Berita Sukoharjo Terbaru

Antisipasi Pemudik Ngeyel, Sekda Sukoharjo Sebut Masyarakat Bisa Tutup Jalan Kampung

Penulis: Agil Trisetiawan
Editor: Ryantono Puji Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi Gelar Operasi di Kartasura, Sukoharjo, antisipasi pemudik curi start, Senin (19/4/2021).

Namun dikecualikan bagi mereka yang melakukan perjalanan dinas/bekerja, atau ada anggota keluarga yang meninggal, sakit, ibu hamil atau melahirkan.

Budi menambahkan, pihaknya juga membatasi silaturahmi ataupun halal bihalal.

"Untuk menghindari kasus seperti di India, sebaiknya silaturahmi dilakukan dengan video call," pungkasnya.

Hanya Muncul Satu Klaster Covid-19

Dinas Kesehatan (Dinkes) Sukoharjo hanya menemukan satu klaster baru selama Ramadan.

Klaster tersebut muncul di Kelurahan Banmati, Kecamatan/kabupaten Sukoharjo yang bermula dari imam masjid.

Kepala Dinkes Sukoharjo, Yunia Wahdiyati mengatakan, hingga saat ini perkembangan kasus Covid-19 ada kasus 193 orang per Sabtu (10/5/2021).

"Perkembangan, rata-rata per hari itu ada penambahan belasan kasus baru. Tapi masih didominasi oleh klaster keluarga," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (10/5/2021).

Baca juga: AADY Resmi Tersangka Pasca Tabrak Polisi dengan VW di Pos Prambanan : Bisa Dipenjara 1 Tahun Lebih

Baca juga: Viral Video Anak Memaki dan Dorong Ibu hingga Tersungkur di Wonogiri, Didatangi Dinas, Ini Hasilnya

Klaster tersebut sudah muncul sebelum bulan suci ramadan.

Klaster keluarga itu muncul dengan diawali kasus perjalanan maupun kegiatan sosial kemasyarakatan sebelum bulan ramadan.

Saat bulan suci ramadan ini, hanya ada satu klaster baru, yang menular kepada tiga orang warga lainnya.

Kendati demikian, Yunia menjelaskan klaster imam masjid di Banmati itu telah selesai.

"Kami sudah melakukan pemeriksaan apakah ada penularan yang dari pemudik, hasilnya tidak ada," jelasnya.

"Kasusnya rata-rata dari warga Sukoharjo sendiri," imbuhnya.

Akui Belum Ada Kasus

Halaman
123

Berita Terkini