Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memastikan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) tidak akan terpengaruh pasca adanya temuan kasus corona di lingkungan pondok pesantren.
Seperti diketahui, ada temuan kasus Covid-19 di lingkungan pondok pesantren kawasan Kelurahan Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon.
Ada 38 warga pondok pesantren terkonfirmasi positif Covid-19.
Baca juga: Reaksi Pengelola Terminal Klaten soal Mudik Dilarang : Baik, karena Kasus Corona Belum Juga Menurun
Baca juga: Di Tengah Pandemi Corona, Demam Berdarah di Klaten Tembus 37 Kasus, Satu Orang Tak Bisa Diselamatkan
Sebanyak 37 diantaranya kini menjalani isolasi mandiri di Asrama Haji Donohudan, Boyolali.
Sementara sisanya menjalani perawatan di rumah sakit rujukan Kota Solo karena mengalami gejala.
Atas temuan tersebut, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka memastikan simulasi PTM tidak terpengaruh.
"Tidak. Itu kan pondok pesantren. Di klaster sendiri, tidak seperti sekolah, ada dormitory-nya," ucap Gibran, Rabu (31/3/2021).
"Tidak. Tidak akan mempengaruhi. Santai saja," tambahnya.
Baca juga: Waspada Varian Baru Corona B117, Imigrasi Pantau 191 Warga Negara Asing di Kota Solo
Meski begitu, Gibran menegaskan akan ada pengetatan pengawasan terhadap pengelola pondok pesantren di Kota Solo ke depannya.
"Pasti ada pengetatan, pengawasan. Ini masih uji coba simulasi. Ke depan kita lebih perketat lagi," tegas dia.
"Yang penting gurunya sudah divaksin 2 dosis. Dosen-dosen juga sudah mulai," tambahnya.
Ustazah Terpapar Corona
Seorang ustazah sebuah pondok pesantren di Kelurahan Kauman, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo terkonfirmasi positif Covid-19.
Ia terkonfirmasi positif Covid-19 dengan menunjukkan beberapa gejala dan kini dirawat di rumah sakit rujukan Kota Solo.