Pilkada Solo 2020

H-5 Pilkada Solo 2020, PKS Solo Keluarkan Survei :  Mayoritas Kader dan Simpatisan Putuskan Abstain!

Penulis: Ilham Oktafian
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pimpinan PKS Solo Abdul Ghofar Ismail dan Asih Sunjoto Putro saat konferensi pers menyikapi Pilkada Solo 2020 di kantor DPD PKS Solo yang berada di Jalan Slamet Riyadi Nomor 534B, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Jumat (4/12/2020).

Itupun nantinya akan mempengaruhi apakah partai tetap abstain atau tidak dalam pesta demokrasi lima tahunan.

Partai Ummat Buatan Amien Rais Hadapi Jalan Terjal, Harus Berebut Suara dengan PAN, PPP, PKS & PKB

PKS Klaim Keputusan Abstain di Pikada Solo 2020 Masih Sejalan dengan Keinginan Para Kadernya

Adapun tahapan pemungutan suara Pilkada Solo 2020 diselenggarakan 9 Desember 2020.

"Kita melakukan survei di bawah. Kemauan umat, masyarakat pemilih PKS seperti apa," kata Ghofar kepada TribunSolo.com, Senin (5/10/2020).

"Kita tidak ingin mengambil keputusan secara gegabah. Keputusan berdasarkan hasil survei. Kelihatannya tidak berpaling," tambahnya.

Apalagi, pergantian kursi Presiden PKS akan diikuti dengan perubahan struktur yang ada di bawahnya.

Pemilik kursi Ketua DPD PKS Kota Solo berpotensi berganti menjelang tahapan pemungutan suara.

"Biasanya beruntun. Dari pusat terus ada suksesi di kursi DPW dan DPD. Pengalaman DPD itu November pas menjelang Pemilu," kata Ghofar.

"Nanti apakah langsung atau mundur belum tahu," imbuhnya.

Seperti diketahui, PKS sampai saat ini masih memutuskan untuk tidak mendukung pasangan calon yang berlaga di pesta lima tahunan itu.

Pasangan Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa dan Bagyo Wahyono - Fx Supardjo belum mampu meluluhkan sikap PKS.

"Kita saat ini masih konsisten. Tidak ikut pendaftaran, tidak ikut kampanye dari mas Gibran - Teguh dan Bagyo - Supardjo," tuturnya.

Terpilihnya Ahmad sebagai Presiden PKS diyakini tidak akan mempengaruhi arah haluan politik partai.

Termasuk sikap abstain yang dipilih dalam Pilkada Solo 2020.

"Nampaknya posisi tetap akan sama dengan apa yang dilakukan Ustaz Shobul Iman sebagai oposisi. Tidak merubah arah kebijakan politik partai," tutur Ghofar.

"Sikap partai kelihatanya tidak banyak berubah. Kalau melihat komposisi di DPP tidak banyak berubah," imbuhnya.

Ghofar menuturkan PKS tidak akan merubah arah kebijakan partai secara frontal apabila ada pimpinan baru.

"PKS biasanya tidak akan merubah kebijakan partai secara frontal. Dikatakan Ustaz Ahmad Syaikhu menegaskan oposisi bersama rakyat untuk kontrol pemerintahan Jokowi," papar dia.

"Di situ ada sinyal, kemungkinan tidak ada perubahan yang signifikan," tandasnya. (*)

Berita Terkini