Berita Solo Terbaru

Minat Vaksin di ATMI Solo Mbludak, Jatah 4 Ribu Dosis Pendaftarnya 9 Ribu

Penulis: Iqbal Fathurrizky
Editor: Tri Widodo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Walikota Solo Gibran tinjau pemberian vaksin di Politeknik ATMI Surakarta pada Sabtu (4/9/2021)

Laporan wartawan TribunSolo.com, Iqbal Fathurrizky

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Antusias masyarakat baik yang tinggal di Kota Solo atau di luar kota Solo bisa mengikuti program vaksinasi di Politeknik ATMI Surakarta sangat tinggi. 

Sampai-sampai, jumlah dosis vaksinnya tidak cukup untuk diberikan kepada semua pendaftar. 

Baca juga: Capaian Vaksinasi Covid-19 Jauh dari Target, Bupati Klaten Sri Mulyani : Dosis Kedua Baru 12 Persen

Baca juga: Drama Vaksinasi yang Sasar PKL di Wonogiri, Awalnya Menolak, Tapi Akhirnya Luluh dan Bersedia Ikut

Ketua Yayasan Karya Bakti Romo V Istanto Pramudja mengatakan jumlah pendaftar program vakinasi ini sangat banyak. 

Mencapai 9 ribu lebih orang pendaftar. Padahal persediaannya hanya 4 ribu dosis saja. 

"Kemarin kita sediakan link, sekaran sudah full, sudah 9000 lebih yang masuk," kata Romo, kepada TribunSolo.com Sabtu (4/8/2021). 

Kebanyakan pendaftar merupakan masyarakat umum. Mahasiswa ATMI sendiri jumlahnya malah hanya sedikit, kurang lebih hanya 300 pendaftar.  

Karena rata-rata sudah vaksin dari masing-masing tempat tinggal.

" Pendaftaran sudah kami tutup," katanya. 

Romo menyebut 4 ribu dosis vaksin yang siap diberikan kepada masyarakat ini merupakan program kerjasama dengan  Pemkot Solo, Dinkes Surakarta dan Dinkes Semarang. 

"Vaksin ini untuk non ktp, jadi bukan hanya solo raya. Jadi siapa yang bisa mengakses diberi kemungkinan itu," kata Romo.

Jumlahnya yang cukup banyak, menjadikan pelaksanaan 4 ribu vaksin ini tak bisa diselesaikan dalam waktu sehari. 

Baca juga: Capaian Vaksinasi Ibu Hamil di Sragen Rendah, Dinkes : Masih Banyak yang Menolak,Takut Kenapa-kenapa

Vaksinasi ini akan diberikan selama 4 hari dimulai dari hari ini Sabtu (4/9/2021).

"Jadi nanti perharinya ada 1000 yang diberikan, perjamnya ada 125 karena kita kerahkan 5 dokter," kata Romo.

Target Masih Jauh 

Target 75 persen capaian vaksinasi di Klaten masih diawang-awang. 

Saat ini, saja capaian vaksinasi Covid-19 baru 12 persen. 

Baca juga: Info Vaksinasi Besar-besaran di Solo : Sehari Tampung 800 Orang untuk Suntikan Kedua di Paragon Mall

Baca juga: Jadwal Vaksin Klaten Sabtu 21 Agustus 2021 : Ada Vaksinasi Buruh di PT Indomarco

Bupati Klaten Sri Mulyani mengungkapkan Capaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Klaten hingga dosis kedua baru 12 persen.

Capaian tersebut terbilang masih jauh dengan target vaksinasi di Kabupaten Klaten yang mencapai jutaan orang.

"Sekarang itu untuk dosis pertama 22 persen dosis kedua hampir 12 persen dari target kita 1,6 juta yang akan kami vaksin, sehingga, prosentase tersebut belum sesuai dengan apa yang diharapkan," ucap Mulyani kepada TribunSolo.com, Sabtu (4/9/2021).

Mulyani mengatakan setiap Satgas menerima alokasi vaksin, langsung disalurkan ke masyarakat.

Dalam penyaluran ke masyarakat dengan vaksinasi, menggunakan skala prioritas.

