Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Muhammad Irfan Al Amin
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Jalanan yang tertutup longsor di kawasan Tawangmangu, Karanganyar mulai dibuka dan dibersihkan hari ini, Minggu (6/12/2020).
Gotong royong dilakukan antar warga dibantu relawan dan TNI-POLRI membersihkan beberapa jalan yang tertutupi timbunan tanah akibat longsor.
Beberapa jalanan seperti di Desa Dukuh, yang mulai dibersihkan oleh segenap gabungan relawan, BPBD, dan gabungan TNI-POLRI.
Baca juga: 5 Fakta Longsor dan Banjir di Tawangmangu, Satu Korban Tertimpa Longsor saat Ambil Wudhu
Baca juga: Natal Sudah Dekat, Ini 10 Ide Dekorasi Natal di Rumah, Minim Anggaran
Lalu longsor yang terjadi di jalanan di Desa Plumbon yang sempat menutupi akses jalan juga mulai dibersihkan dan dibuka.
Menurut Camat Tawangmangu, Rusdianto, pihaknya telah berkoordinasi dengan warga untuk melakukan kerja bakti.
"Pagi jam setengah enam, warga sudah keluar rumah," kata Rusdiyanto kepada TribunSolo.com.
Dalam kejadian longsor yang terjadi di Kecamatan Tawangmangu ada 7 titik.
"Yang menutup jalan hanya di Desa Dukun dan Desa Plumbon yang lainnya masih aman," ujarnya.
Dalam pantauan TribunSolo, para wisatawan yang menuju Tawangmangu terlihat mulai meramaikan jalan.
Adapun dari seluruh kejadian longsor di Tawangmangu, hanya di Desa Tengklik yang memakan korban.
Adapun korban tersebut bernama Harni (52) yang meninggal tertimbun tanah longsor pada pukul 19.00 WIB saat hujan deras melanda.
Jasad Ditemukan
Tangis keluarga Harni (52) warga Desa Tengklik, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar pecah saat jasadnya ditemukan, Sabtu (5/12/2020) pukul 23.00 WIB.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, relawan dan BPBD Karanganyar melakukan 5 jam pencarian.
Adapun longsor sendiri terjadi pada pukul 19.00 WIB, saat adzan Isya berkumandang dan korban baru akan mengambil air wudhu.
Baca juga: Seusai Dijuluki Bumil, Kini Nadya Mustika Rahayu Istri Rizki DAcademy Perlihatkan Perut Buncitnya
Baca juga: Semarak Pilkada Solo, Tukang Becak Rela Keliling Ngarsopuro: Bawa Tulisan Ojo Lali 9 Desember
Menurut Koordinator Lapangan Basarnas Solo, Tri Puji Sugiharto, pihaknya baru bisa sampai lokasi pada pukul 20.30 WIB.
"Karena jarak tempuh yang cukup jauh, perlu menunggu sedikit lama hingga bantuan personel bisa datang secara lengkap," kata Tri kepada TribunSolo.com.
Setelah dua setengah jam proses evakuasi, akhirnya jasad Harni bisa ditemukan, dan kemudian dilanjutkan dengan proses forensik dari Puskesmas Karanganyar.
"Setelah jasad ditemukan, kami periksa secara forensik dan ditemukan bahwa korban meninggal akibat tertimpa reruntuhan dan mengalami pendarahan di bagian dalam kepala," terangnya.
Tri menuturkan, dalam proses pencarian korban, kesulitan yang dihadapi adalah sempitnya area pencarian yang membuat para relawan semakin tak leluasa dalam menggali tanah.
"Lahannya sangat sempit sekali, dan kedalaman tanah yang menutupi korban hingga 4 meter, jadi cukup ekstra hati-hati," ujarnya.
Pada saat korban ditemukan, sempat diwarnai Isak tangis histeris keluarga.
Karena Harni sendiri merupakan seorang janda dengan dua orang anak.
