Berita Solo Terbaru

Disambati Pasien Covid-19 Ditolak, Habib Hasan Mulachela Datangi RS JIH Solo, Ini Jawaban Pihak RS

Penulis: Ilham Oktafian
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kedatangan Habib Hasan Mulachela untuk mempertanyakan isu penolakan pasien Covid-19 bersama Direktur Medik dan Keperawatan RS JIH Solo Dr Wisnu Prima Putra, M Kes di RS JIH Solo, Jalan Adi Sucipto, Rabu (30/12/2020).

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Habib Hasan Mulachela mendatangi RS JIH Solo, Jalan Adi Sucipto, Kelurahan Jajar, Kecamatan Laweyan, Rabu (30/12/2020).

Kedatangan pengusaha asal Solo itu untuk mempertanyakan isu RS JIH Solo dikabarkan tak menerima pasien covid-19.

"Banyak yang sambat (berkeluh kesah) ke saya, katanya kalau dibawa ke sini (RS JIH) setelah diperiksa langsung ditunggu ambulance dan dipindah ke RSUD dr. Moewardi," ujar Habib Hasan.

Baca juga: Wujud Toleransi Antar Umat di Solo, Habib Hasan Mulachela Bagi-bagi ke Umat Nasrani Jelang Natal

Baca juga: Diserbu Masyarakat Saat Bagikan Beras dan Uang, Habib Hasan: Selanjutnya Door to Door Saja

"Yang berkembang seperti itu, jadi seolah-olah RS JIH ini tidak menerima pasien Covid-19," tambahnya menekankan.

Isu tersebut langsung ditanggapi Direktur Medik dan Keperawatan RS JIH Solo Dr Wisnu Prima Putra, M Kes.

Wisnu menegaskan, RS JIH Solo tak menolak pasien Covid-19.

"Rumah sakit JIH Solo bagian dari ARSI dan PERSI," aku dia menjawab pertanyaan Habib Hasan.

"Kami juga melakukan pertemuan tentang Covid-19, kami tidak menolak pasien Covid-19," jawabnya.

Hal itu diperkuat dengan adanya pasien Covid-19 yang sembuh dari RS JIH Solo.

"Kami harus pandai-pandai komunikasi karena ada privasi, karena di managemen tidak mau mencampuri wewenang DPJB dokter," tambahnya.

Sambung Wisnu, di RS JIH Solo sendiri ada 14 bed khusus untuk perawatan pasien Covid-19 yang telah disepakati bersama oleh beberapa instansi kesehatan terkait.

"Kami komitmen pandemi bukan tanggung jawab pemerintah saja, tetapi RS JIH tetap komitmen akan mendukung program pemerintah," kata Wisnu.

"Kami tetap pada visi kami, Rahmatan Lil Alamin," pungkasnya.

Baca juga: Diserbu Masyarakat Saat Bagikan Beras dan Uang, Habib Hasan: Selanjutnya Door to Door Saja

Baca juga: Viral Pesan WA Bangsal Covid-19 RSUD Moewardi Solo Penuh, Sampai Dirikan Tenda, Ini Penjelasannya

Kondisi Viral di RSUD Moewardi

Sebuah pesan berantai penuhnya 5 bangsal isolasi RSUD Dr Moewardi Solo tersebar di aplikasi perpesanan Whatsapp (WA).

Pesan berantai tersebut dilengkapi sebuah foto dua tenda berwarna oranye berlogo dan bertulisan BNPB itu pun viral.

Berikut isi pesan berantai tersebut : 

Karena 5 bangsal isolasi sudah penuh dan tidak dapat menampung lgi, akhirnya dibuka 2 tenda darurat di depan IGD buat pasien Covid yg mengantri kamar isolasi. 

Baca juga: Besok, 1,8 Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac Tiba di Indonesia

Baca juga: Tatap Muka di Sekolah Sragen Dibatalkan, Pakar Epidemiologi : Tepat, Tranmisi Covid-19 Sedang Tinggi

Atas beredarnya pesan tersebut, Direktur RSUD Dr Moewardi Solo, Cahyono Hadi membantahnya. 

Ia menyebut bangsal isolasi RSUD Dr Moewardi Solo masih ada tempat tidur yang kosong. 

"Lumayan karena kan sirkulasi yang sembuh pulang," kata Cahyono, Rabu (30/12/2020).

Berdasar Laporan Kapasitas Tempat Tidur Rumah Sakit Dinas Kesehatan Kota Solo, jumlah tempat tidur pasien Covid-19 yang terpakai sebanyak 204 buah. 

Sementara, yang kosong sebanyak 57 tempat tidur. Jumlah tersebut per 21 Desember 2020.

Jumlah tempat tidur tersebut masih bisa bertambah dengan adanya instruksi Kementrian Kesehatan. 

Intsruksi yang menyebut adanya penambahan tempat tidur. 

"Kalau kapasitas, kita sudah jaga-jaga tempat tidurnya. Jumlahnya baru besok kita pastikan setelah rapat," ucapnya. 

Dari pantauan TribunSolo.com, dua tenda berwarna oranye berlogo dan bertulisan BNPB. 

Baca juga: Meski Ada Varian Baru Covid-19 & Kasus Meroket, Desa Wisata di Sragen Tetap Dibuka untuk Wisatawan

Baca juga: Sudah Sepekan, Pasien Covid-19 yang Kabur dari RSUD Dr Moewardi Solo Belum Ketemu, Ini Kata Dinkes

Tenda tersebut didirikan di depan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr Moewardi Solo. 

Sejumlah kursi dan meja sudah tertata di dalam tenda oranye BNPB. 

Cahyono menjelaskan tenda tersebut sementara ini dimanfaatkan untuk keluarga yang mengantar pasien umum.

"Kita jaga-jaga saja. Untuk apa saja yang berhubungan dengan IGD. Bisa pasien umum," jelasnya. 

Di Rumah Saja

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo meniadakan acara perayaan pergantian tahun.

Seperti diketahui, sejumlah agenda perayaan biasanya memeriahkan momen pergantian tahun di Kota Solo. 

Pagelaran pentas seni menjadi satu diantaranya. Namun, itu saat ini ditiadakan lantaran masih tingginya kasus Covid-19 di Kota Solo. 

Baca juga: Curahan Hati Zaskia Gotik Sambut Tahun Baru 2021: Insya Allah Aku Ikhlas dengan Semuanya

Baca juga: Sukoharjo Siapkan Rapid Test saat Malam Tahun Baru, Incar Kerumunan

"Tidak ada perayaan tahun baru. Tidak ada kegiatan Pemkot juga," kata Wali Kota Solo, Fx Hadi Rudyatmo, Rabu (30/12/2020).

Rudy pun meminta masyarakat untuk tidak merayakan atau berkerumun saat momen pergantian tahun.

Itu supaya laju penambahan kasus Covid-19 di Kota Solo bisa ditekan. 

"Yang ada perayaan tahun baru dengan berdoa di rumah masing-masing," tutur Rudy. 

Apabila ada nekat berkerumun atau mengadakan kegiatan yang berpotensi memicu kerumunan massa, maka akan langsung di-rapid test di tempat. 

"Bila hasilnya reaktif langsung jalani uji swab," kata Rudy. 

Selain melarang perayaan Tahun Baru, Pemkot Solo juga meminta masyarakat tidak menyalakan petasan maupun kembang api saat momen pergantian tahun. 

"Dilarang menyalakan petasan maupun kembang api yang meledak di atas dan bawah," ucap Rudy. 

"Menyalakan kembang api dan meledak di atas atau di bawah akan kena sanksi," tambahnya. (*)

Berita Terkini