Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Suasana duka masih menyelimuti keluarga Deviana Wahyu Eka Pratiwi (16), korban tewas kecelakaan bus Agra Mas dengan motor di Simpang Empat Begajah, Kecamatan/kabupaten Sukoharjo.
Paman Deviana, Saeran Agung Darmanto mengatakan, Ibu Deviana masih dalam kondisi berduka.
Sehingga belum bisa diajak untuk membahas perihal ganti rugi.
Ya, Deviana dan temannya Anggi Wulandari (16) yang tengah mengendarai sebuah motor jenis Honda Beat nopol AD 6958 ACB ditabrak bus Agra Mas nopol B 7299 IW.
Baca juga: Kondisi Bus Agra Mas, Pasca Meninggalnya Siswi SMP Sukoharjo : Kaca Retak & Lampu Sen Rusak
Baca juga: Sudah Anaknya Meninggal, Keluarga Bingung Ganti Motor Milik Tetangga yang Tertabrak Bus Agra Mas
Pasca kejadian itu, keluarga Deviana sempat kebingungan untuk mengganti rugi motor pinjaman yang ditabrak bus Agra Mas itu.
"Ibunya masih belum tenang. Nanti untuk motor akan dibahas bareng dengan pihak bus Agra Mas, pemilik motor dan keluarga kami," katanya, Rabu (24/2/2021).
Saeran memang mengakui jika kondisi keluarga korban bukan merupakan warga mampu.
Ayah Deviana merupakan pedagang kaki lima (PKL) yang menjajakan ayam goreng di wilayah Nguter.
Dagangan ini baru dirintis sekitar dua bulan lalu. Sebelumnya ayahnya bekerja sebagai sopir namun mengalami kecelakaan lalu lintas hingga akhirnya menganggur cukup lama.
Baca juga: Sudah Anaknya Meninggal, Keluarga Bingung Ganti Motor Milik Tetangga yang Tertabrak Bus Agra Mas
Sedangkan ibunya bekerja sebagai buruh pabrik. Dengan kondisi ini keluarga kebingungan akan nasib motor pinjaman tersebut.
"Motor itu kan dipinjam dari saudara Anggi. Saat itu memang bapaknya tidak enak badan," kata dia.
"Sementara Deviana harus ke sekolah untuk mengumpulkan tugas dan pulang dari sana terjadi kecelakaan," kata dia.
Mendapat Santunan dari Jasa Raharja
Pihak PT Jasa Raharja telah memberikan santunan kepada keluarga Deviana pada Senin (22/2/2021) lalu.
Santunan diberikan oleh PJ Pelayanan Jara Raharja Sukoharjo Rio Aditya Faiter Ardian sebesar Rp 50 juta.
Santunan itu telah diterima ayah Deviana, Wahyudi di kediamannya di Kelurahan Begajah, Kecamatan/kabupaten Sukoharjo.
Pemberian santuanan itu juga dibenarkan Saeran.
"Iya kemarin pihak PT Jara Raharja sudah kesini untuk pemberian santunan," ucapnya.
Dia berharap, masalah ini bisa segera diselesaikan, dan keluarganya dapat mendapatkan solusi terbaik.
Pasrahkan ke Polisi
Keluarga Deviena Wahyu Eka Pratiwi menyerahkan seutuhnya pengusutan insiden kecelakaan maut di Jalan Raya Solo-Wonogiri, Jumat (19/2/2021).
Seperti diketahui, Deviena menjadi seorang korban tewas dalam insiden kecelakaan tersebut.
Paman Deviena, Saeran Agung Darmanto menjelaskan pihak keluarga korban menyerahkan ke kepolisian.
"Serahkan ke yang berwajib," jelas Saeran kepada TribunSolo.com, Sabtu (20/2/2021).
Baca juga: Kondisi Bus Agra Mas, Pasca Tewaskan Siswi SMP Sukoharjo : Kaca Retak & Lampu Sen Rusak
Baca juga: Sudah Anaknya Tewas, Keluarga Bingung Ganti Motor yang Tertabrak Bus Agra Mas,karena Pinjam Tetangga
Saeran mendoakan supaya korban yang merupakan keponakannya diterima di sisi-Nya.
Keluarga saat ini, sambungnya, sangat merasa kehilangan Deviena.
"Semoga beliau diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa," ucapnya.
Saeran juga berharap kebiasaan bus menerabas lampu merah bisa menjadi perhatian pihak berwajib.