Harni Tertimpa Longsor di Tawangmangu
Suara merdu azan isya pasca hujan deras menjadi yang terakhir didengar Harni (52), Sabtu (5/12/2020) pukul 19.00 WIB.
Ya, saat dirinya akan mengambil wudhu tiba-tiba tebing belakang rumahnya mengalami longsor di Dusun Sedayu, Desa Tengklik, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.
Hal tersebut diceritakan oleh Kepala Dukuh Sedayu, Gito Purnomo saat memantau dan mengawasi petugas bersama relawan melakukan evakuasi pencarian wanita tersebut.
"Jadi baru mau ambil wudhu tiba-tiba, gruduk, sudah menutupi area dapur," jelasnya.
Baca juga: Longsor di Daerah Wisata Tawangmangu, Harni Tertimbun Lumpur Sedalam 4 Meter
Baca juga: Viral, Detik-detik Pengendara Motor Nyaris Celaka, Terseret Arus Deras Banjir di Jalanan Tawangmangu
Saat itu tanah tebing menghancurkan bagian rumah Harni sehingga dirinya tertutup material longsor dan lumpur.
Adapun di dalam rumah sederhananya itu, Harni tinggal bersama dua putra dan putrinya.
"Kalau dia meninggal maka putra putrinya menjadi yatim piatu," ujar dia.
Sebelumnya, tanah longsor yang terjadi di sejumlah titik di kawasan wisata Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar memakan korban, Sabtu (5/12/2020).
Dari pantauan TribunSolo.com, satu di antaranya longsor di Dusun Sedayu, Desa Tengklik, Kecamatan Tawangmangu pada malam hari sekitar pukul 19.00 WIB.
Adapun korban tersebut bernama Harni, seorang wanita berusia 52 tahun sampai dengan pukul 22.00 WIB masih dalam pencarian petugas dan relawan.
Baca juga: Tak Fokus Kuasai Motor di Tikungan Candi Cetho,2 Gadis Sukoharjo Tabrak Pagar & Masuk Jurang 5 Meter
Baca juga: Viral, Detik-detik Pengendara Motor Nyaris Celaka, Terseret Arus Deras Banjir di Jalanan Tawangmangu
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Sundoro Budi Karyanto mengatakan, saat ini masih dalam proses evakuasi.
"Korban tertimbun lumpur sedalam 4 meter," kata dia kepada TribunSolo.com.
Dirinya berharap semoga korban bisa ditemukan dalam kondisi terbaik meski tertutup lumpur dan meterial lain akibat longsor pasca hujan deras.
"Kita doakan saja," doanya.
Adapun kini kondisi Harni masih belum bisa dipastikan, karena tertimbun material di sekitar rumahnya.
Dari Longsor hingga Banjir
Sebelumnya, Bencana longsor dan banjir menimpa sejumlah titik di lereng Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar Sabtu (5/12/2020) sore dan malam hari.
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, banjir dan longsor terjadi di Kecamatan Jatiyoso, Karangpandan dan kawasan wisata tersohor Tawangmangu.
Yakni pasca hujan deras selama beberapa jam sejak sore hari.
Longsor terjadi di kawasan SMP Amal Mulya Tawangmangu, Bukit Mogol Tawangmangu, Wisma Kartini Tawangmangu.
Bahkan jalan utama bagi wisatawan Jalan Raya Solo - Tawangmangu sementara ini tidak bisa dilewati karena terjadi longsor dan pohon tumbang.
Baca juga: Pickup Masuk Jurang di Tawangmangu, Pasca Tragedi Sopir Pulang ke Sukoharjo, Polisi Tahu dari Warga
Baca juga: SMK Negeri di Semarang Jadi Klaster Baru, Ratusan Siswa Positif Covid-19
Kondisi diperparah dengan pohon tumbang di sekitar Jawa Dwipa.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Sundoro Budi Karyanto membenarkan kejadian tersebut.
Untuk sementara yang diinventarisasi yakni di tiga Kecamatan Jatiyoso, Karangpandan dan kawasan wisata tersohor Tawangmangu.
