Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Malam itu gerimis tipis turun di Jalan Dr Rajiman, Laweyan Solo, Rabu (4/11/2020) pukul 21.30 WIB.
Seorang pedagang cilok bersama anaknya terlihat menerjang butiran hujan hanya bermodalkan payung yang terpasang di gerobaknya.
Keduanya berhenti ketika ada pelanggan memanggil.
Dia adalah Agung Riyanto (45) bersama anaknya, Arjuna (5) yang masih bergulat dengan kerasnya malam mencari nafkah untuk hidup.
"Saya dari Nogosari (Boyolali) naik motor Astrea Grand." kata Agung ditemui TribunSolo.com, Rabu (4/11/2020) malam.
"Sampai Makam Haji ambil grobak terus muter," imbuhnya.
Baca juga: Anggota Dewan Dukung Pembelajaran Tatap Muka di Kota Solo, Asalkan Protokoler Kesehatan Diperketat
Baca juga: Berita Solo Terpopuler : Soto Seribu Rupiah Bikin Heran Netizen, Polres Klaten Dikuasai Hacker
Baca juga: Update Corona Solo 4 November : Tambah 13 Kasus,Didominasi Pasien Naik Kelas yang Sebelumnya Suspect
Baca juga: Selain Mesin Tiket Otomatis, Loket & Pos Kesehatan Disiapkan Demi KRL Solo-Jogja di Stasiun Klaten
Sambil melayani pelanggan, Agung bercerita bila kehidupannya sudah 3 tahun terakhir ini mengajak jualan Arjuna.
Sebab, tidak ada yang menjaga di rumah. Dia dan sang istri sudah cerai.
"Kalau di rumah tidak ada yang jaga, saya cerai dengan istri," kata dia.
Mereka dikaruniai dua anak, anak pertama perempuan ikut mantan istrinya.
Sementara, Arjuna ikut dengan Agung.
Sampai saat ini Agung dan Arjuna belum memiliki rumah sendiri, mereka di Nogosari, Boyolali menempati rumah yang dipinjamkan orang.
"Yang di Nogosari itu rumah kosong suruh nempati saya dan Arjuna," kata dia.
Lantaran ekonominya belum mencukupi untuk membeli rumah dan lain sebagainya.