Berita Sragen Terbaru

Muncul Klaster Tahlilan di Sragen, 2 RT Harus Lockdown, 44 Warga Positif Corona

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tulisan peringatan lockdown di 2 RT di desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen.

Melihat kasus tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, Hargiyanto mengimbau kepada warga seluruh masjid, untuk mensterilkan mic yang digunakan.

"Karena digunakan bergantian, mic yang digunakan bisa dibersihkan rutin dengan disemprot disinfektan," himbau Hargiyanto.

Masjid Ditutup Sementara

Sebuah masjid di Desa Pelemgadung, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen ditutup sementara atau di-lockdown.

Penutupan masjid tersebut dilakukan setelah ditemukan kasus meninggal pasien Covid-19 di desa tersebut.

Ketua RT setempat, Hidayat mengatakan itu terpaksa dilakukan setelah takmir masjid tersebut, dinyatakan meninggal dunia karena covid-19. Berselang 1 minggu kemudian, ustadz masjid tersebut juga dinyatakan meninggal dunia karena terpapar covid-19.

"Kita tutup sejak 17 April sampai 30 April. Kemudian diperpanjang lagi dari 1-10 Mei nanti" ujar Hidayat saat ditemui TribunSolo.com, Minggu (02/05/2021)

Dari pantauan TribunSolo.com, suasana sepi terlihat di kompleks masjid tersebut. Lampu masjid tidak menyala, serta tidak terdapat aktivitas jamaah di dalamnya.

Baca juga: 50 Warga di Banmati Sukoharjo Isolasi Mandiri, Gegara Imam Masjid Positif Covid-19

Baca juga: Viral Kakek 70 Tahun Kelelahan Bawa Jasad Istri Naik Sepeda, Warga Ogah Menolong Takut Covid-19

Sepinya masjid tersebut berdeda dengan suasana masjid lainnya, yang telah menggelar salat tarawih berjamaah selama bulan ramadhan tahun ini.

Perpanjangan penutupan masjid perlu dilakukan karena setelah dilakukan tracing, terdapat 6 orang lainnya yang dinyatakan terpapar covid-19.

"Setelah hasil tes PCR takmir masjid keluar, langsung dilakukan screening oleh satgas kecamatan. Dari 23 yang diperiksa, 6 diantaranya terkonfirmasi positif" kata Hidayat.

Sebanyak 6 orang tersebut kini menjalani isolasi di Technopark, Sragen hingga 9 Mei dan termasuk kedalam kelompok OTG.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, dr Hargianto menyatakan masih melakukan penelusuran terhadap kasus ustadz tersebut.

"Iya benar. Besok senin kita lakukan tracing lagi. Ternyata ustadz dengan 7 orang berbeda klaster" kata dr Hargiyanto.

Puluhan Orang Isolasi Mandiri

Halaman
1234

Berita Terkini