"Tapi semuanya masih terkendala vaksin yang terbatas, sehingga masyarakat tetap bersabar menunggu," ujar Mulyani.

Ia mengatakan dalam memperoleh alokasi vaksin, satgas menggunakan jaringan TNI-POLRI, serta Anggota DPR RI.

Ia mencontohkan pelaksanaan vaksinasi di Manisrenggo menggunakan jaringan TNI-POLRI Kamis (2/9/2021) lalu.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Kota Solo Capai 89,31 Persen untuk Dosis Pertama: Percepatan Terus Berjalan

"Hari ini, Polres Klaten menyelenggarakan vaksinasi di RW 2 Kampung Bendo, Kelurahan Buntalan, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten dengan alokasi 200 orang," kata Mulyani.

"Dengan jaringan masing-masing, kita komunikasikan dengan pemerintah pusat untuk diberikan alokasi lebih," imbuhnya.

Vaksinasi di Solo Melebihi Target

Vaksinasi Covid-19 Kota Solo sampai saat ini mencapai 89,31 persen untuk penyuntikan dosis pertama. 

Sementara untuk dosis kedua, mencapai 65,12 persen.

Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, sebelumnya target sasaran vaksinasi Covid-19 sebanyak 80 persen dari populasi masyarakat Solo.

Baca juga: 3000 Dosis Vaksin untuk Pengurus & Santri Pondok Pesantren di Sragen: Peserta Diminta Segera Daftar 

Baca juga: Jadwal Vaksin Sukoharjo Sabtu 4 September 2021: Ada 600 Dosis AstraZeneca di Kecamatan Grogol 

Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, mengatakan pencapaian vaksinasi Kota Solo ini terhitung per Kamis (3/9/2021) sore.

Target capaian vaksin ini dihitung dengan aplikasi P-care Polri, baik dosis pertama dan dosis kedua.

Sehingga, secara tidak langsung pencapaian vaksinasi di Kota Solo telah tercapai.

Walaupun target sudah digenggam, namun sampai saat ini Kota Solo masih terus menggelar vaksinasi. 

Seperti pada Kamis (3/9/2021) lalu, kegiatan vaksinasi dilakukan di Graha Saba Buana dan Gelora Bung Karno, Solo.

Baca juga: Vaksinasi untuk Difabel di Wonogiri Berlanjut, Tetap Gunakan Cara Jemput Bola

"Untuk dua hari ini, terhitung ada 8000 masyarakat yang telah tervaksin dosis 1 dan dosis 2 dari Gerai Vaksin Polresta Solo," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Jumat (3/9/2021).

Selanjutnya, untuk vaksinasi jenis vaksin Moderna, masih tetap diberlakukan untuk kaum buruh.

"Vaksinasi dosis 2 untuk buruh tetap diberlakukan di Fasilitas Kesehatan (Faskes) RS dengan Vaksin Moderna," ujarnya. 

Vaksinasi di Sragen

Pemerintah Kabupaten Sragen mulai program vaksinasi untuk pengurus dan santri pondok pesantren, Kamis (2/9/2021).

Vaksinasi diawali dengan penyuntikan kepada perwakilan pengurus dan santri pondok pesantren sebanyak 150 orang.

Vaksinasi dilakukan di Kantor Kemenag Sragen, dengan menggunakan jenis sinovac dari Pemkab Sragen.

Baca juga: Jadwal Serbuan Vaksinasi Polda Jateng : Sasar Hampir 5 Ribu Buruh Solo Raya,Digelar Besok 21 Agustus

Wakil Bupati Sragen, Suroto mengatakan Pemkab Sragen akan mengalokasikan 3000 dosis vaksin untuk pengurus dan santri.

"Sementara ditargetkan 3000 orang, dimana saat ini yang sudah terdaftar sudah 2000 orang," ujar Suroto kepada TribunSolo.com, Kamis (2/9/2021).

Suroto mengakui, di wilayahnya masih banyak pondok pesantren yang belum resmi, atau berbadan hukum.

Meski begitu, vaksinasi kali ini ditujukan untuk seluruh ponpes yang ada di Kabupaten Sragen.

