Berita Wonogiri Terbaru

Pecahkan Rekor Harian, Sehari Ada 40 Jenazah di Wonogiri yang Dimakamkan dengan Prokes

Penulis: Erlangga Bima Sakti
Editor: Agil Trisetiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi pemakaman jenazah dengan protokol kesehatan

Pasalnya, medan yang sulit menuju ke pemakaman harus dilalui petugas dengan membopong jenazah seberat 140 kg.

"Saat itu kamu baru saja melakukan pemakaman di Desa Jepara, Kecamatan Jatipurno. Dan kami langsung diminta ke Mojopuro karena tidak ada personel lagi," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (25/6/2021).

Baca juga: Cerita Kapten Warsidin dan Buaya Kesayangannya di Sragen : 20 Tahun Bersama, Kini Harus Berpisah

Baca juga: Kagetnya Warga Sukodono Sragen, Buka Jendela Pagi-pagi,Tetangganya yang Sudah Tua Tewas Gantung Diri

Sesampainya di desa tersebut, ia kaget harus memakamkan jenazah di penakaman yang berada di luar kampung.

Pasalnya, di desa tersebut ada pemakaman umum.

"Itu dari pihak desa dan keluarga meminta dimakamkan di sana. Usut punya usut, yang meninggal ini masih ada trah dengan Kasunanan Surakarta, jadi dimakamkan di makam keluarga," ujarnya.

Kekhawatiran Fajar muncul saat harus menyebrang sungai.

Sebab, jenazah Covid-19 sebisa mungkin tidak terkena air untuk mencegah terjadinya infeksi.

Pengecekan kedalaman air sungai kemudian dilakukan memastikan jenazah tidak terkena air.

"Kita cek sungai, dan kedalaman selutut, jadi kami berani. Tapi dengan kekhawatiran adanya luapan sungai," ujarnya.

Sebelum menyusuri sungai selebar 30 meter, petugas pemakaman diberitau jika jarak makam dekat.

Akhirnya satu tim petugas pemakaman berjumlah delapan orang itu berangkat.

Baca juga: Beredar Kabar Istri di Gemolong Sragen Tak Mengetahui Jika Suaminya TNI Gadungan? Begini Faktanya

Baca juga: Beredar Foto Selfie KTP yang Belum Diketahui Lokasinya, Dispendukcapil : Warga Karanganyar Hati-hati

"Kata pihak desa, pemakamannya dekat. Tapi ternyata jauh, kami masih melewati sungai, sawah, dan perkebunan dengan jarak lebih dari 1 kilometer," jelasnya.

"Kami juga dibohongi, katanya jenazahnya sudah tua, berat badannya hanya 40 kilogram. Ternyata pas jenanzah datang beratnya 140 kilogram," tambahnya.

Alhasil, saat perjalanan ke pemakaman, petugas harus beristirahat sebanyak empat kali.

Kendati demikian, petugas pemakaman jenazah Covid-19 Wonogiri tetap melaksanakan tugasnya hingga akhir.

Halaman
1234

Berita Terkini