Berita Solo Terbaru

Ogah Bocorkan Siapa Owner Baru Persis, Gibran Umumkan Sendiri pada 20 Maret Sebelum Piala Menpora

Penulis: Adi Surya Samodra
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gibran Rakabuming Raka membentangkan slayer bertulisan 'Samber Nyawa' dan berlogo Persis Solo di Stadion Manahan Solo, Sabtu (15/2/2020).

Pasalnya, ia hanya diberitahu Ajudan Gibran untuk pertemuan empat mata dengan orang nomor satu di lingkungan Pemkot Solo itu.

"Beliau menghendaki saya sendiri. Saya kemarin tidak tahu. Kalau pertemuannya ada mas Kaesang dan temannya," aku dia.

"Saya sendiri lewat ajudannya mas Gibran memanggil saya itu hanya untuk ngobrol santai. Saya tidak kepikiran ada mas Kaesang dan seorang temannya," tambahnya. 

Memberikan Bocoran

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka memberikan bocoran pemilik Persis Solo.

Bahkan, sosok orang yang menjadi pemilik persis ini sudah bertemu dengan Gibran beberapa kali. 

Menurut Gibran, pemilik Persis Solo yang baru ini merupakan orang yang dekat. 

Baca juga: Bantu Korban Bencana, Kelompok Suporter Persis Solo Gelar Aksi Donasi, Terkumpul Rp 21 Juta

Baca juga: Pelatih Persis Solo Minta Polisi Izinkan Liga di Tengah Pandemi Corona: Pemain Sehat, Imun Kuat

"Putra daerah. Gayeng ta?," katanya usai mendatangi pisah sambut Danrem 074 Warastratama di Bale Tawangarum Solo, Selasa (2/3/2021) malam.

Namun Gibran masih enggan menyebutkan siapa sebenarnya nama yang nantinya menjadi pemilik baru persis. 

Dia hanya menekankan dengan adanya owner baru manajemen Persis diharapkan lebih profesional. 

"Ya kita enggak mau muluk-muluk. Yang penting dengan manajemen baru, owner baru, kita ingin manajemen lebih profesional," kata dia. 

Selain itu dia berharap Persis bisa promosi ke Liga 1 musim depan.

Baca juga: Bakal Bubarkan Tim, Manajer Persis Solo Yakin Punggawanya Tetap Setia

"Ya kalau bisa Liga 1 lebih baik lagi. Tapi kita tidak mau muluk-muluk, yang penting perbaiki dulu manajemennya dulu," kata dia.

Gibran meyakinkan figur pemilik baru Persis lebih profesional dan bakal didampingi orang-orang yang telah berpengalaman dalam memegang klub-klub besar di Tanah Air. 

Nama pemilik baru Persis akan diumumkan menjelang Piala Menpora.

"Nanti ya tanggal mendekati Piala Menpora dimulai kami segera umumkan owner baru Persis Solo. Yang jelas sudah ada," imbuh dia.

Persis Dihantam Pandemi Corona

Pandemi covid-19 sangat memukul industri olahraga di tanah air, khususnya sepak bola.

Sebuah pepatah lama tentang berputarnya roda kehidupan, agaknya berlaku bagi Asisten Pelatih Persis Solo, Choirul Huda.

Pasang surut dirasakan pria yang akrab disapa "Cak Irul" itu, semenjak kompetisi mandeg selama hampir genap setahun.

Choirul Huda harus membanting tulangnya lebih keras, untuk menghidupi seorang istri dan ketiga anak anaknya.

Segala jenis kerja yang jauh dari kulit bundar terpaksa dilakoni demi tanggung jawabnya sebagai seorang ayah.

"Saya semenjak pulang dari Solo awal bulan November kerja di proyek pembangunan killing tower di Molindo Lawang," katanya Minggu (31/1/2021).

Baca juga: Pelatih Persis Solo Minta Polisi Izinkan Liga di Tengah Pandemi Corona: Pemain Sehat, Imun Kuat

Baca juga: Liga Resmi Dibatalkan, Pelatih Persis Solo Sebut Sesuai Prediksi, Khawatir Jika Skuadnya Dibubarkan

Baca juga: Sayonara, Skuad Persis Solo Bakal Dibubarkan, Imbas Berkali-kali PSSI Batalkan Kompetisi Liga 2

Baca juga: Bakal Bubarkan Tim, Manajer Persis Solo Yakin Punggawanya Tetap Setia

Di proyek tersebut, Choirul Huda bertugas mengawasi jalannya pembangunan, namun tak jarang mantan pelatih Persis Solo itu harus turun menjadi kuli bangunan.

"Kalau pekerjanya tidak ada yang membantu, saya biasa ikut membantu menjadi kuli," paparnya.

Belum berhenti disitu, Choirul Huda lantas banting stir menjadi penjual soto seusai pekerjaan proyeknya rampung.

Dirinya membuka lapak dirumahnya, di Sengguruh, Kecamatan Kepanjen, sebuah dusun yang berjarak dari Kota Malang yang riuh.

"2 minggu ini saya jualan Soto Lamongan di rumah yang dulu pernah saya rintis sejak 2015, pada waktu PSSI sedang di skorsing FIFA," ujarnya.

Choirul Huda mengaku tak malu dengan segala jenis pekerjaannya itu, yang terpenting, kata dia anak istrinya bisa makan.

"Semuanya saya jalani karena saya tidak mau situasi ketidak jelasan sepak bola ini berimbas ke keluarga, karena jujur selama ini saya cuma tergantung cari nafkah di sepak bola," ungkapnya.

Choirul Huda pun berharap kompetisi Liga lekas digulirkan, sebab dampaknya tak hanya dirasakan olehnya, namun semua insan yang terlibat.

"Semoga cepat digulirkan," tutup Choirul. (*)

Berita Terkini