Berita Sukoharjo Terbaru

Sempat Kosong, 23 Kursi Jemaah Calon Haji 2020 di Sukoharjo yang Meninggal, Dialihkan Ahli Waris

Penulis: Azfar Muhammad
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jemaah tengah berada di lingkungan Masjid Nabawi di kota paling suci kedua dalam agama Islam di Madinah, Arab Saudi saat ibadah haji 2019.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Azhfar Muhammad Robbani

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Sebanyak 23 kursi jemaah calon haji sempat kosong karena meninggal dunia sebelum berangkat ke Makkah pada tahun 2020.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sukoharjo, Ihsan Suhadi menjelaskan, puluhan jemaah calon haji yang meninggal itu merupakan lansia.

“Ya ada yang meninggal dan jelas tidak jadi untuk berangkat, ada 23 orang kemarin tercatat,” ujar Ihsan kepada TribunSolo.com.

Dia menjelaskan, calon jemaah yang harusnya berangkat di tahun 2020 tersebut sebenarnya telah mengantre sejak tahun 2012.

Dari 23 Slot jemaah haji yang harusnya berangkat dari lansia, pihak kelurga telah mengurus dan menggantikannya dengan ahli warisnya.

Baca juga: Reaksi Kerabat, Belum Dapat Undangan Raja Solo PB XIII yang Gelar Hajatan Putrinya GRAy Putri

Baca juga: Pantau Vaksinasi Bagi Jemaah Calon Haji, Bupati Sukoharjo : Setelah Divaksin Semoga Bisa Berangkat

“Dari keluarga banyak yang sudah mengurus, semuanya bahkan sudah digantikan oleh ahli warisnya,” tutur Ihsan.

Meskipun demikian, pergantian alokasi calon jemaah haji telah diberikan kepda ahli waris untuk sosialiasi juknisnya.

“Ada regulasi dan syarat-syarat tentunya, juknis nya sudah dibagikan kepada ahli warisnya khususnya calon haji yang sakit permanen dan meninggal dunia,” jelasnya.

Adapun untuk persiapan keberangkatan jemaah, pihaknya secara bertahap melakukan vaksinasi kepada 302 orang.

Dia mengatakan, sebanyak 839 calon jemaah haji telah dijadwalkan vaksinasi.

“Saat ini ada 302 calon jemaah haji lansia, akan divaksin di rumah sakit ini,” uja dia.

Ihsan paparkan, jadwal keberangkatan dari 839 calon jemaah tersebut harusnya berangkat di tahun 2020.

"Penundaan sampai ada instruksi dari pihak pemerintah,” papar dia.

Menjalani Suntik

Ratusan jemaah calon haji asal Kabupaten Sukoharjo menjalani suntik vaksin Covid-19 di RS Ortopedi Solo, Selasa (23/3/2021).

Adapun suntik bagi jemaah calon haji merupakan yang pertama di wilayah Solo Raya.

Termasuk yang terbanyak secara serentak pertama kali di wilayah Jawa Tengah

Direktur Utama RS Ortopedi Solo, Pamudji Utomo mengatakan, jemaah yang suntik vaksinasi Covid-19 sebanyak 320 orang kategori lansia yang bekerja sama dengan Dinkes Sukoharjo.

“RSO tengah memfokuskan untuk vaksinasi calon jemaah haji di Jateng khsusunya di Sukoharjo,” kata dia kepada TribunSolo.com.

Baca juga: Mimpi Warga Klaten yang Kaya Mendadak Terdampak Proyek Tol Solo - Jogja: Naik Haji - Beli Sawah 

Baca juga: Arab Saudi Umumkan Syarat Terbaru Umrah bagi Jemaah dari Indonesia: Batas Usia 18-60 Tahun

Ia juga menyampaikan, alasan vaksinasi jemaah calon haji dilakukan di RSO karena rumah sakit ini menjadi rujukan dari Kementrian Kesehatan yang telah tersertifikasi dari segi fasilitas.

Terlebih saat ini Kerajaan Arab Saudi mewajibkan jemaah haji vaksin Covid-19.

“Kementerian Kesehatan menunjuk RSO ini menjadi RS rujukan yang pertama kali dilakukan vaksin, tentu dari kami pasti sudah siap mulai dari segi fasilitas dan tenaga medis yang mumpuni,” ujar dia.

Sehubungan dengan itu, sebanyak 40 persen tenaga medis dikerahkan pihak RSO untuk penanganan Covid-19.

