TRIBUNSOLO.COM - Perkelahian sesama anggota DPRD Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan membuat sejumlah orang terluka.
Perkelahian itu terjadi saat rapat anggota Badan Musyawarawah DPRD Takalar.
Dalam perkelahian tersebut, Ketua DPC PDIP Takalar, Andi Noor Zaelan, menjadi sorotan.
Pasalnya, Andi Ellang sapaan Andi Noor Zaelan langsung mencabut senjata jenis double stick dari pinggangnya.
Akibatnya, dua koleganya dari Partai PBB dan PAN terkapar.
Baca juga: Dituduh Rebut Suami dr. Irene, Rizuka Amor Bantah Menjadi Pelakor hingga Ungkap Fakta Mengejutkan
Baca juga: Rombongan Pengantar Jenazah Terobos dan Aniaya Petugas Tol di Makassar, 4 Orang Ditangkap
Baca juga: Jangan Ngeyel! Bupati Karanganyar Larang Open House saat Lebaran, Tapi Boleh Sholat Ied di Lapangan
Johan Nojeng dari Partai PBB menderita tujuh jahitan. Enam di kepala satu di lengan karena pukulan double stick Andi Ellang.
Sementara legislator dari Partai PAN, Bakri Daeng Sewang, sempat dibawa ke RS sebelum memilih perawatan di rumahnya.
Informasi yang dihimpun tribun, Andi Ellang tak terima karena Bakri Daeng Sewang danJohan Nojeng tak setuju Ketua PDIP Takalar itu ditunjuk jadi Wakil Ketua Panitia LKPj Bupati Takalar.
Kronologi
Ketua PDIP hantam double stick legislator PAN & PBB, ada dilarikan ke rumah sakit.
Kasus ini menyita perhatian karena terkait dengan pertanggungjawaban bupati.
Bupati Takalar Syamsari Kitta saat ini berasal dari Partai Gelora. Dulunya dari PKS.
Anggota DPRD Kabupaten Takalar terlibat perkelahian di ruang Rapat Bamus DPRD Takalar, Senin (3/5/2021).
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Takalar, Sulawesi Selatan, bernama Johan Nojeng, tersungkur terlibat adu jotos.
Johan Nojeng dari Partai PBB tersungkur dengan luka di bagian kepala dan tangan sebelah kiri akibat terkena hantaman double stick.