Itu supaya insiden kecelakaan maut yang menimpa Deviena bisa diminimalisir.
"Bus-bus dari arah selatan itu banyak yang suka nge-blong," kata dia.
"Minta itu diperhatikan lagi oleh petugas," tambahnya.
Bingung Ganti Motor
Sepeda motor yang dipakai Deviena Wahyu Eka Pratiwi saat insiden kecelakaan maut dengan bus Agra Mas ternyata bukan miliknya.
Sepeda motor tersebut diketahui milik tetangga teman korban.
Motor dipinjam saat korban dan temannya hendak berangkat ke sekolah.
Hal itu diungkapkan Paman Deviena, Saeran Agung Darmanto.
"Kebetulan sepeda motor dapat pinjam. Yang pinjam temannya dari tetangga," ungkap Saeran kepada TribunSolo.com, Sabtu (20/2/2021).
Baca juga: Nestapa Ayah Korban Tabrakan Agra Mas, Libur Jualan karena Sakit, Malah Dapat Kabar Duka Anak Tewas
Baca juga: Isak Tangis Pecah, saat Pemakaman Jenazah Siswi SMP di Sukoharjo yang Tertabrak Bus Agra Mas
Saeran mengungkapkan pihak keluarga saat ini tengah bingung untuk nasib sepeda motor tersebut.
Apalagi, keluarga Deviena bukan orang berada.
Orang tuanya berprofesi sebagai seorang penjual ayam goreng dan ibunya pegawai pabrik.
"Saya juga tidak tahu. Jalannya ke depan seperti apa," kata Saeran.
"Belum tahu langkah-langkahnya," tambahnya.
Ayah Dapat Kabar
Wahyudi, ayah Deviena Wahyu Eka Pratiwi tidak pernah menyangka anak sulungnya akan meninggalkannya selama-lamanya.
Korban tabrakan sepeda motor dengan bus Agra mas itu menghembuskan napas terakhirnya, Jumat (19/2/2021) pukul 22.00 WIB.
Ia meninggal seusai menjalani perawatan di RSUD Ir Soekarno Sukoharjo kurang lebih 12 jam.
Paman Deviena, Saeran Agung Darmanto mengatakan saat kejadian maut yang merenggut nyawa korban, Wahyudi tengah berada di rumah.
Baca juga: Isak Tangis Pecah, saat Pemakaman Jenazah Siswi SMP di Sukoharjo yang Tertabrak Bus Agra Mas
Baca juga: Sedihnya Keluarga, Siswi SMP Sukoharjo yang Tertabrak Bus Agra Mas, Rajin Bantu Jualan Ayam Goreng
Ia tidak membuka lapak jualan ayam gorengnya di Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo.
"Bapaknya libur, sakit karena kecapaian," kata Saeran kepada TribunSolo.com, Sabtu (20/2/2021).
Sebelum kejadian, Saeran mengungkapkan korban sempat berpamitan ke Wahyudi.
Korban berpamitan hendak ke sekolah mengambil tugas bersama teman-temannya.
Setelah berpamitan, korban bergegas ke rumah temannya dengan mengayuh sepeda angin.
Korban dan temannya kemudian berangkat ke sekolah menggunakan sepeda motor pinjaman.
Kejadian maut yang menimpa Deviena terjadi saat ia dan temannya pulang selepas dari sekolah.
Sepeda motor yang mereka tumpangi ditabrak bus Agra Mas yang melaju kencang dari arah wonogiri.
"Temannya luka ringan sekarang dirawat di RSUD Ir Soekarno, sementara keponakan saya luka berat dan meninggal dunia," ucap Saeran.
Isak Tangis Pecah
Tangis keluarga mewarnai rumah duka saat keranda jenazah Deviena Wahyu Eka Pratiwi perlahan meninggalkan rumah duka.
Saat itu keranda yang berisi jenazah gadis 16 tahun itu, berada di Kampung Katen RT 03 RW 04, Kelurahan Begajah, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (20/2/2021).
Devi merupakan korban tabrakan saat motor yang kendarainya dihantam bus Agra Mas dibawa menuju pemakaman Astanalaya Kampung Katen Begajah.
Keranda jenazah dibawa oleh empat orang dari perwakilan warga dan keluarga.
Seorang tampak membawa payung berwarna hijau memayungi keranda jenazah.
