TRIBUNSOLO.COM - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris Taufik Buluga yang dikenal ahli bom.
Penangkapan oleh pasukan burung hantu itu dilakukan di Kampung Sribawono, Kecamatan Seputih Banyak, Lampung Tengah.
"Saya bisa-bisa memastikan iya terjadi. Jadi tanggal 23- 25 November Densus 88 Antieror telah melakukan penindakan terhadap tersangka TB dan beberapa DPO," kata Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Awi Setiyono dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (26/11/2020).
Namun, Awi belum bisa menjelaskan lebih detail soal penangkapan tersebut.
"Kami belum dapatkan data lengkapnya. Kalau sudah dapat data saya sampaikan," tambah Awi.
Pelaku bernama Taufiq Bulaga alias Upik Lawangan, yang disebut-sebut pentolan jaringan radikalisme di Poso.
Seperti diketahui, Taufik Bulaga merupakan jaringan teroris Poso yang merupakan perakit bom dan senjata.
Anggota Jamaah Islamiyah (JI) ini ditangkap pada Selasa (24/11/2020).
Selama di Lampung, ia menggunakan nama samaran.
Dalam pengamanan tersebut, Densus 88 juga turut membawa beberapa bahan dasar yang diduga bom, senjata rakitan, dan beberapa senjata tajam.
Calon Amir dari Nguter
Sebelumnya, ada terduga teroris berinisial S atau AS (55) asal Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo dicokok tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.
Ia diamankan pasukan burung hantu Polri di Jalan Ceper, Kabupaten Klaten, Jumat (13/11/2020) lalu.
Pengamat Radikalisme dan Terorisme, Tayyip Malik mengungkapkan S tengah disiapkan untuk mengisi kekosongan kekuasaan di tubuh Jemaah Islamiah (JI).
Kekuasaan JI saat ini diketahui tengah kosong pasca tertangkapnya pimpinan kelompok tersebut, Para Wijayanto.
Baca juga: Cerita Tetangga Sempat Curiga Beberapa Hal, Sempat Ditanyai Polisi Sebelum S Ditangkap Densus 88
Baca juga: Terduga Teroris Asal Nguter Sukoharjo Dicokok di Ceper Klaten, Polda Jateng : Silahkan ke Densus 88
Seperti diketahui, Para Wijayanto ditangkap Densus 88 Antiteror pada 29 Juni 2019 di Bekasi, Jawa Barat.
"Nama itu sudah muncul untuk menggantikan Para. Amir itu bisa diganti karena meninggal atau halangan syar'i termasuk ditangkap," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Rabu (25/11/2020).
Bila ingin dirunut, menurut pengeloa Yayasan Prasasti Perdamaian (YPP), penangkapan S juga berkaitan dengan penemuan bunker senjata di kawasan Kabupaten Klaten sekira medio 2014 silam.
"Kalau lebih spesifik lagi, tren orang-orang yang pernah dikirim ke Suriah," katanya.
Medio 2018 menjadi periode dimana mereka yang pergi ke Suriah sebagai kader-kader JI dicokok Densus 88 Antiteror.
Untuk diketahui, JI bertanggungjawab dalam aksi bom Bali 2002 dan bom kembar Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton 2009.
Penangkapan S, sambung Tayyip, bisa dikatakan sebagai langkah untuk memotong suksesi di tubuh JI.
"Ini juga pengembangan kasus sebelumnya. Kira-kira jangan sampai kemudian melakukan konsolidasi lagi," ucapnya.
Pengakuan Tetangga
Tetangga mengaku terkejut dengan kabar S ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.
Warga bernama, Rusito tak menyangka, jika S diamankan Densus 88 Antiteror Polri.
"Saya malah baru dengar ini, jujur saya kaget," katanya saat ditemui TribunSolo.com, Rabu (25/11/2020).
Di mata warga Kelurahan/Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, S dikenal aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.
"Orangnya tidak ada masalah," aku dia.
Baca juga: Terduga Teroris Asal Nguter Sukoharjo Dicokok di Ceper Klaten, Polda Jateng : Silahkan ke Densus 88
Baca juga: BREAKING NEWS : Densus 88 Antiteror Tangkap Terduga Teroris Asal Nguter Sukoharjo di Ceper Klaten
"Kesehariannya biasa dan srawung dengan para tetangga, termasuk ikut kerja bakti dan among tamu juga," imbuhnya.
Dikatakan, S sendiri aktif dalam kegiatan keagamaan seperti mengisi ceramah.
"Kalau di sini jarang mengisi pengajian, seringnya diluar kampung, di Pojok, di Pengkol, tapi kalau ramadhan sering di sini," ungkap dia.
Saat mengisi ceramah, S tak pernah menyingggung hal yang bersifat memprovokasi.
"Kajian bagus, tentang akidah," jelasnya.
S menurut Rusito merupakan warga Wonogiri yang menikah dengan warga setempat dan mendiami rumah tersebut selama lebih kurang 10 tahun.
"Di sini ada anak dan istrinya," paparnya.
