Pilkada Solo 2020

H-5 Pilkada Solo 2020, PKS Solo Keluarkan Survei :  Mayoritas Kader dan Simpatisan Putuskan Abstain!

Penulis: Ilham Oktafian
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pimpinan PKS Solo Abdul Ghofar Ismail dan Asih Sunjoto Putro saat konferensi pers menyikapi Pilkada Solo 2020 di kantor DPD PKS Solo yang berada di Jalan Slamet Riyadi Nomor 534B, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Jumat (4/12/2020).

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Solo putuskan tetap abstain dalam kontestasi Pilkada Solo 2020 menjelang pencoblosan.

Ya, kendati kurang dari 5 hari pencoblosan, PKS Solo pastikan memilih tak merapat di antara kedua paslon, baik calon PDIP Gibran-Teguh maupun calon independen Bagyo-FX Supardjo.

Hal itu disampaikan Ketua DPD PKS Solo Abdul Ghofar Ismail bersama Wakil Ketua sekaligus SC survei internal Asih Sunjoto Putro di kantor DPD PKS Solo yang berada di Jalan Slamet Riyadi Nomor 534B, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Jumat (4/12/2020).

Baca juga: Ini Logo Baru PKS yang Disebut untuk Memikat Kelompok Milenial, Didominasi Oranye-Putih

Baca juga: FX Rudy Tak Dampingi Gibran Debat Lawan Bajo, Beralasan Sakit Tenggorokan : Suaranya Hilang

Ghofar menyebut, keputusan itu diambil setelah berunding dengan kader maupun simpatisannya.

Tak hanya berembug, Ghofar menambahkan sikap tersebut sudah dipikir matang-matang dan telah melakukan survei di Kota Solo dalam beberapa bulan ini.

"Berdasarkan survei yang kita lakukan, kita memilih untuk abstain dalam Pilkada Solo 2020," kata dia menegaskan.

Lebih lanjut dia membeberkan, dari survei itu sebanyak 54 persen kader dan simpatisan PKS memilih abstain dalam kontestasi Pilkada Solo 2020.

Lalu sebanyak 22 persen belum menentukan pilihan dan 22 persen responden memilih di antara kedua paslon, yakni Gibran-Teguh maupun Bajo.

Nantinya, sikap abstain PKS Solo merekomendasikan pada kadernya untuk memilih beberapa opsi.

Di antaranya, tidak datang ke TPS atau datang tetapi tidak mencoblos surat suara.

"Kita merasakan adanya demokrasi yang terbajak, hasil survei masyarakat menangkap itu," tutup Gofar.

Baca juga: Pura-Pura Bantu Antar Barang Dagangan, Dua Sejoli Gasak Motor Scoopy Pemilik Warung di Sragen

Baca juga: Politikus PKS Harap Pemerintah Fasilitasi Kepulangan Habib Rizieq: Sudah Saatnya Rekonsiliasi

Terpilihnya Ahmad Syaikhu

Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bakal melakukan kampanye ala mereka sendiri dalam Pilkada Solo 2020.

Meski partai besutan Ahmad Syaikhu itu sampai saat ini bersikap abstain karena tidak terlibat dalam Pilkada Solo 2020.

Mereka tidak mendukung pasangan Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa ataupun Bagyo Wahyono - Fx Supardjo.

Sikap Abstain Belum Final, PKS Tengah Survei Kader Tentukan Langkah Jelang Pencoblosan 9 Desember

Presiden PKS Sah di Tangan Ahmad Syaikhu, Begini Sikap PKS Terbaru di Pilkada Solo 2020

Ketua DPD PKS Kota Solo, Abdul Ghofar Ismail mengatakan lomba curhat jadi satu diantara 'kampanye' yang disiapkan.

"Ada lomba curhat tentang Pilkada, sudah kita godok. Tunggu tanggal mainnya. Kemungkinan bulan Oktober," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (5/10/2020).

Ghofar mengungkapkan lomba tersebut akan menyasar kaum milenial atau pemilih pemula.

