Cerita dari Solo

Patung Raja Keraton Solo Setinggi 4 Meter Berdiri di Boyolali, Ini Cerita Mengapa Dibangun di Sana

Penulis: Iqbal Fathurrizky
Editor: Aji Bramastra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Patung raksasa Raja Keraton Surakarta, Paku Buwono VI yang didirikan di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Sabtu (11/9/2021).

"Pemkab Boyolali bisa bikin Simpang Selo, tapi Keraton minta patung PB VI berdiri di situ," sambungnya.

Dadiono menyampaikan setelah patung ini dipasang Rabu lalu, kemudian langsung ditutup menggunakan kain karena belum diresmikan.

"Langsung ditutup, nunggu peresmian dulu kira-kira 50 hari lagi, soalnya proyeknya bukan cuma patung saja PB VI saja," ungkapnya.

Selain patung, nantinya di sana juga akan dibangun monumen susu sapi serta monumen lain.

"Di situ juga akan dipasang patung susu tumpah, dan juga sedang dibuat ikon alam gabungan bumi, matahari, bulan dan bintang," jelas Dadiono.

Seorang pedagang di sekitar kawasan bernama Siam, mengaku menyaksikan proses pemasangan patung ini.

"Yang memasang orang pakai seragam khas abdi dalem Keraton,".

"Setelah patung terpasang, langsung ditaruh sesajen," kata Siam.

Makna Selo untuk Sang Raja

Pegiat Sejarah Boyolali, R. Surojo mengaku patung raja Solo berukuran besar ini hanya ada di Boyolali.

"Solo malah tidak punya," ujarnya kepada TribunSolo.com, Sabtu (11/9/2021).

Dia menyatakan Perang Jawa yang dipimpin Pangeran Diponegoro yang meletus pada tahun 1825 tak lepas dari Pesanggrahan Selo PB VI Selo.

Di Pesanggrahan itulah, Pangeran Diponegoro bersama Pakubuwono VI menyusun strategi perang dalam melawan pasukan Belanda.

Tak hanya untuk menyusun strategi perang saja, namun logistik dan persenjataan prajurit Diponegoro juga didapatkan di Selo.

“PB VI memberikan logistik perang terhadap perjuangan Diponegoro juga di Selo,” ujarnya.

Halaman
123

Berita Terkini