"Kita harapkan, vaksinasi juga diikuti ponpes yang lainnya, untuk mengikuti vaksinasi kantor kemenag," singkatnya.

Untuk sementara, vaksinasi diberikan kepada pengurus dan santri yang memiliki NIK Kabupaten Sragen.

Selain itu, pelaksanaan juga masih dipusatkan di Kantor Kemenag Sragen.

"Sementara masih disini (Kantor Kemenag Sragen), nanti menunggu perkembangan apakah akan dilaksanakan di pondok pesantren atau di kantor kecamatan," jelasnya.

Terpisah, Kepala Kemenag Sragen, Ihsan Muhadi mengatakan hingga kini, pembelajaran di pondok pesantren sudah berjalan seperti biasa.

"Karena mereka berbasis asrama, pembelajaran dilakukan dengan prokes ketat, yang sudah didalam tidak boleh keluar, kalau dari luar tidak boleh masuk dulu," jelas Ihsan. 

Santri di Vaksin

Pengurus dan santri pondok pesantren di Sragen mulai disuntik vaksin, Kamis (2/9/2021). 

Vaksinasi untuk santri dilakukan serentak, sesuai dengan program dari Provinsi Jawa Tengah, yang bertajuk Gerakan Pesantren Jateng Serentak Vaksin Covid-19. 

Hari ini, baru 150 pengurus dan santri pondok pesantren di Sragen yang sudah disuntik vaksin covid-19. 

Vaksin yang digunakan menggunakan jenis sinovac, dari Pemkab Sragen.

Kepala Kemenag Sragen, Ihsan Muhadi mengatakan, vaksinasi covid-19 untuk santri dan pengurus ponpes dilakukan bertahap.

"Untuk hari ini baru 150 orang, dari 32 perwakilan pondok pesantren yang ada di Kabupaten Sragen, nanti dilakukan bertahap sesuai alokasi dari Pemkab," katanya kepada TribunSolo.com, Kamis (2/9/2021).

Vaksinasi kali ini, masih diprioritaskan bagi mereka pengurus dan santri pondok pesantren yang memiliki NIK Sragen.

Hal itu dikarenakan, masih terbatasnya stok vaksin yang ada di Kabupaten Sragen. 

Tercatat ada 200 pondok pesantren, yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Sragen.

Menurut Ihsan, pelaksanaan vaksinasi hari ini, berjalan lancar. 

"Hari ini, berjalan lancar, semoga kedepannya juga lancar semuanya," pungkasnya.

Vaksin Habis

Stok vaksin Covid-19 yang dimiliki Polres Boyolali habis. 

Jadi, program vaksinasi ke masyarakat dihentikan sementara sampai ada kiriman vaksin lagi. 

Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond menyebut jika saat ini pihaknya sudah tak memiliki stok vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat.

"Stok vaksin saat ini kami malah habis," kata Morry, kepada TribunSolo.com, Jumat (3/9/2021).

Dia mengatakan, stok terakhir yang dimiliki saat ini ada 500 dosis sudah dialokasikan untuk santri Pondok Pesantren (Ponpes) di Boyolali awal pekan depan.

Dengan begitu, stok vaksin di Boyolali saat ini benar-benar telah habis.

Morry menjelaskan, program vaksinasi massal yang dilaksanakan terakhir adalah gerebek vaksin sebanyak 2100 dosis vaksin jenis Moderna.

Namun vaksin itu juga sudah habis pada bulan Agustus lalu.

"Vaksinasi untuk dosis yang keduanya, dilaksanakan pada tanggal 13 September mendatang," ucap Morry.

Padahal jika stok ada, Morry mengaku sanggup untuk menyelesaikan target 75 persen vaksinasi bagi warga Boyolali selama tiga bulan.

Baca juga: Soal Penanganan Corona, Bamsoet: Peta Jalan Vaksinasi Harus Selaras dengan Program Pemulihan Ekonomi

Dengan skema, 1000 dosis per hari per Kecamatan, dengan Lima hari dalam sepekan, maka target bisa menyelesaikan 440.000 warga sasaran.

"Dalam waktu tiga bulan, warga Boyolali yang berkisar 900an ribu bisa selesai vaksinnya," tambah Morry.(*)

Berita Terkini