Berita Sragen Terbaru

Kecelakaan Maut di Sragen, Bus Eka Tabrak Pengendara Motor Honda C100 hingga Tewas

Penulis: Rahmat Jiwandono
Editor: Ryantono Puji Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kecelakaan bus di jalan bebas hambatan.

Wahyudi, ayah Deviena Wahyu Eka Pratiwi tidak pernah menyangka anak sulungnya akan meninggalkannya selama-lamanya.

Korban tabrakan sepeda motor dengan bus Agra mas itu menghembuskan napas terakhirnya, Jumat (19/2/2021) pukul 22.00 WIB.

Ia meninggal seusai menjalani perawatan di RSUD Ir Soekarno Sukoharjo kurang lebih 12 jam.

Paman Deviena, Saeran Agung Darmanto mengatakan saat kejadian maut yang merenggut nyawa korban, Wahyudi tengah berada di rumah.

Baca juga: Isak Tangis Pecah, saat Pemakaman Jenazah Siswi SMP di Sukoharjo yang Tertabrak Bus Agra Mas

Baca juga: Sedihnya Keluarga, Siswi SMP Sukoharjo yang Tertabrak Bus Agra Mas, Rajin Bantu Jualan Ayam Goreng

Ia tidak membuka lapak jualan ayam gorengnya di Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo.

"Bapaknya libur, sakit karena kecapaian," kata Saeran kepada TribunSolo.com, Sabtu (20/2/2021).

Sebelum kejadian, Saeran mengungkapkan korban sempat berpamitan ke Wahyudi.

Korban berpamitan hendak ke sekolah mengambil tugas bersama teman-temannya.

Setelah berpamitan, korban bergegas ke rumah temannya dengan mengayuh sepeda angin.

Korban dan temannya kemudian berangkat ke sekolah menggunakan sepeda motor pinjaman.

Kejadian maut yang menimpa Deviena terjadi saat ia dan temannya pulang selepas dari sekolah.

Sepeda motor yang mereka tumpangi ditabrak bus Agra Mas yang melaju kencang dari arah wonogiri.

"Temannya luka ringan sekarang dirawat di RSUD Ir Soekarno, sementara keponakan saya luka berat dan meninggal dunia," ucap Saeran.

Isak Tangis Pecah

Tangis keluarga mewarnai rumah duka saat keranda jenazah Deviena Wahyu Eka Pratiwi perlahan meninggalkan rumah duka.

Saat itu keranda yang berisi jenazah gadis 16 tahun itu, berada di Kampung Katen RT 03 RW 04, Kelurahan Begajah, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (20/2/2021).

Devi merupakan korban tabrakan saat motor yang kendarainya dihantam bus Agra Mas dibawa menuju pemakaman Astanalaya Kampung Katen Begajah.

Keranda jenazah dibawa oleh empat orang dari perwakilan warga dan keluarga.

Seorang tampak membawa payung berwarna hijau memayungi keranda jenazah.

Jenazah korban tertabrak Agra Mas, Deviena Wahyu Eka Pratiwi dibawa perwakilan keluarga dan warga menuju lokasi pemakaman di Kelurahan Begajah, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (20/2/2021). (TribunSolo.com/Adi Surya)

Baca juga: Sedihnya Keluarga, Siswi SMP Sukoharjo yang Tertabrak Bus Agra Mas, Rajin Bantu Jualan Ayam Goreng

Baca juga: Kesaksian Keluarga Tertabrak Agra Mas di Sukoharjo : Maut Menjemput Usai Devi Ambil Tugas ke Sekolah

Adapun perwakilan keluarga mengiringi di belakang mereka sembari menaburkan bunga dari rumah duka sampai lokasi pemakaman.

Ayah korban, Wahyudi mengantar kepergian anak sulungnya menuju ke peristirahatan yang terakhir.

Wajahnya begitu sendu dan jalannya begitu lunglai.

Ia tampak menggandeng erat seorang anaknya yang masih kecil.

Sesampainya di makam, Wahyudi tidak kuasa menahan kesediahan.

