Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Ada fenomena langka di Kali Jurang, Desa Pengging, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali.
Di mana setelah hujan deras mengguyur, muncul ribuan ikan cethul atau cetol di pinggiran.
Kesempatan itu dimanfaatkan warga sekitar untuk mencari ikan dengan jaring.
Tak sulit bagi warga sekitar untuk menangkap ikan yang ‘mabok’ di tepi sungai itu.
Dengan sekali jaring, ribuan ikan langsung masuk ke dalam perangkap.
Bahkan, tak butuh waktu lama bagi warga untuk memenuhi ember plastik jinjing dengan ikan-ikan cetol ini.
Warga sekitar, Totok Sudaryanto mengatakan fenomena ikan cetol menepi ini terjadi hanya saat air sungai tinggi setelah diguyur hujan deras.
Air sungai Jurang yang berwarna cokelat menjadikan ikan-ikan tersebut menepi.
“Ga tahu, kenapa ikan-ikan itu pada menepi. Mungkin karena supaya tidak terbawa arus, makanya ke pinggir,” ujarnya kepada TribunSolo.com, Selasa (18/1/2022).
Baca juga: Perwira Polisi di Boyolali yang Ejek Pelapor Pelecehan Seksual Dicopot, Kuasa Hukum : Kita Kawal!
Baca juga: Daftar Harga Tanah di Kartasura,Colomadu & Gondangrejo : Dari Rp 250 Ribu hingga Rp 7 Juta Per Meter
Dia yang juga sebagai relawan pun mengawasi warga yang mencari ikan karena antisipasi jika adanya air bah yang bisa terjadi, lantaran sebagian wilayah masih diguyur hujan.
“Saya takutnya jika terjadi air bah. Makanya tadi saya minta warga yang sudah dapat banyak ikan saya minta naik untuk berhenti cari ikan,” aku dia.
Munculnya Burung di Teras
Tak seperti biasanya, beberapa hari ini langit di Kabupaten Boyolali dihiasi ribuan burung yang berterbangan menjelang petang.
Tepatnya terlihat jelas di sekitar SPBU Teras yang berada di beberapa kilometer dari pusat kota.
Akibat fenomena langka tak biasa itu, membuat warga berdecak kagu.
Selain berputar-putar di langit, burung-burung itu juga nampak bertengger di kabel listrik, kabel jaringan telepon, tiang besi hingga di pohon.
Meski terlihat sangat banyak dan terbang secara bersamaan, terlihat tak ada satu pun burung yang saling bertabrakan hingga jatuh ke daratan.
Anto salah satu pengendara yang kebetulan mampir untuk isi bahan bakar mengaku cukup terkejut dengan fenomena aneh ini.
Meskipun dia kerap melihat burung kawanan Pipit di sawah atau burung walet yang terbang bersamaan tapi jumlahnya tak sebanyak ini.
"Ini (kawanan burung ini cukup aneh. Hampir sejauh mata memandang keatas, langit-langit seakan penuh dengan burung," ujar dia kepada TribunSolo.com, Rabu (12/1/2022).
Diapun terlihat menikmati pemandangan tak biasa itu.
Hingga selepas adzan magrib dia masih terus memandangi burung-burung yang menghiasi langit saat senja itu.
Baca juga: Curhatan PKL Waduk Cengklik Boyolali : Puluhan Tahun Menggantungkan Hidup, Kini Harus Angkat Kaki
Baca juga: Gambar Burung di Jalan Juwiring Klaten ini Untuk Bupati : Warga Jengkel Jalan Tak Diperbaiki
"Baru sekali ini melihat fenomena menakjubkan ini," katanya.
Warga sekitar, Verry mengaku di sekitar SPBU memang biasa ditempati burung pipit, gereja dan burung-burung kecil lainnya.
"Biasanya memang ada burung, tapi tak sebanyak ini," ucapnya.
Sementara itu, Irvani warga Banyudono mengaku fenomena burung tersebut seperti di wilaya Panggung, Solo beberapa waktu silam.