Baca juga: Sedihnya Keluarga, Siswi SMP Sukoharjo yang Tertabrak Bus Agra Mas, Rajin Bantu Jualan Ayam Goreng
Baca juga: Kesaksian Keluarga Tertabrak Agra Mas di Sukoharjo : Maut Menjemput Usai Devi Ambil Tugas ke Sekolah
Adapun perwakilan keluarga mengiringi di belakang mereka sembari menaburkan bunga dari rumah duka sampai lokasi pemakaman.
Ayah korban, Wahyudi mengantar kepergian anak sulungnya menuju ke peristirahatan yang terakhir.
Wajahnya begitu sendu dan jalannya begitu lunglai.
Ia tampak menggandeng erat seorang anaknya yang masih kecil.
Sesampainya di makam, Wahyudi tidak kuasa menahan kesediahan.
Ia pun langsung duduk, menatap lekat keranda jenazah anaknya.
Air mata tak kuasa menetes air mata beberapa kali sehingga membasahi pipinya.
Itupun langsung ia seka dengan tisu yang ada di genggaman tangannya.
"Astagfirullahaladzim. Astagfirullahaladzim. Astagfirullahaladzim," terus diucapkan Wahyudi dengan terisak.
Keluarga yang menemaninya terus berusaha menabahkannya melepas kepergian Deviena untuk selama-lamanya.
"Wes ikhlaske. Wes kedaden (Sudah ikhlaskan. Sudah kejadian). Tidak perlu ditangisi lagi," ucap seorang perwakilan keluarga.
Badan Wahyudi kemudian beranjak menuju liang lahat lokasi pemakaman Deviena.
Langkahnya tertatih.
Ia hendak melantunkan adzan untuk putrinya.
Namun, itu tidak bisa dilakukannya. Ia tidak kuat menahan sedih yang dirasakan.
Adzan pun dikumandangkan paman Deviena.
Wahyudi hanya bisa terduduk lesu tak jauh dari liang lahat sembari sesekali melihat ke arah makam sembari memeluk anak ragilnya.
Bantu Keluarga
Tertabrakanya siswi SMP N 4 Sukoharjo, Deviena Wahyu Eka Pratiwi yang akhirnya meninggal menyisakan luka.
Bagaimana tidak, gadis 16 tahun itu menjadi sosok penting dalam keluarganya di Kampung Katen RT 3 RW 4, Kelurahan Begajah, Kecamatan Sukoharjo.
Devi sapaan akrabnya semesa hidup, sering membantu jualan ayam goreng kentucky bersama ayahnya, Wahyudi di kawasan Kecamatan Nguter.
Itu dilakukannya sebelum insiden maut tertabrak bus Agra Mas.
Baca juga: Kesaksian Keluarga Tertabrak Agra Mas di Sukoharjo : Maut Menjemput Usai Devi Ambil Tugas ke Sekolah
Baca juga: BREAKING NEWS : Siswi SMP yang Tertabrak Bus Agra Mas di Begajah Sukoharjo, Meninggal Dunia
Bahkan Devi tak pernah malu membantu bapaknya.
Paman Deviena, Saeran Agung Darmanto mengungkapkan bisnis tersebut baru dirintis Wahyudi kurang lebih 3 bulan terakhir.
"Bapaknya korban dulu itu bekerja sebagai sopir, tapi sekarang sudah tidak," ungkap Saeran kepada TribunSolo.com menjelan pemakaman, Sabtu (20/2/2021).
"Kini jualan kaki lima kentucky. Itu baru jalan 2 sampai 3 bulanan ini. Itu karena menganggur selama pandemi," tambahnya.
Korban, kata Saeran, sering membantu Wahyudi menyiapkan keperluan jualan sejak subuh menjelang.
Terlebih, sekolah korban saat ini masih menerapkan pembelajaran daring selama pandemi Covid-19.
Maka lanjut dia, kepergian korban menjadi duka mendalam bagi keluarganya.
"Setiap pukul 04.00 WIB bangun bantu bapaknya. Ibunya saat ini kerja di sebuah pabrik," kata dia.
Setelah semua siap, korban dan Wahyudi langsung berangkat menuju lokasi jualan di kawasan Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo.
Mereka berangkat berboncengan naik sepeda motor dari rumahnya Kampung Katen.
"Jauhnya kurang lebih 15 kilometer. Naik sepeda motor boncengan sama bapaknya. Kalau gerobak ditinggal di sana," ucap Saeran.
Saeran menyampaikan keluarga begitu terpukul dengan insiden maut yang merenggut nyawa Deviena.
"Rasanya kehilangan sekali. Dia masih punya adik dua masih kecil-kecil," ujarnya.