"Termasuk memberikan sarana sarana dan prasarana dengan lengkap,” aku dia.

Dia menambahkan untuk total keseluruhan ada sebanyak 839 jemaah calon haji yang bakal disuntik vaksin di RSO.

“Kemudian selanjutnya bertahap,” jelasnya.

Tunggu Kabar Arab

Kementerian Agama (Kemenag) masih menunggu keputusan resmi pemerintah Arab Saudi soal penyelenggaraan Haji 2021.

Hal tersebut disampaikan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas seusai pertemuan dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

"Pemerintah Arab Saudi masih belum memutuskan, jadi, ya kita akan tunggu pemerintah Arab Saudi untuk segera memutuskan apakah haji dibuka atau tidak," kata Yaqut di Balai Kota Solo, Jumat (5/3/2021).

Baca juga: Menag Yaqut Ungkap Pesan dari Jokowi, Soal Pembangunan Masjid Hadiah dari Pengeran Arab di Solo

Baca juga: Heboh Pria Unggah Foto Menteri Agama Yaqut Hanya Punya Satu Mata, Pelaku Terancam 6 Tahun Penjara

"Kalau nanti ada keputusan pemerintah Arab Saudi, baru kita akan persiapkan secara teknis," tambahnya.

Yaqut menuturkan, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah skenario apabila pemerintah Arab Saudi sudah memutuskan.

Skenario tersebut soal pembatasan jumlah jemaah haji yang diberangkatkan ke tanah suci.

"Kita buat skenario bagaimana di pesawat itu nanti jaga jaraknya. Ketika di Arab Saudi, kamar yang buat 8 orang dipakai untuk 4 orang," tutur dia.

Baca juga: Cerita Menag Yaqut Dapat Angpau ketika Kunjungi Tetangga Saat Imlek: Kita Senang Sekali Waktu Itu

Yaqut mengatakan, pihaknya juga menunggu aturan terkait jemaah lanjut usia (lansia) mengingat masih pandemi Covid-19.

"Mudah-mudahan bisa. Tapi, itu semua kebijakan Arab Saudi," kata dia.

"Kita tamu di sana, kita ikuti kebijakan tuan rumah," tambahnya.

Daerah Juga Tunggu Kabar

Kementerian Agama (Kemenag) belum dapat memastikan perihal keberangkatan haji pada tahun ini.

Pasalnya, belum ada kejelasan dari Pemerintah Arab Saudi tentang pemberangkatan haji dari Indonesia.

Untuk itu, Kantor Kemenag Sragen sudah melakukan persiapan bila sewaktu-waktu ada lampu hijau dari pemerintah arab Saudi.

Kepala Kantor Kemenag Sragen, Hanif Hanani menyampaikan, meski belum kejelasan terkait keberangkatan haji, pihaknya tetap mempersiapkan para calon jamaah haji (CJH) yang keberangkatannya tertunda.

"Insya Allah yang kami berangkatkan kuota kemarin yang tertunda. Untuk tahun lalu yang tertunda sekitar 1.200 orang," papar Hanif, Minggu (21/2/2021).

Baca juga: 32 Ribu Orang di Sragen Sudah Terdata untuk Vaksinasi Tahap Kedua, Ini Daftarnya

Baca juga: Mengeluh Kecapekan dan Tak Enak Badan, Petani Bawang Asal Sragen Meninggal Dunia saat Kerokan

Baca juga: Tingkatkan Ketahanan Pangan, Kapolda Jawa Tengah dan Pangdam IV Diponegoro Tanam Alpukat di Sragen 

Baca juga: Pemerintah Pusat Wacanakan Sertifikat Tanah Berbasis Digital, Sragen Masih Tunggu Instruksi

Dijelaskannya, untuk saat ini langkah-langkah yang dilakukan dengan mempersiapkan paspor CJH.

"Lantas melakukan pengecekan jika ada visa yang kadaluarsa, untuk diteliti lagi dan diperbarui," ucapnya.

Jika ada kepastian keberangkatan tentu melihat mekanisme seperti apa pelaksanaan ibadah haji karena dampak pandemi Covid-19.

Sekarang ini pihaknya masih menunggu instruksi dari Kemenag soal pemberangkatan haji.

”Kami belum tahu mekanismenya seperti apa, sempat tersiar kabar yang usia dibawah 50 tahun yang berangkat. Tapi belum ada surat resmi, baik dari arab saudi atau pemerintah pusat,” ujarnya. (*)

Berita Terkini