"Sasaran kita orang milenial. Usia SMA sama mahasiswa. Jadi kita ingin para anak muda peduli dengan Pilkada," ungkap dia.

"Supaya mereka tidak apriori. Tidak cuek bebek dengan Pilkada," imbuhnya.

Curhatan tentang Pilkada 2020, lanjut Ghofar, disampaikan dalam video vlog.

"Modelnya vlog. Jadi mereka diharapkan melakukan vlog tentang curhat mereka. Tentang kekhawatiran pandemi," ucap dia.

"Tidak ada durasi. Tapi sasarannya umur SMA dan mahasiswa," tambahnya.

Selain lomba curhat, PKS rencananya akan melakukan pentas ketoprak bertema Pilkada.

"Pentas ketoprak menyasar yang tua-tua," ucap Ghofar.

Survei Kader PKS

Sikap abstain Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Pilkada Solo 2020 masih akan dikaji lagi.

Itu menyusul tampuk tertinggi kepemimpinan partai telah bergeser kepasa Ahmad Syaikhu.

Ketua DPD PKS Solo, Abdul Ghofar Ismail mengatakan partai saat ini tengah melakukan survei sejak 1 Oktober 2020 guna menghimpun aspirasi kader.

Itupun nantinya akan mempengaruhi apakah partai tetap abstain atau tidak dalam pesta demokrasi lima tahunan.

Partai Ummat Buatan Amien Rais Hadapi Jalan Terjal, Harus Berebut Suara dengan PAN, PPP, PKS & PKB

PKS Klaim Keputusan Abstain di Pikada Solo 2020 Masih Sejalan dengan Keinginan Para Kadernya

Adapun tahapan pemungutan suara Pilkada Solo 2020 diselenggarakan 9 Desember 2020.

"Kita melakukan survei di bawah. Kemauan umat, masyarakat pemilih PKS seperti apa," kata Ghofar kepada TribunSolo.com, Senin (5/10/2020).

"Kita tidak ingin mengambil keputusan secara gegabah. Keputusan berdasarkan hasil survei. Kelihatannya tidak berpaling," tambahnya.

Apalagi, pergantian kursi Presiden PKS akan diikuti dengan perubahan struktur yang ada di bawahnya.

Pemilik kursi Ketua DPD PKS Kota Solo berpotensi berganti menjelang tahapan pemungutan suara.

"Biasanya beruntun. Dari pusat terus ada suksesi di kursi DPW dan DPD. Pengalaman DPD itu November pas menjelang Pemilu," kata Ghofar.

"Nanti apakah langsung atau mundur belum tahu," imbuhnya.

Seperti diketahui, PKS sampai saat ini masih memutuskan untuk tidak mendukung pasangan calon yang berlaga di pesta lima tahunan itu.

Pasangan Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa dan Bagyo Wahyono - Fx Supardjo belum mampu meluluhkan sikap PKS.

"Kita saat ini masih konsisten. Tidak ikut pendaftaran, tidak ikut kampanye dari mas Gibran - Teguh dan Bagyo - Supardjo," tuturnya.

Terpilihnya Ahmad sebagai Presiden PKS diyakini tidak akan mempengaruhi arah haluan politik partai.

Termasuk sikap abstain yang dipilih dalam Pilkada Solo 2020.

"Nampaknya posisi tetap akan sama dengan apa yang dilakukan Ustaz Shobul Iman sebagai oposisi. Tidak merubah arah kebijakan politik partai," tutur Ghofar.

"Sikap partai kelihatanya tidak banyak berubah. Kalau melihat komposisi di DPP tidak banyak berubah," imbuhnya.

Ghofar menuturkan PKS tidak akan merubah arah kebijakan partai secara frontal apabila ada pimpinan baru.

"PKS biasanya tidak akan merubah kebijakan partai secara frontal. Dikatakan Ustaz Ahmad Syaikhu menegaskan oposisi bersama rakyat untuk kontrol pemerintahan Jokowi," papar dia.

"Di situ ada sinyal, kemungkinan tidak ada perubahan yang signifikan," tandasnya. (*)

Berita Terkini