"Memang benar terjadi longsor, ada di beberapa titik," kata Sundoro kepada TribunSolo.com.
Sundoro menjelaskan saat ini koordinasi terus dilakukan.
"Kami saat sedang koordinasi membagi tim untuk diterjunkan ke lapangan," jelasnya.
Kini Baru Saja Dibuka
Sejumlah jalan yang sempat tertutup material longsor di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar baru saja divekuasi.
Di antaranya di Jalan Raya Lawu dan Jalan Raya Matesih - Tawangmangu karena sempat ditutup sementara akibat bencana longsor dan banjir, Sabtu (5/12/2020) sore hingga malam.
Bahkan jalan yang tembus ke Pasar Wisata Tawangmangu tersebut sempat ditutup beberapa jam demi keamanan pengendara dan warga.
Baca juga: BREAKING NEWS : Longsor & Banjir Terjang Tawangmangu Karanganyar, Akses Jalan Utama Pun Tertutup
Baca juga: Pickup Masuk Jurang di Tawangmangu, Pasca Tragedi Sopir Pulang ke Sukoharjo, Polisi Tahu dari Warga
Camat Tawangmangu, Rusdiyanto mengatakan penutupan jalan itu dilakukan setelah dirinya menerima laporan.
Dari laporan yang diterimanya, longsoran menutup seluruh badan jalan dan membuat kendaraan yang akan naik ataupun turun tak bisa melewatinya.
"Setelah mendapat laporan, kita langsung mengambil langkah evakuasi jalan," kata Rusdiyanto kepada TribunSolo.com, Sabtu (5/12/2020).
"Longsoran menutup semua badan jalan tadi," tambahnya.
Namun Jalan Lawu dan Jalan Matesih - Tawangmangu, sambung Rusdiyanto, kini sudah bisa lewati pengendara pada pukul 20.30 WIB ini.
"Baru saja dibuka, arus lancar," ucap Rusdiyanto.
Saat ini, perangkat Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar tengah meninjau lokasi longsor.
Imbauan Juliyatmono
Pemkab Karanganyar secara resmi melarang adanya penyelenggaraan acara hiburan yang dapat memicu kerumunan massa.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengatakan, dirinya menekankan pentingnya protokol kesehatan di saat angka positif Covid-19 masih tinggi.
"Kami tidak akan memberikan izin acara yang menyebabkan keramaian dan kerumunan," kata Juliyatmono kepada TribunSolo.com pada Jumat (27/11/2020).
Baca juga: Hanya Darusalam yang Dapat Ganti Rugi Kecil Rp 1 Juta, Tetangga Lain Ada yang Terima Ratusan Juta
Baca juga: Warung Mie Ayam di Klaten Ini Ikut Tergusur Tol Solo-Jogja, Meski Belum Dibayar, Sudah Mulai Pindah
Melalui satgas Covid-19, Pemkab akan memperketat pengawasan penerapan protokol kesehatan yang berkaitan dengan kegiatan pergantian tahun baru.
"Tidak ada pesta kembang api untuk tahun baru," terang Juliyatmono.
Pesta tahun baru ini dilarang diseluruh wilayah Karanganyar, termasuk Tawangmangu yang selama ini banyak diburu masyarakat untuk menghabiskan waktu liburan.
Walaupun melarang kegiatan pesta tahun baru, Pemkab Karanganyar masih mengijinkan dibukanya objek wisata dengan persyaratan dan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
"Kami akan terus mengecek dan mengevaluasi, bukan objek wisata yang dilarang tapi potensi kerumunan massa yang harus dihindari," jelas Juliyatmono.
Hingga saat ini angka penderita Covid-19 di Kabupaten Karanganyar mencapai 319 orang.
Dilansir dari situs covid19.karanganyarkab.go.id, dari 319 orang tersebut tersebar di seluruh kecamatan dengan pembagian 167 dirawat secara mandiri dan 150 lainnya dirawat inap di rumah sakit. (*)