar ada," papar dia.
"Yang cukup besar di Kanten, Karanganyar," jelasnya.
Selama ini pihak Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kota Solo tidak tinggal diam untuk melakukan pengawasan terhadap pemasaran daging babi.
Pihaknya rutin menerjunkan petugas untuk melakukan pengecekan di Pasar modern maupun tradisional.
"Kita tidak tinggal diam," kata Said.
"Karena kita terus melakukan pengawasan di pasar tradisional maupun pasar modern yang dilaksanakan oleh pertugas," akunya.
Tak hanya itu, Kapolresta Kombes Pol Andy Rifai sendiri mengaku sudah mendengar kabar tersebut.
Ia sendiri memastikan, bukan Kota Solo yang dimaksud memasok daging babi itu.
"Solonya dimana?," kata Andy.
"Sepengetahuan saya di Solo tidak ada peternakan babi," imbuhnya membeberkan.
Saat ini, ia pun sedang melakukan penelusuran di area peternakan kecil maupun peternakan besar yang memasok daging babi.
Selain itu, dalam jangkauan Solo Raya baik Kabupaten Karanganyar, Sukoharjo, maupun Boyolali sedang ia laukan pengawasan ketat.
"Sedang kita lakukan penelusuran," papar dia.
"Baik di Solo maupun di luar kota Solo," tandasnya. (*)