Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Kisah tragis dialami seorang pedagang cilok Slamet (50) asal Dukuh Dondil, Desa Jatisari, Kecamatan Sambi, Boyolali.
Korban meninggal setelah diamuk oleh orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berinisial WT (40) pada Minggu (7/11/2021).
Slamet sempat dilarikan ke Rumah Sakit (RS) namun nyawanya tidak tertolong.
Baca juga: Geng Pelajar Bantul Tawuran hingga 1 Orang Tewas, Sempat Buat Surat Perjanjian: No Lapor, No Visum
Baca juga: Pilunya Bakul Cilok Boyolali, Tewas Dihantam Batu Orang Gangguan Jiwa, Kini Tak Bisa Hidupi Keluarga
Padahal, Slamet baru pertama kali berkeliling ke kawasan Dukuh Jetak Warung, RT 07, RW 03, Desa Jatisari, Kecamatan Sambi, Boyolali.
Kapolsek Sambi AKP Sunoto mengungkapkan berdasarkan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, diketahui korban biasanya berkeliling ke wilayah selatan.
Mulai dari Desa Trayu, hingga Tanjungsari, Kecamatan Banyudono.
Baca juga: Markas Menwa UNS Dibanjiri Karangan Bunga, Pasca 2 Senior Jadi Tersangka dalam Kasus Tewasnya Gilang
“Korban berkeliling di wilayah tersebut ya baru kali ini saja. Bisa dikatakan hampir tidak pernah berkeliling di wilayah situ,” ujar Kapolsek.
Nahas, korban yang baru saja mangkal langsung diserang dari belakang.
“Korban juga tidak sempat teriak-teriak,” tambahnya.
Adnan, ayah pelaku yang ada di dalam rumah tak mengetahui insiden tersebut.
“Blas tidak ada suara teriakan atau keramaian apa-apa. Tau-tau korban sudah tergeletak begitu,” imbuhnya.
Hari Terakhir Berjualan
Nasib pilu menimpa bakul cilok keliling bernama Slamet (50).
Pria malang ini tewas usai tiba-tiba diserang orang yang diduga mengalami gangguan jiwa.
Baca juga: Inilah Pelaku yang Buat Bakul Cilok di Boyolali Tewas : 16 Tahun Gangguan Jiwa, Sering Ngamuk-ngamuk
Peristiwa nahas itu terjadi di Dukuh Jetak Warung RT 7 RW 3, Desa Jatisari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali pada Minggu (7/11/2021) malam.
Letaknya tidak jauh dari rumah Slamet di Dukuh Dondil, Desa Jatisari, Kecamatan Sambi.
Korban diserang pelaku berinisial WT (40) saat berjualan melintasi kawasan tersebut.
Akibat dari itu, kini Slamet sudah tidak bisa menghidupi keluarganya dengan berjualan cilok.
Baca juga: Update Pemancing Hilang Disapu Air Bah di Karanganyar : Masih Buram,Tim SAR Kerahkan Ratusan Relawan
Baca juga: Jadi Misteri, Usai Serang Warga Sambungmacan,Orang Idap Gangguan Jiwa Bawa Senjata Masih Berkeliaran
Ketua RT di lokasi kejadian, Maryanto, menjelaskan, mengaku tak mengetahui secara pasti kronologi penyerangan yang mengakibatkan nyawa melayang itu.
Aksi penyerangan itu dilakukan di depan rumah pelaku yang disebut ODGJ.
"Entah apa karena tersinggung atau karena apa, tahu-tahu sudah kejadian itu," jelas dia kepada TribunSolo.com, Senin (8/11/2021).
Warga menurut dia sangat kaget, karena bakul cilok itu diserang dengan batu berukuran besar dan runcing.
Selama ini lanjut dia, pelaku memang sering ngamuk-ngamuk, tapi yang mengakibatkan korban sampai luka parah berujung meninggal baru kali ini.
"Sementara korban (jenazah) saat ini masih di rumah sakit," ujarnya.
Dia menambahkan, kasus ini telah ditangani Polsek Sambi dan barang bukti berupa batu untuk menghabisi nyawa bakul cilok telah diamankan.
"Sudah diamankan," ungkap dia.
Baca juga: Pernah Viral di Kudus, Kini di Boyolali Ada Temuan Bungkusan Pocong, Isinya Paku Diduga Untuk Santet
Baca juga: Maling Beraksi di Kawasan Padat Penduduk di Taruban Boyolali, Motor Mio Raib: Pelaku Rusak Pintu
Saat TribunSolo.com yang berada di Mapolsek Sambi, belum bisa meminta keterangan resmi dari pihak kepolisian.
Beberapa anggota polisi terlihat masih sibuk melakukan persiapan untuk membawa pelaku ke Rumah Sakit Jiwa di Solo.
"Akan kami bawa ke Kentingan (RSJ Solo)," tutur seorang anggota polisi.
Sudah Lama Sakit
Orang gangguan jiwa WT (40) yang membuat nyawa bakul cilok melayang di Desa Jatisari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali sudah diamankan.
Aksi pelaku yang menganiaya Slamet (50) yang tengah berkeliling jualan sungguh di luar dugaan.
Meski beberapa kali pernah mengamuk, namun baru kali ini yang akhirnya berujung maut.
Kakak pelaku B menyatakan adiknya, WT telah mengalami gangguan jiwa sejak 2004 lalu.
