"Keluarga akan dilakukan tes swab, sedangkan warga yang memiliki riwayat kontak dengan pasien akan dilakukan rapid test pada Kamis (11/6/2020)," tuturnya.
• Gugus Tugas Klaten Prihatin Tenaga Kesehatan Positif Covid-19, Sumber Penularan Kini Tengah Dilacak
• Warga Bayat Kecele Melayat Jenazah Covid-19, Pemkab Klaten Minta Masyarakat Jujur
Lebih lanjut dia menceritakan dalam kesehariannya, almarhum YT berdomisili di Semarang, namun almarhum memutuskan untuk pulang ke Banyuripan.
GYT hidup bertetangga TK dari Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat ketika berada di perantauan di Kecamatan Candisari, Kota Semarang.
"Almarhum pulang bersama istri dan kedua anaknya karena merasa tidak enak badan," ungkap dia.
Ia mendapatkan informasi dari istri almarhum, jika yang almarhum sudah setahun tidak melakukan cuci darah karena merasa sehat.
Hingga akhirnya pada 3 Juni lalu kondisinya mengalami drop sehingga sempat menjalani perawatan di RSU Islam Klaten.
“Almarhum meninggal pada 3 Juni itu pada sore hari, pagi masuk RS,” jelasnya.
Almarhum G sempat melakukan rontgen terhadap kondisi paru-paru dan ginjalnya.
"Kemungkinan saat di RS, almarhum G menjalani tes swab," tuturnya. (*)