Geger KLB Demokrat

Pengakuan Kader Demokrat Klaten : Ditawari Segepok Uang, Ultimatum yang Berangkat KLB Dipidanakan

Penulis: Mardon Widiyanto
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPC Demokrat Klaten, One Krisnata dan pengurus saat di Sekretariat DPC Demokrat Klaten, Senin (8/3/2021).

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Kader DPC Demokrat Klaten mengaku sempat ditawari segepok uang agar berangkat ke kongres luar biasa (KLB).

Sekretaris DPC Demokrat Klaten, Kristiyadi membenarkan ada salah satu pengurus di DPC yang sempat ditawari untuk berangkat ke KLB Deli Serdang.

"Iya, ada salah satu pengurus kami yang ditawari berangkat ke sana," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Selasa (9/3/2021).

Kristiyadi mengatakan pengurus yang sempat ditawari untuk datang ke KLB, yaitu Wakil Ketua DPC Demokrat Klaten Abriyanto.

"Ada salah satu pengurus kami sempat ditawari uang dan tiket, itu sudah dilaporkan ke saya, yang bersangkutan pun juga telah menolak," terang dia.

Baca juga: Ogah Kirim Santet & Cap Darah, DPC Demokrat Karanganyar Pilih Ini Demi Ikrar Setia Kepada AHY 100 %

Baca juga: Inilah Dua Gugatan yang Harus Dihadapi AHY, Buntut dari Pemecatan 7 Kader Partai Demokrat

Kristiyadi mengaku bahwa DPC Demokrat di Klaten tegak lurus dengan kepemimpinan AHY.

Namun pengurus tidak memberikan mandat ke kadernya untuk datang ke KLB.

"Kami tidak memberikan mandat kepada kader kami untuk datang ke acara KLB di sana, kami masih setia dengan pusat," tegasnya.

Bahkan, mereka tak segan-segan memidanakan bagi siapa saja yang mencatut Ketua DPC Demokrat Klaten untuk datang ke KLB Demokrat di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara.

Ketua DPC Demokrat Klaten, One Krisnata menjelaskan, pihaknya tegas menolak hasil KLB yang menunjuk Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat.

"Pernyataan ini bersifat final dan mengikat secara hukum, apabila ada surat penyataan lain yang dibuat mengatasnamakan saya, maka itu adalah illegal dan dapat dituntut secara Hukum," katanya.

Selanjutnya, dalam surat itu, One mengatakan dirinya tidak pernah memberikan kuasa kepada siapapun untuk menghadiri mewakili dirinya dalam KLB Partai Demokrat.

"Saya menolak KLB dan setia kepada kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudboyono (AHY), sesuai hasil Kongres V Partai Demokrat tahun 2020," tambah One. (*)

Berita Terkini