Elektabilitas Partai Ummat Besutan Amien Rais Tak Sampai 1 Persen Versi Survei Voxpol, Ancam PAN?

Penulis: Adi Surya Samodra
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pendiri Partai Ummat Amien Rais memberikan sambutan saat deklarasi yang dihadiri banyak tokoh pada Kamis 29 April 2021.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Elektabilitas Partai Ummat belum menyentuh angka 1 persen setelah 8 bulan lamanya dideklarasikan.

Ya, besaran elektabilitas partai besutan Amien Rais tersebut hanya sebesar 0,2 persen.

Itu berdasar survei elektabilitas partai politik yang dilakukan Lembaga Survei Voxpol Center menjelang Pilpres 2024.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago mengatakan meski mendapat elektabilitas 0,2 itu bukan sebagai garansi.

Bila menilik Pemilu 2019, belum ada partai baru yang bisa lolos ambang batas parlemen.

Baca juga: PNS Juwangi Jadi Calo Bisa Masukkan Orang ke PDAM Boyolali, Aksi Kibulnya Bisa Raup Uang Rp 400 Juta

Baca juga: Politikus PKB Ini Wacanakan Usung Cak Imin-Anies di Pilpres 2024: saatnya Bersatu untuk Ummat

"Partai baru rata-rata masih belum melewati 1 persen, tapi (Partai Ummat) sebagai partai baru tentu itu menjadi modal penyemangat," kata Pangi kepada TribunSolo.com, Selasa (8/7/2021).

Meski begitu, Pangi menuturkan peluang Partai Ummat lolos ambang batas parlemen masih terbuka.

Apalagi kalau ada partai yang awalnya sudah lolos di parlemen kemudian tidak lolos di parlemen.

"Tapi bagaimana pun Partai Ummat yang baru mulai mendeklarasikan diri sudah bisa 0,2 itu trend bagus," tutur Pangi.

Ditambah lagi, ada kecenderungan beberapa pemilih partai lain masih berpotensi mengganti dukungannya.

Yakni pemilih Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi salah satu yang bakal tergoyahkan.

"Saya mengamati ada pemilih PAN yang migrasi ke Partai Ummat," kata Pangi.

"Tapi tetap bisa dilihat dari data, migrasi suara pan berapa persen ke partai ummat, apakah karena figur Amin Rais yang membuat mereka mulai meninggalkan PAN," tambahnya.

Hasil Survei Voxpol

Elektabilitas partai pendatang baru bernama Partai Ummat yang didirikan Amien Rais hanya memperoleh 0,2 persen suara.

Hal itu terungkap dalam survei elektabilitas partai politik (parpol) itu dilakukan oleh Lembaga survei Voxpol Center menjelang Pilpres 2024.

Menurut Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago, angka tersebut didapatkan dalam pertanyaan yang spesifik terkait parpol yang akan dipilih.

"Jika pemilu legislatif diselenggarakan hari ini siapa partai yang akan dipilih?," kata dia dalam rilis survei secara daring, Sabtu (3/7/2021).

Dari hasilnya, Partai Ummat yang didirikan Amien Rais hanya memperoleh 0,2 persen.

Rhido Rahmadi yang ditunjuk sebagai Ketum Partai Ummat saat deklarasi Kamis 29 April 2021 bersama pendiri Partai Ummat ada Amien Rais. (TribunSolo.com/Istimewa)

Sementara jika dalam pemeringkatan, menunjukkan bahwa Partai Gerindra di posisi teratas.

"Gerindra sebesar 27,9 persen, adalah partai yang dipilih publik," ujar Pangi.

Posisi kedua terkait elektabilitas parpol dihuni oleh PDI Perjuangan (PDIP) dengan elektabilitas sebesar 23 persen.

Disusul selanjutnya ada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di posisi ketiga dengan elektabilitas sebesar 9,4 persen.

"Di posisi keempat ada Partai Demokrat yang mendapatkan elektabilitas sebesar 7,8 persen. Disusul Golkar di urutan kelima dengan elektabilitas 6,8 persen dan diikuti PKB di posisi keenam dengan 4,9 persen," kata dia.

Pangi mengatakan selain keenam parpol tersebut, parpol lain tidak mencapai ambang batas 4 persen.

Seperti Partai Nasdem di posisi ketujuh dengan elektabilitas 2,3 persen. Dilanjutkan dengan Perindo dengan 1,3 persen.

Selanjutnya ada PPP (1,3 persen), PAN (0,9 persen), Hanura (0,8 persen), PSI (0,3 persen), PBB (0,3 persen), Garuda (0,2 persen), Partai Ummat (0,2 persen), Berkarya (0,1 persen), PKPI (0,1 persen), serta Gelora (0,1 persen).

