Versi DPC PDIP Boyolali :
1. Said Hidayat-Wahyu Irawan : Dapat 662.068 atau 95,59 persen
2. Kotak Kosong : Dapat 30.888 atau 4,31 persen
Jekek-Setyo Unggul di Wonogiri
Versi DPC PDIP Wonogiri
1. Joko Sutopo-Setyo Sukarno : Dapat 484.447 suara atau 83.36 pesen
2. Hartano-Joko Purnomo : Dapat 96.725 suara atau 16.64 persen
Sri Mulyani-Yoga Unggul di Klaten
Versi hitung cepat Pilkada Pemkab Klaten pukul 17.40 WIB :
1. Sri Mulyani-Yoga Hardaya : Dapat 253.340 atau 49.41persen
2. One Krisnata-Muhammad : Dapat 168.300 suara atau 32,83 persen
3. Arif Budiyono-Harjanta : Dapat 91.045 suara atau 17,76 suara
Yuni-Suroto Unggul di Sragen
Versi Diskominfo Sragen :
1. Kusnindar Untung Yuni Sukowati -Suroto : Dapat 431.802 suara atau 78,25 persen
2. Kotak Kosong : Dapat 106.600 suara atau 19.32 suara
Ikon Kandang Banteng
Ikon 'kandang banteng' selama ini melekat pada wilayah Solo Raya karena PDIP selalu menang dalam kontestasi pemilu.
Namun kini detik-detik predikat itu menjadi akan dipertahankan kembali atau tidak dalam Pilkada serentak 2020?
Mengingat Pilkada serentak kali ini ada 6 daerah di Solo Raya yang menggelar hajatan pesta demokrasi lima tahunan sekali.
Di antaranya Kota Solo, Kabupaten Sukoharjo, Boyolali, Wonogiri, Klaten dan Sragen yang tercatat total memiliki sebanyak 10 pasangan calon (paslon).
Baca juga: Hanya Musuh Kotak Kosong, Said Hidayat Patok Target Berapa?
Baca juga: Dikecewakan PDIP karena Posisinya Diambil Gibran Anak Jokowi, Achmad Purnomo Ternyata Tetap Nyoblos
Adapun di semua wilayah itu, PDIP mempunyai Calon Wali Kota dan Calon Bupati.
Lantas bagaimanah prediksinya status kandang banteng di Solo Raya?
Pengamat Politik dan Tata Negara UNS Solo, Agus Riwanto menerangkan, diprediksi partai besutan Megawati Soekarnoputri di Solo Raya akan bisa mempertahankan ikon kandang bateng.
Indikasinya menurut dia, karena di enam wilayah Solo Raya itu, semua incumbent.
"Banyak incumbent, Sragen, Boyolali, Klaten dan Wonogiri," jelasnya kepada TribunSolo.com, Rabu (9/12/2020).
"Sukoharjo juga istri incumbent, Solo walaupun bukan, anak RI 1 (Presiden Jokowi)," aku dia menekankan.
Dia menilai, dilihat dari aspek incumbent, tampaknya kandang banteng yang selama ini jadi ikonik di Solo Raya bisa dipertahankan.
Meskipun lanjut dia, beberapa daerah ada perlawanan, sehingga calon PDIP harus bekerja sedikit keras tetapu tidak mempengaruhi kemenangan.
"Misal sukoharjo agak ketat, di Wonogiri lumayan tapi seakan tak menggoyah, begitu di Klaten ada perlawanan dengan dua tiga paslon," terang dia.
Baca juga: Terlambat ke TPS, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo Beberkan Alasannya
Baca juga: Nyoblos di TPS 01 Desa Mulur Sukoharjo, Wiwaha Harap Semua Paslon dan Pendukung Saling Memaafkan
Lebih lanjut dia menjelaskan, jika incumbent relawan lebih mampu berkomunikasi dan kesempatan banyak.
Apalagi di masa Covid-19 ini kampanye terbatas, harus jaga jarak hingga pertemuan dibatasi 50 orang sehingga pendatang baru tidak bisa berkomunikasi secara leluasa.
"Sudah ada modal sosial kuat, ekonomi hingga politik," aku dia.
Namun jika nantinya ada wilayah di kandang rontok, dia menilai tidak signifikan mempengaruhi kontestasi di peta perpolitikan nasional.
"Kalau kontek nasional dinamis, tidak selalu mutlak, karena dalam pilkada partai tidak cukup kuat, tergantung calon itu sendiri," jelas dia.
Lengkap Daftar Calon PDIP di Solo Raya
PDIP menjadi satu-satunya partai politik (parpol) yang menempatkan jagonya pada posisi nomor satu yakni Calon Wali Kota dan Calon Bupati di Solo Raya.
Dari 10 pasangan calon (paslon) di Kota Solo, Kabupaten Sukoharjo, Boyolali, Wonogiri, Klaten dan Sragen itu, ada 6 paslon yang dijagokan PDIP.
Di antaranya Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa di Solo, Etik Suryani dan Agus Santosa di Sukoharjo, Muhammad Said Hidayat - Wahyu Irawan di Boyolali, Joko Sutopo - Setyo Sukarno di Wonogiri dan
Sementara di Klaten, kader PDIP Sri Mulyani dipasangkan dengan tokoh Golkar Yoga Hardaya dan Kusdinar Untung Yuni Sukowati di Sragen dipasangkan dengan kader PKB.
