Pilkada Solo 2020

Mengenal Tuntas Subagyo, Anak Tukang Kayu yang Menjadi Ketua Tikus Pithi Hanata Baris

Penulis: Adi Surya Samodra
Editor: Agil Trisetiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Tikus Pithi Hanata Baris, Tuntas Subgyo saat ditemui di Posko Pemenangan Bajo, Kelurahan Kerten, Kecematan Laweyan, Kota Solo, Rabu (9/9/2020).

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO -  Tuntas Subagyo (42), merupakan ketua dari Kelompok massa Tikus Pithi Hanata Baris.

Ya, Kelompok massa Tikus Pithi Hanata Baris tengah menjadi perbicaraan banyak orang karena berhasil  mengusung pasangan bakal calon melalui jalur perseorangan atau independen.

Tuntas mengaku dirinya terlahir dari keluarga yang sederhana dan religius.

Putra bungsu dari 10 bersaudara itu lahir pada 2 Desember 1977 di Desa Purbayan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.

Bapaknya bernama Samanto dan ibunya tidak ingin disebutkan.

"Bapak saya religius selalu memberikan pendidikan agama kepada anak-anaknya." katanya, Kamis (10/9/2020).

"Tidak meninggalkan konteks keagamaan," ucap Tuntas.

Ajak Masyarakat Tidak Golput saat Pilkada Solo 2020, Ketua Tikus Pithi: Golput Tidak Ada Untungnya

Pilkada Solo 2020, Ketua Tikus Pithi Yakin PKS Tak akan Golput

Tekan Penularan Covid-19, Pemkot Solo Bakal Terapkan Karantina Wilayah, Begini Teknisnya

Rapat Umum Masa Kampanye Pilkada Solo Hanya Boleh Sekali, Begini Tanggapan Ketua DPC PDIP FX Rudy

Dia mengatakan, ayahnya pernah bekerja sebagai seorang guru di sekolah negeri kawasan Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.

Selain menjadi guru, bapaknya juga pernah melakoni sejumlah pekerjaan diantaranya, petani, pedagang, dan tukang kayu.

Itu dilakukannya untuk menghidupi kesepuluhanaknya.

Sebab, Ibunya meninggal dunia pada tahun 1982, sehingga sang ayah lah yang berjuang mengasuh kesepuluh anaknya, termasuk Tuntas.

"Bapak mengasuh kami bersepuluh seorang diri, jadi apapun dikerjakan," ucap Tuntas.

"Kakak saya alhamdulillah bisa sampai sarjana muda, dan meneruskan kuliah lagi," terangnya.

Jerih payah seorang bapak menghantarkan Tuntas bisa mengenyam pendidikan tinggi.

Halaman
12

Berita Terkini