Ia pun langsung duduk, menatap lekat keranda jenazah anaknya.

Air mata tak kuasa menetes air mata beberapa kali sehingga membasahi pipinya.

Itupun langsung ia seka dengan tisu yang ada di genggaman tangannya.

"Astagfirullahaladzim. Astagfirullahaladzim. Astagfirullahaladzim," terus diucapkan Wahyudi dengan terisak.

Keluarga yang menemaninya terus berusaha menabahkannya melepas kepergian Deviena untuk selama-lamanya.

"Wes ikhlaske. Wes kedaden (Sudah ikhlaskan. Sudah kejadian). Tidak perlu ditangisi lagi," ucap seorang perwakilan keluarga.

Badan Wahyudi kemudian beranjak menuju liang lahat lokasi pemakaman Deviena.

Langkahnya tertatih.

Ia hendak melantunkan adzan untuk putrinya.

Namun, itu tidak bisa dilakukannya. Ia tidak kuat menahan sedih yang dirasakan.

Adzan pun dikumandangkan paman Deviena.

Wahyudi hanya bisa terduduk lesu tak jauh dari liang lahat sembari sesekali melihat ke arah makam sembari memeluk anak ragilnya.

Bantu Keluarga

Tertabrakanya siswi SMP N 4 Sukoharjo, Deviena Wahyu Eka Pratiwi yang akhirnya meninggal menyisakan luka.

Bagaimana tidak, gadis 16 tahun itu menjadi sosok penting dalam keluarganya di Kampung Katen RT 3 RW 4, Kelurahan Begajah, Kecamatan Sukoharjo.

Devi sapaan akrabnya semesa hidup, sering membantu jualan ayam goreng kentucky bersama ayahnya, Wahyudi di kawasan Kecamatan Nguter.

Itu dilakukannya sebelum insiden maut tertabrak bus Agra Mas.

Karangan bunga ucapan turut berduka cita terpajang di rumah korban kecelakaan Arga Mas di Kelurahan Begajah, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (20/2/2021). (TribunSolo.com/Adi Surya)

Baca juga: Kesaksian Keluarga Tertabrak Agra Mas di Sukoharjo : Maut Menjemput Usai Devi Ambil Tugas ke Sekolah

Baca juga: BREAKING NEWS : Siswi SMP yang Tertabrak Bus Agra Mas di Begajah Sukoharjo, Meninggal Dunia

Bahkan Devi tak pernah malu membantu bapaknya.

Paman Deviena, Saeran Agung Darmanto mengungkapkan bisnis tersebut baru dirintis Wahyudi kurang lebih 3 bulan terakhir.

"Bapaknya korban dulu itu bekerja sebagai sopir, tapi sekarang sudah tidak," ungkap Saeran kepada TribunSolo.com menjelan pemakaman, Sabtu (20/2/2021).

"Kini jualan kaki lima kentucky. Itu baru jalan 2 sampai 3 bulanan ini. Itu karena menganggur selama pandemi," tambahnya.

Korban, kata Saeran, sering membantu Wahyudi menyiapkan keperluan jualan sejak subuh menjelang.

Terlebih, sekolah korban saat ini masih menerapkan pembelajaran daring selama pandemi Covid-19.

Maka lanjut dia, kepergian korban menjadi duka mendalam bagi keluarganya.

"Setiap pukul 04.00 WIB bangun bantu bapaknya. Ibunya saat ini kerja di sebuah pabrik," kata dia.

Setelah semua siap, korban dan Wahyudi langsung berangkat menuju lokasi jualan di kawasan Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo.

Mereka berangkat berboncengan naik sepeda motor dari rumahnya Kampung Katen.

"Jauhnya kurang lebih 15 kilometer. Naik sepeda motor boncengan sama bapaknya. Kalau gerobak ditinggal di sana," ucap Saeran.

Saeran menyampaikan keluarga begitu terpukul dengan insiden maut yang merenggut nyawa Deviena.

"Rasanya kehilangan sekali. Dia masih punya adik dua masih kecil-kecil," ujarnya.

Berita Terkini