Tak hanya daftar lengkap nama dan partai pendukung yang akan disajikan TribunSolo.com, tetapi juga daftar kekayaan seperti yang sudah dilaporkan melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
• Kalahkan Kekayaan Gibran, Inilah Peserta Pilkada di Solo Raya yang Paling Kaya, Tembus Rp 42 Miliar
• Pengamat Kesehatan UNS Solo Beri Saran, Pilkada Boleh Jalan Tapi Cara Diubah Agar Tak Timbul Klaster
Berikut ini daftar nama, partai pendukung hingga kekayaan yang dimiliki calon kepala daerah di Solo Raya :
PILKADA SOLO 2020
1. Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa
- Partai Pendukung 40 Kursi di DPRD : PDIP, Golkar, Gerindra, PSI dan PAN
- Dukungan Partai Non Parleman : PPP, PKB, Nasdem, PKPI dan Perindo
Harta Kekayaan :
- Gibran Rakabuming Raka : Rp 21,1 miliar atau tepatnya Rp 21.152.810.130
- Teguh Prakosa : Rp 1,23 miliar atau tepatnya Rp 1.231.150.999
2. Bagyo Wahyono - FX Suparjo (Bajo dari Independen)
Dukungan : 38.831 KTP warga Solo
Harta Kekayaan :
- Bagyo Wahyono : Rp 1,9 miliar atau tepatnya Rp 1.987.550.304
- FX Suparjo : Rp 1,09 miliar atau tepatnya Rp 1.090.475.781
PILKADA SUKOHARJO 2020
1. Etik Suryani - Agus Santosa
Partai Pendukung 27 Kursi di DPRD : PDIP, Golkar, Nasdem dan Partai Demokrat
Harta Kekayaan :
- Etik Suryani : Rp 5,86 milar atau tepatnya Rp 5.867.976.346
- Agus Santosa : Rp 2,77 miliar atau tepatnya Rp2.778.117.721
2. Joko Santosa - Wiwaha Aji Santosa
- Partai Pendukung 15 Kursi di DPRD : Gerindra, PKS, PAN dan PKB
- Dukungan Partai Non Parleman : Partai Berkarya, PPP, PBB, Perindo, Garuda dan Gelora
Harta Kekayaan :
- Joko Santosa : Belum ada di LHKPN
- Wiwaha Aji Santosa : Rp 46 juta atau tepatnya Rp 46.000.000
PILKADA BOYOLALI 2020
1. Muhammad Said Hidayat - Wahyu Irawan
- Partai Pendukung 42 Kursi di DPRD : PDIP, Partai Golkar, PKB, dan Partai Gerindra
- Dukungan Partai Non Parlemen : PPP dan Partai Nasdem
Harta Kekayaan :
- Muhammad Said Hidayat : Rp 3,98 miliar atau tepatnya Rp 3.989.601.681
- Wahyu Irawan :
Pilkada Boyolali hanya satu pasangan, sehingga melawan kotak kosong
PILKADA WONOGIRI 2020
1. Joko Sutopo - Setyo Sukarno
- Partai Pendukung 39 Kursi di DPRD : PDIP, Golkar dan PAN
- Dukungan Partai Non parlemen : PPP dan PSI
Harta Kekayaan :
- Joko Sutopo : Rp 6 miliar lebih atau tepatnya Rp 6.002.817.363
- Setyo Sukarno : Rp 1 miliar lebih atau tepatnya Rp 1.002.000.000
2. Hartanto dan Joko Purnomo
Partai Pendukung 11 Kursi di DPRD : PKS, PKB, dan Gerindra
Harta Kekayaan :
- Hartono : Rp 1,75 miliar atau tepatnya Rp 1.755.000.000.
- Joko Purnomo : Rp 486 juta atau tepatnya Rp 486.479.560.
• Reaksi Gibran Putra Presiden Dapati Kenyataan Kalah Tajir dari Cabup Klaten ABY dan Bobby Nasution
• Sri Mulyani Cuti Masa Kampanye, Roda Pemerintahan Klaten Diemban Kepala Dinas ESDM Jawa Tengah
PILKADA KLATEN 2020
1. Sri Mulyani - Yoga Hardaya (Mulyo)
Partai Pendukung 26 Kursi di DPRD : PDIP dan Golkar
Harta Kekayaan :
- Sri Mulyani : Rp 8,8 miliar atau tepatnya Rp 8.800.349.040
- Yoga Hardaya : Rp 4,21 miliar atau tepatnya 4.219.750.000
2. One Krisnata - Muhammad Fajri (ORI)
Partai Pendukung 13 Kursi di DPRD : Demokrat, PKS dan Gerindra
Harta Kekayaan :
- One Krisnata : Rp 19,7 miliar atau tepatnya Rp19.712.099.474
- Muhammad Fajri : Rp 4,84 miliar atau tepatnay Rp 4.849.900.000
3. Arif Budiyono - Harjanta (ABY-HJT)
- Partai Pendukung 11 Kursi di DPRD : PKB, PAN, PPP, dan Partai Nasdem
- Dukungan Partai Non Parlemen : Partai Hanura, PSI, Garuda, Partai Berkarya dan Perindo.
Harta Kekayaan :
- Arif Budiyono : Rp 42 miliar atau Rp 42.000.000.000
- Harjanta : Rp 7,2 miliar atau tepatnya Rp7.283.809.428.
PILKADA SRAGEN 2020
1. Kusdinar Untung Yuni Sukowati - Suroto
Partai Pendukung 34 Kursi di DPRD : PDIP, Golkar, PKB, PAN, Demokrat, dan Nasdem
Harta Kekayaan :
- Kusdinar Untung Yuni : Rp 5,75 miliar atau tepatnya Rp 5.759.812.815
- Suroto : Rp 3,42 miliar atau tepatnya Rp 3.426.000.000
Sama seperti di Boyolali, di Sragen juga hanya satu pasangan, sehingga lawan kotak kosong.
(*)