Berita Klaten Terbaru

9 Poin Intruksi Bupati Klaten Selama PPKM Mikro, Imbas 20 Orang Meninggal karena Menggilanya Corona

Penulis: Rahmat Jiwandono
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati sekaligus Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Klaten, Sri Mulyani.

Ia menegaskan bahwa pengelola atau penyelenggara yang tidak mematuhi akan mendapat sanksi.

Baca juga: Awas Kecele! Mulai Malam Ini Jalan Pandanaran Boyolali Ditutup, Ada PPKM Mikro di Tengah Corona Naik

Baca juga: Destinasi Wisata di Klaten Bakal Ditutup, Pelaku Wisata Berharap Ada Kelonggaran

"Sanksinya bisa berupa pembubaran, penutupan, dan penyegelan," ungkapnya.

Menurutnya, instruksi tersebut dikeluarkan karena angka kematian di Klaten akibat Covid-19 dalam beberapa hari terakhir lebih dari 10 orang.

"Di zona merah ini tidak bisa main-main, apalagi yang meninggal ada 20 orang," jelas dia.

"Pagi hari ini saja sudah ada 18 orang yang meninggal usai terpapar Covid-19. Ini kan sangat memprihatinkan," tuturnya.

Menurutnya, untuk bisa memutus penyebaran mata rantai virus corona bukan hanya tugas pemerintah saja.

"Ini bukan tugas pemerintah saja tapi butuh peran dari masyarakat. Kalau enggak dipikul bersama, ya pandemi ini tidak akan selesai," katanya. 

Wisata Ditutup

Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Klaten akan ditutup menyusul lonjakan kasus Covid-19 yang membuat Klaten jadi zona merah.

Namun, hingga kini keputusan resmi dari Pemkab Klaten ihwal penutupan tempat wisata belum terbit.

Anggota kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Girpasang, Desa Tegalmulyo, Kemalang, Purnomo mengaku belum mengetahui soal rencana penutupan tempat wisata.

Baca juga: Kondisi Desa Wisata Boyolayar Sragen Memprihatinkan, Akses Jalan Rusak: Tunggu Janji Bupati Perbaiki

Baca juga: Viral Gegara Nasi Putih Rp 5 Juta, Kafe di Tawangmangu Dicari Wisatawan, Penasaran Harga Menunya

"Belum tahu malahan kalau ada aturan itu," ujar Purnomo kepada TribunSolo.com, Selasa (22/6/2021).

Menurut dia, bila tempat wisata ditutup akan berdampak terhadap warga sekitar sebagai pelaku wisata.

"Mayoritas warga di sini hidupnya mengandalkan sektor wisata dan kuliner. Kalau sampai ditutup nanti kami enggak ada pemasukan dan jadi pengangguran," jelasnya.

Purnomo berharap agar pemerintah memberi kelonggaran soal penutupan wisata.

Baca juga: Ikuti Wonogiri, Destinasi Wisata di Klaten Tutup: Tapi Hanya Pada Pekan ke I dan III Saja

"Jangan ditutup total karena perekonomian di sini khususnya wisata kuliner perlahan sudah mulai bangkit," katanya.

Apabila destinasi wisata ditutup total, katanya, pihaknya hanya bisa pasrah.

"Ya kalau ditutup awal kayak dahulu lagi kami tidak bisa berbuat apa-apa," paparnya. (*)

Berita Terkini