Akan tetapi, Pangi menyoroti masih besarnya angka pemilih yang belum menentukan suaranya yakni 12,5 persen.

Sehingga dia menilai elektabilitas parpol di Tanah Air masih sangat dinamis untuk tiga tahun ke depan.

"Masih tingginya Undecided Voters 12,5 persen, persentase keterpilihan masih sangat dinamis dan tiga tahun kedepan masih banyak kemungkinan perubahan peta elektabilitas partai politik di Indonesia," tandasnya.

Sebagai informasi, survei digelar 10 hari dari 22 Juni hingga 1 Juli 2021 dengan menggunakan metode wawancara melalui telepon.

Terdapat 1.200 responden dengan proporsi 50:50 antara laki-laki dan perempuan yang berhak memilih dalam pemilu.

Survei memanfaatkan data base 32.000 nomor handphone yang dimiliki Voxpol Center dan dibentuk dengan metode multistage random sampling.

Adapun margin of error sebesar lebih kurang 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Harus Berebut dengan Partai Berbasis Islam

Partai Ummat buatan Amien Rais dinilai tak akan mudah mendapatkan suara karena harus berhadapan dengan PAN, PPP, PKS, dan PKB yang lebih dahulu eksis.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menduga, perubahan nama partai besutan Amien Rais, dari semula PAN Reformasi menjadi Partai Ummat, dilakukan untuk mendulang dukungan dari segmen tertentu.

Segmen yang dimaksud yaitu kalangan umat Islam di Tanah Air.

Meski demikian, ia menilai, langkah yang diambil Amien kurang tepat karena justru akan mendegradasi dukungan yang mungkin diberikan publik.

Elite PAN Tak Yakin Akan Ada Bedol Desa Kadernya ke Partai Ummat Bentukan Amien Rais

DPD PAN Solo Yakin Para Kadernya Tidak Akan Menyeberang ke Partai Ummat Buatan Amien Rais

Selain itu, pertarungan antar partai politik yang menyasar kalangan yang sama sudah cukup banyak.

"Kalau ingin menyasar basis Islam tentu terbatas. Mereka akan berebut ceruk partai-partai islam yang lain, seperti PPP, PKS, dan PKB, serta partai-partai Islam lainnya," kata Pangi kepada Kompas.com, Jumat (2/10/2020).

Ia mengatakan, sejak Pemilu 1955 hingga Pemilu 2019, belum pernah ada partai islam yang menjadi leading pemenang pemilu.

Hal itu disebabkan karena pemilih partai nasionalis juga ada yang yang beragama islam.

Di samping, para pengurus partai tersebut yang juga banyak yang beragama islam.

"Sementara, partai muslim sepanjang hanya berharap pada pemilih muslim akan sangat sulit ruang geraknya. Segmennya hanya itu-itu saja, jadi partai papan tengah," ucapnya.

Kondisi serupa, imbuh Pangi, juga dialami oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) besutan Grace Natalie yang menyasar generasi milenial.

"Akhirnya mereka menyusahkan sendiri karena membatasi ceruk segmen pemilihnya," ucapnya.

Tantangan yang harus dihadapi Partai Ummat, kata Pangi, juga kian ketat.

Sebab, Partai Ummat bukan hanya harus bertarung memperebutkan ceruk yang sama dengan partai islam, tetapi juga partai baru yang baru saja muncul saat pemilu kemarin.

Partai Ummat Tak Jamin Bikin Eksodus Kader PAN, Pengamat Politik UNS : InI Bukan Zamannya Amien Rais

Respons PPP terhadap Partai Ummat Besutan Amien Rais: Ujiannya di Pemilu, Apakah Laku atau Tidak?

Menurut dia, bukan perkara mudah untuk bisa meraih dukungan dari masyarakat.

Sehingga, dapat membawa partai baru lolos dari jerat ambang batas parlemen atau parliamentary threshold.

"Buktinya di Pemilu 2019, tidak ada satu pun partai baru yang lolos, seperti PSI, Perindo, Partai Berkarya, Partai Garuda, dan seterusnya," jelasnya.

"Ini tantangan yang berat dan tidak mudah kalau pada level mendirikan partai, terdaftar di KPU, di Kemenkumham, oke bisa dilalui masa-masa itu. Tapi lolos PT itu sulit," kata dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Partai Ummat Besutan Amien Rais Dinilai Bakal Hadapi Persaingan Ketat

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Survei Voxpol Center: Elektabilitas Gerindra Tertinggi, Diikuti PDIP dan PKS

Berita Terkini