Berita Boyolali Terbaru

Nasib Sopir Truk Ugal-ugalan, Ditangkap Polisi Boyolali, Baca Surat Permohonan Maaf Sambil Menunduk

Penulis: Adi Surya Samodra
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasus sopir truk box yang ugal-ugalan di simpang empat Surowedanan, Kabupaten Boyolali ditangkap polisi, Senin (31/5/2021).

"Saya sudah cari ke teman-temannya yang biasa dia ajak main, tapi hasilnya nihil," katanya pada Senin (17/5/2021). 

Sebab, korban pamit sejak sabtu malam.

"Seharusnya minggu pagi sudah ada di rumah namun ini kok tidak ada," jelasnya. 

Dia sempat mengunggah pengumuman orang hilang via sosial media. 

"Saya minta bantuan akun facebook @infowongKaranganyar untuk mencari adik saya, siapa tahu ada yang melihat," terangnya. 

Baca juga: Kecelakaan Karambol di Jalan Slamet Riyadi Solo, Libatkan 2 Motor & 1 Mobil, Satu Pengendara Terluka

Namun tak berselang lama, kabar penemuan telah tiba dan kondisinya sudah dalam keadaan tak bernyawa. 

"Saya dapat kabar dari tetangga mengenai penemuan adik saya di jembatan perbatasan Karanganyar - Magetan di Desa Tugu, Kecamatan Jumantono," ungkapnya. 

Kini setelah menjalani hasil visum di RSUD Karanganyar, keluarga menerima kenyataan bahwa ini murni musibah kecelakaan. 

"Kami telah mendengar penjelasan dari pihak Unit Satlantas Karanganyar, dan dokter yang melakukan visum dan murni ini kecelakaan," ujarnya. 

Jasadnya kemudian dimkamakan di dekat rumahnya di Dusun Dusun Brongkol, Desa Kwangsan, Kecamatan Jumapolo pada pukul 13.30 WIB.

Malam Minggu Terakhir

Keluarga Ridwan (19) korban kecelakaan lalulintas tunggal di jembatan perbatasan antara Karanganyar dan Polokarto, Sukoharjo tepatnya di Desa Tugu, Kecamatan Jumantono mengaku ikhlas.

Sang kakak Andi Wibowo mengaku pertemuan dengan adiknya, Ridwan (19) pada Sabtu (15/5/2021) merupakan yang terakhir.

Ridwan pamit untuk bermain bersama kawan-kawannya memanfaatkan momen malam Minggu. 

Baca juga: Kecelakaan Air di Waduk Kedung Ombo Sering Terjadi, Menimpa Wisatawan dan Pemancing

Baca juga: Kisah Pilu Pria Tewas Kecelakaan H-1 Lebaran, Si Anak Nangis Baju Baru untuk Ayah Tak Sempat Dipakai

"Biasa dia pamit main malam Minggu, pasti kami izinkan," katanya, Senin (17/5/2021). . 

Namun keesokan harinya Ridwan tak pulang hingga akhirnya membuat panik satu keluarga. 

"Seharusnya Minggu pagi dia sudah pulang kok ini belum kelihatan," ujarnya. 

Kemudian Andi mencari Ridwan di rumah teman-temannya yang biasa dia sambangi. 

Baca juga: Kecelakaan di Sumberlawang Sragen, Motor Pengendara Seperti Melayang Hantam Truk hingga Kaca Pecah

"Saya datangi satu persatu temannya main, dan tempatnya nongkrong, tapi hasilnya nihil," ucapnya. 

Hingga akhirnya pada Senin (17/5/2021) pukul 08.00 WIB dirinya mendapat kabar ada motor persis milik adiknya yang berada di Kecamatan Jumantono Karanganyar. 

"Ada kabar motor kecelakaan warnanya hitam putih persis dengan milik adik saya," ungkapnya. 

"Hingga akhirnya saya konfirmasi dan benar itu milik adik saya," jelasnya. 

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Mengenaskan di Gemolong Sragen : Yamaha Nmax Tubruk Truk, 1 Tewas

Jenazah Ridwan langsung dimakamkan usai mendapat visum dari RSUD Karanganyar. 

"Kami sudah ikhlas dan menerima ini sebagai musibah kecelakaan," terangnya. 

"Tadi sampai rumah pukul 12.30 dan 13.30 langsung dimakamkan," imbuhnya.

Warga Geger Temuan Jasad

Warga digemparkan dengan penemuan jasad yang sudah tidak bernyawa di Kabupaten Karanganyar, Senin (17/5/2021) 

Penemuan jasad tersebut di bawah jembatan perbatasan antara Karanganyar dan Polokarto, Sukoharjo tepatnya di Desa Tugu, Kecamatan Jumantono.

Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, usut punya usut jasad yang menggemparkan warga pukul 08.00 WIB, bernama Ridwan (19) asal Dusun Brongkol RT 01 RW 10 Desa Kwangsan, Kecamatan Jumapolo.

Sosok yang juga pelajar itu menggunakan baju pink lengan panjang dan celana pendek tersebut tertelungkup di antara batu.

Baca juga: Tragedi Berdarah di Klaten, Polisi Bongkar Motif Pelaku Bunuh Tetangga: Dendam Sering Diejek

Baca juga: BREAKING NEWS: Warga Klaten Geger, Temuan Pemuda Tewas Bersimbah Darah dengan Luka Sayat di Leher

Sementara ada motor Honda Scoopy bernomor polisi AD-2103-AH tergeletak.

Menurut Sekretaris Desa Tugu, Sujoko Prihantoro, penemuan jasad sempat menggemparkan warga tersebut.

Terlebih sosok yang ditemukan memiliki beberapa kecurigaan apakah kecelakaan murni atau korban pembunuhan yang diduga sesakan-akan kecelakaan.

"Pertama kontak motor dalam keadaan off, dan kunci masih menempel hingga motor asumsinya remuk kalau jatuh tapi tidak," katanya kepada TribunSolo.com.

"Lalu kedua ditemukan handphone milik korban yang sudah terbelah di dalam jok motor," imbuhnya membeberkan.

Dikatakan, kecurigaannya semakin membesar dengan jarak antara motor dan jasad yang cukup jauh jaraknya.

"Kami menemukan jasad di bawah kolong jembatan, biasanya kalau kecelakaan itu loncat ke depan bukan tepat di kolong," ungkapnya.

Dirinya menuturkan kondisi jasad saat ditemukan sudah dalam keadaan membiru di sekujur tubuhnya ABG tersebut.

"Sepertinya sudah dalam beberapa hari, karena banyak lalat yang mengerubungi," jelasnya.

"Saat ini jasad sudah dibawa di RSUD Karanganyar untuk diperiksa," aku dia membeberkan.

Warga Mojolaban Tewas

Seorang pria ditemukan tewas tenggelam di sungai di Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo.

Kanit Reskrim Polsek Mojalaban, Iptu Sadimin mengatakan, korban AS (26) merupakan warga Desa Triyagan, Kecamatan Mojolaban.

"Kegiatannya juga pengamen,” ujar Mulyanta kepada TribunSolo.com, Minggu (16/5/2021).

Dirinya sampaikan kejadian tersebut berawal dari laporan warga karena ada orang yang tenggelam.

Baca juga: Jangan Senang Dulu! Besok Operasi Ketupat Berakhir, Tapi Penyekatan Pemudik di Solo Sampai 24 Mei

Baca juga: Tragedi Perahu Wisata Lebaran Terbalik di Boyolali, Anak Kembar dan Ibu Ditemukan Tewas Berpelukan

Sesampainya di TKP, jasad sudah diangkat ke tepi aluran sungai untuk dilakukan evakuasi pemeriksaan.

“Langsung dibantu tim kesehatan, warga sekitar sudah diangkat untuk proses proses pemeriksaan,” katanya.

“Berdasarkan identifikasi tidak ada tanda tanda kekerasan dan memang itu murni kecelakaan,” tambahnya.

Menurutnya kronologinya, saat itu korban dan temannya Taufik sedang beristirahat untuk mengobrol di pintu air PBS.

“Diketahui dirinya hendak menolong temannya akan tetapi dirinya ikut tenggelam,” ujarnya.

Ia sampaikan Taufik terpleset jatuh ke aliran sungai tersebut dan sang korban refleks meloncat untuk menolong yang terjatuh.

“Dari kesaksian warga ia berusaha menolong temannya yang tiba-tiba terjatuh ke sungai dan pas ditolong temannya selamat,” ungkapnya.

Nahas sang korban ternyata tidak bisa menepi dan berujung terbawa arus dan meninggal dunia.

“Evakuasi dilakukan di sepanjang 100 meter dan dilakukan selama setengah jam,” ujarnya.

“Setelah ditemukan akhirnya pihak puskesmas setempat lakukan pemeriksaan di puskesmas,” tambahnya.

Pihak kepolisian mengaku langsung mengundang dan melibatkan pihak keluarga dalam evakuasi korban.

“Pihak keluarga tidak ingin melakukan otopsi dan jasad diserahkan kepada pihak keluarganya," terang dia. (*)

Berita Terkini