"Ada surat kuning dari rumah sakit jiwa dan sudah kami serahkan ke polisi," ungkapnya di kantor Mapolsek Sambi kepada TribunSolo.com, Senin (8/11/2021).
Adiknya kata dia telah beberapa kali dilakukan pengobatan dan sering ngamuk-ngamuk.
"Kemarin itu, dari pagi sampai siang sama saya di kandang," ujarnya
Dia kaget jika WT menyerang orang dengan batu cukup besar dan menyebabkan korban tewas.
"Kaget saat sore hari mendapatkan kabar WT bermasalah," jelas dia.
Kapolsek Sambi AKP Sunarto mengungkapkan kasus itu diketahui anggota Polsek Sambi yang kebetulan berpatroli di sekitar lokasi kejadian.
Baca juga: Penampakan Batu yang Dipakai Orang Gangguan Jiwa, untuk Serang Bakul Cilok hingga Tewas di Boyolali
Baca juga: Pilunya Bakul Cilok Boyolali, Tewas Dihantam Batu Orang Gangguan Jiwa, Kini Tak Bisa Hidupi Keluarga
Berdasarkan pemeriksaan saksi dan hasil olah TKP, peristiwa itu terjadi sekira pukul 17.00 WIB.
Saat itu, pedagang cilok itu berkeliling di sekitar rumah pelaku.
Entah apa karena dipanggil, korban lalu berhenti di depan rumah pelaku dan memarkirkan sepeda motornya.
"Karena tidak ada yang mengetahui, tiba-tiba korban tersungkur, menurut dugaan sementara korban diduga diserang dari belakang," ujarnya.
Selain menggunakan tangan kosong, pelaku juga menggunakan batu besar untuk menyerang korban.
Berdasarkan pemeriksaan jenazah korban, diketahui ada dua luka yang cukup serius pada tubuh korban.
Yakni pada bagian punggung sebelah kiri dan bagian mata sebelah kiri.
"Mata sebelah kiri mengalami luka yang lumaya serius," ujar Kapolsek.
Korban yang meninggal dunia pada pukul 20.00 WIB kemudian dilarikan ke RS Dr. Moewardi Solo untuk dilakukan autopsi.
Sedangkan pelaku, saat ini telah dibawah ke RSJ Solo.
Kapolsek menyatakan tetap akan memproses kasus penganiyaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia ini.
"Tetap kita proses sesuai hukum, nanti yang memutuskan di pengadilan," imbuhnya.
Tak Lagi Bisa Hidupi Keluarga
Nasib pilu menimpa bakul cilok keliling bernama Slamet (50) kerena tewas usai tiba-tiba diserang orang yang diduga mengalami gangguan jiwa.
Peristiwa nahas itu terjadi di Dukuh Jetak Warung RT 7 RW 3, Desa Jatisari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali pada Minggu (7/11/2021) malam.
Letaknya tidak jauh dari rumah Slamet di Dukuh Dondil, Desa Jatisari, Kecamatan Sambi.
Korban diserang pelaku berinisial WT (40) saat berjualan melintasi kawasan tersebut.
Akibat dari itu, kini Slamet sudah tidak bisa menghidupi keluarganya dengan berjualan cilok.
Baca juga: Update Pemancing Hilang Disapu Air Bah di Karanganyar : Masih Buram,Tim SAR Kerahkan Ratusan Relawan
Baca juga: Jadi Misteri, Usai Serang Warga Sambungmacan,Orang Idap Gangguan Jiwa Bawa Senjata Masih Berkeliaran
Tokoh masyarakat yang juga Ketua RT 2 RW 3, Maryanto menjelaskan, mengaku tak mengetahui secara pasti kronologi penyerangan yang mengibatkan korban nyawa itu.
Aksi penyerangan itu dilakukan di depan rumah pelaku yang disebut ODGJ.
"Entah apa karena tersinggung atau karena apa, tahu-tahu sudah kejadian itu," jelas dia kepada TribunSolo.com, Senin (8/11/2021).
Warga menurut dia sangat kaget, karena bakul cilok itu diserang dengan batu berukuran besar dan runcing.
Selama ini lanjut dia, pelaku memang sering ngamuk-ngamuk, tapi yang mengakibatkan korban sampai luka parah berujung meninggal baru kali ini.
"Sementara korban (jenazah) saat ini masih di rumah sakit," ujarnya.
Dia menambahkan, kasus ini telah ditangani Polsek Sambi dan barang bukti berupa batu untuk menghabisi nyawa bakul cilok telah diamankan.
"Sudah diamankan," ungkap dia.
Baca juga: Pernah Viral di Kudus, Kini di Boyolali Ada Temuan Bungkusan Pocong, Isinya Paku Diduga Untuk Santet
Baca juga: Maling Beraksi di Kawasan Padat Penduduk di Taruban Boyolali, Motor Mio Raib: Pelaku Rusak Pintu
Saat TribunSolo.com yang berada di Mapolsek Sambi, belum bisa meminta keterangan resmi dari pihak kepolisian.
Beberapa anggota polisi terlihat masih sibuk melakukan persiapan untuk membawa pelaku ke Rumah Sakit Jiwa di Solo.
"Akan kami bawa ke Kentingan (RSJ Solo)," tutur seorang anggota polisi. (*)