"Anaknya yang masih di sini ada 1," terang dia menekankan.
Keluarga Membenarkan
Keluarga sudah membenarkan penangkapan S oleh Densus 88 Antiteror Polri.
Namun saat TribunSolo.com mengkonfirmasi kabar tersebut kepada Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna tidak menjawab jelas.
Dia enggan menjawab secara pasti kabar penangkapan terduga teroris itu.
"Silahkan ke Densus 88," ucap Iskandar singkat, Rabu (25/11/2020).
Baca juga: Densus 88 Tangkap Teroris di Jepara, Ternyata di Rumah Ada Otak Penyerangan Kasus Pasar Kliwon Solo
Baca juga: Kurun Waktu 11 Hari Densus 88 Antiteror Tangkap 10 Terduga Teroris, di Antaranya Ada di Jateng
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris asal Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, terduga teroris yang ditangkap pasukan burung hantu tersebut berisial S (55).
Adapun S diamankan di Jalan Ceper, Kecamatan Kabupaten Klaten Jumat (13/11/2020).
Bahkan informasi yang beredar, S merupakan Ketua Tim Laznah yang berperan dalam penentuan Amir Jamaah Islamiah (JI).
S juga diduga menjadi kandidat calon Amir JI yang baru.
Baca juga: Terduga Teroris di Sumbar Dicokok Densus 88, Bekerja Sebagai Sopir, Kades : Orangnya Kurang Bergaul
Baca juga: Densus 88 Antiteror Cokok Terduga Teroris Kelompok Imarrudin di Lampung, Satu Diantaranya Sales Roti
Pantauan di lapangan, kediaman S terlihat sepi dan tak banyak aktifitas.
Jendela dan pintu utama kediaman S di Nguter terkunci rapat rapat.
TribunSolo.com mencoba mengetuk pintu S dan disahut oleh sang istri.
Sang istri, S membenarkan kabar tersebut.
Dari pihak kepolisian sudah memberitahu keluarganya terkait penangkapan suaminya.
"Sudah, sudah dikasih tahu," katanya singkat saat ditemui ekslusif TribunSolo.com, Rabu (25/11/2020).
Latihan Bongkar Pasang M16 di Cawas Klaten
Sebelumnya, pada waku yang lain sebanyak empat terduga teroris anggota kelompok Jamaah Islamiyah (JI) ditangkap oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.
Terduga teroris pertama berinisial MN (41) alias Safiq alias Martin alias Kholid yang ditangkap di Cikarang Selatan, Bekasi, Jawa Barat.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Argo Yuwono mengungkapkan, MN diduga berperan menyembunyikan terduga teroris lain dan mengikuti pelatihan.
"Membantu menyembunyikan Muhammad Tsabat Abdullah alias Dul dan Soleh Habibi (yang telah tertangkap)," ungkap Argo melalui keterangan tertulis, Minggu (4/10/2020).
• 5 Fakta Penangkapan Terduga Teroris di Sukoharjo, Kerabat Kaget Sebab Tak Ada Aktivitas Mencurigakan
• Camat Grogol Benarkan Ada Penggeledahan Rumah Terduga Teroris di Desa Pondok
Martin diketahui juga pernah mengikuti pelatihan Kegiatan Alam Terbuka (KAT) kelompok Adira angkatan pertama gelombang kedua pada tahun 2012.
Terduga teroris kedua yang ditangkap Densus 88 berinisial MTA (27) alias Dul alias Tsabat, pria yang disembunyikan oleh Martin.
Ia ditangkap di daerah Aren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi.
MTA diduga pernah berangkat ke Suriah.
"Keterlibatan yaitu peserta Sasana JI gelombang ke-2, berangkat ke Suriah pada gelombang ke-6," ucap dia.
Kemudian, penangkapan berikutnya terjadi di Mustika Jaya, Kota Bekasi.
Di lokasi ini, Densus 88 meringkus NMMK (38) alias Alung alias Nur alias Salman.
Ia diduga membantu menyembunyikan terduga teroris MTA.
Salman diduga mengamankan lima pucuk senjata api laras panjang rakitan dan menyerahkan kepada anggotanya di Jakarta dan Lampung pada 2013.
Polisi juga menduga Salman pernah mengikuti pelatihan bongkar pasang senjata M.16 di Cawas, Klaten pada 2014.
Terakhir, Densus 88 meringkus IG alias Muhammad Ilham alias Bagus alias Yulian alias Sahidi alias Bimbim di kawasan Kota Bekasi.
Menurut Argo, IG terlibat dalam sejumlah aktivitas kelompok teroris.
"(IG diduga) datang ke pertemuan Situ Gintung Narasumber Markaz untuk memberi motivasi agar istiqomah pascapenangkapan amir JI," kata Argo.
"Panitia pengiriman ikhwan ke Ambon saat kerusuhan 2005 dan menjadi anggota syariyah Abu Dujana JI tahun 2005/2006," sambung dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Teroris Ahli Bom Taufik Bulaga Diringkus Densus 88 Antiteror