TRIBUNSOLO.COM - Momen mudik sebelum adanya pemberlakuan larangan mudik akan banyak dimanfaatkan masyrarakat.
Seperti diketahui larangan mudik akan berlangsung pada 6-17 Mei 2021.
Perusahaan Otobus (PO) memperkirakan akan ada kenaikan penumpang sepekan jelang pemberlakukan larangan mudik Lebaran.
Pemilik PO Sumber Alam, Anthony Steven Hambali mengatakan, saat ini memang belum terlihat adanya peningkatan signifikan penumpang bus.
Namun, pesanan tiket bus antarkota antarprovinsi atau AKAP sudah meningkat untuk tanggal 1-5 Mei 2021.
"Saat ini yang mudik itu belum terlihat di grafik, artinya penumpang yang lalu-lalang ini umumnya masih yang berkepentingan untuk bepergian," ujarnya kepada Kompas.com, dikutip Rabu (21/4/2021).
"Tapi memang untuk tanggal 1-5 Mei pesanan sudah mulai naik," imbuhnya.
Baca juga: Ratusan Tukang Kredit asal Majalengka Mudik Dini, Gunakan 5 Bus dan Diminta Isolasi Mandiri
Baca juga: Resmi! Gibran Melarang Mudik ke Solo 1 Sampai 17 Mei, Ini Aturannya : Pelanggar Dikarantina 5 Hari
Baca juga: Antisipasi Pemudik Curi Start, Polres Sragen Dirikan Posko Penyekatan di 3 Titik, Ini Lokasinya
Baca juga: Antisipasi Mudik Lebih Awal, Polres Sragen Gelar Penyekatan di Perbatasan Jawa Timur
Seiring dengan tingginya permintaan dari masyarakat jelang pemberlakuan larangan mudik, Anthony mengakui, setiap PO bus AKAP akan menaikkan tarif atau biasa disebut tuslah.
Ia bilang, rata-rata kenaikan tarif bus akan mencapai 100 persen.
"Ini kan hukum ekonomi, (tarif naik) karena permintaan banyak," ujarnya.
"Maka biasanya tuslah pada H-7 Lebaran, ini ditarik lebih mundur jadi H-7 sebelum larangan mudik diberlakukan," jelasnya.
Anthony mengatakan, adanya larangan mudik tentu sangat berdampak pada bisnis industri PO bus.
Maka ketika ada kenaikan permintaan jelang penerapan larangan mudik, PO bus menyambut momentum ini untuk dorong pemulihan perusahaan.
Lantaran, sejak tahun lalu pun industri ini berjuang untuk bisa bertahan di tengah adanya sejumlah pembatasan wilayah dan larangan mudik guna menekan penularan Covid-19.
"Kita ini bukan semena-mena naikkan (tarifnya), enggak. Kita sudah enggak kuat, kalau enggak naik yah semakin rugi," ucapnya.