"Setahu saya meninggal di rumah, tidak di rumah sakit, beliau juga sudah tua," tambahnya.
Rencananya, jenazah almarhum akan dikebumikan siang ini pukul 11.30 WIB di Pemakaman Muslim Polokarto.
Meninggalnya almarhum meninggalkan seorang istri, empat orang anak, dua orang mantu, dan tiga orang cucu.
Sejarah Pondok Pesantren Islam Al Mukmin Ngeruki
Dikutip dari TribunSoloWiki.com, Abdul Qohhar Bin H. Daeng Natasse mendirikan Pondok Pesantren Islam Al Mukmin yang bersama Abu Bakar Ba'asyir, Abdullah Sungkar, Abdullah Baradja, Yoyok Rosywandi, Hasan Basri dan beberapa pihak lainnya.
Menurut Abdul Rahim, salah seorang putra Abu Bakar Ba'asyir, bahwasanya inisiasi pesantren Al Mukmin Ngruki berawal dari Abu Bakar Baasyir bersama kawan-kawannya satu almamater dari Pondok Modern Darussalam Gontor.
Baca juga: Jenazah Ustaz Wahyudin, Pimpinan Ponpes Al Mukmin Ngruki Akan Dikebumikan di Ciamis
Baca juga: Tokoh Agama Diminta Ikut Jaga Kondusifitas, Ini Pesan Ketua Yayasan Ponpes Al Mukmin Ngruki
Mengingat mereka mendapat pesan dari guru mereka di Gontor yaitu, Kiai Imam Zarkasyi, untuk membangun pesantren di daerah mereka setelah lulus sekolah.
Meskipun Abu Bakar Baasyir alumni Gontor, namun dirinya melakukan kerjasama dengan berbagai alumni perguruan ataupun pesantren lainnya di Indonesia.
Seperti dari unsur Al Irsyad yang diwakili oleh Abdullah Sungkar, Muhammad Natsir, Abdullah Baradja dan Abu Bakar Baasyir sendiri juga memiliki latar belakang Al Irsyad selain Gontor.
Dari Pesantren Bangil, Pasuruan ada Ahmad Husnan, Muhammad Ilyas, dan Suwardi.
Ketiganya sebelum bergabung dalam kepengurusan Pondok Al Mukmin, mereka sempat bergabung dan aktif di Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Surakarta.
Pada awal pendiriannya Pondok Al Mukmin mendiami sebuah lahan di Jalan Gading Kidul No. 72 A Solo pada 10 Maret 1972 dan berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam dan Asuhan Yatim Al-Mukmin (YPIA) di atas akte Notaris No. 130 b 1967.
Adapun lahan tersebut merupakan lahan pemberian dari seorang pengusaha yang merupakan anggota jamaah dari Abu Bakar Baasyir di Masjid Agung Solo.
Abdul Rahim menuturkan di saat awal pendirian, Pondok Al Mukmin bergerak dan fokus di bidang pendidikan agama islam pada murid setingkat Madrasah Tsanawiyah atau Sekolah Menengah Pertama.
Jumlah murid saat itu hanya berjumlah puluhan namun terus mengalami peningkatan signifikan.