Menurut para ahli, burung tersebut bernama burung layang-layang atau dengan nama latin Hirundo rustica.
Informasi yang dia baca, burung tersebut, berasal dari wilayah Asia yang bermigrasi sebagai siklus ekologis rutin tahunan.
Burung-burung ini diperkirakan akan berada di Indonesia sampai bulan Maret mendatang, dan akan mulai kembali ke habitat aslinya di Jepang, Korea dan Rusia, bersamaan dengan berakhirnya musim dingin.
Tak Didatangi Burung
Misteri yang muncul di Makam Mbayek sangatlah aneh.
Bagaimana tidak, makam di Jalan Raya Bangak-Simo di depan bekas SDN 2 Tempursari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali tampak begitu mencekam.
Karena baik pagi, siang dan sore tak ada satu pun burung yang berkicau di atasnya.
Hal ini diutarakan Sesepuh warga sekitar, Mbak Bakir kepada TribunSolo.com.
Bahkan selama ini, cerita-cerita aneh tak yang berhubungan dengan ghaib berseliweran.
Kesan angker nan horor pun terasa saat berada di sekitar tempat itu yang dipenuhi semak belukar, apalagi memasuki area makam di dalamnya.
Ya, tempat itu adalah Makam Mbayek yang merupakan pemakaman kuno dengan luas 30x10 meter persegi itu.
Rimbunnya tumbuhan liar itupun menjadikan banyak batu nisan banyak tak terlihat.
Harus mendekati batu nisan lalu menyibakkan semak belukar yang menutupi makam tersebut.
Batu nisan yang sudah dipenuhi lumut itupun cukup sulit untuk melihat tulisan identitas makam yang biasa terukir pada batu tersebut.
Lama Tidak Terawat
Makam yang sudah lama tak terawat itu pun banyak nisan yang sudah terkubur tanah.
Nuansa mencekam terasa, apalagi pohon jambu mete besar dan mangga berukuran raksasan memayungi areal pemakaman ini.
Meski terlihat rimbun, hampir tak ada burung-burung liar yang bermain-main sambil bersahut-sahutan di atas makam tersebut.
Padahal, di sekitar makam yang merupakan kebun Jati terdengar beberapa ekor burung yang saling bersahut-sahutan.
Baca juga: Kejadian Aneh di Proyek Tol Solo-Jogja, Berkali-kali Tanah di Sawit Dibor, Muncul Terus Batu Raksasa
Baca juga: Kejadian Aneh di Lokasi Jatuhnya Avanza di Gondang Sragen : Sering Muncul Ular Kuning Raksasa
Mbak Bakir mengatakan banyak yang tak tahu makam tersebut merupakan Makam Mbayek.
Dinamakan Mbayek karena, di makam ini banyak jenazah bayi-bayi yang dimakamkan.
Mbayek merupakan bahasa sederhana yang biasanya dikatakan oleh orang Jawa.
Banyaknya makam bayi itu juga terlihat dari ukuran batu nisan yang lumutan ini.
Batu nisan yang berukuran lebih kecil mendominasi areal makam tersebut.
“Makam ini sudah lama sekali, sudah sejak jaman pak Karno (Presiden Soekarno) dulu,” ungkap dia kepada TribunSolo.com, Senin (2/1/2022).
Mbah Bakir mengungkapkan, jika selama ini makam tua itu pun cukup angker.
Bahkan dulu sebelum di sekitar makam ini dibangun rumah, tak banyak warga yang berani melintasi sendirian.
Tak sedikit warga atau pengguna jalan melihat sosok-sosok ghaib di makam atau di jalan yang ada di timur makam ini.
Terlebih tak jarang banyak pengendara yang celaka di sekitaran makam tersebut.
“Kan banyak yang kecelakaan di situ,” ujarnya.
Banyak Pemburu Pusaka
Saking tuanya makam dan dinilai angker, banyak orang yang menyaksikan penampakan makhluk tak kasat mata hingga ada yang berburu pusaka.
“Banyak juga pusakannya, mulai dari keris, pusaka lainnya,” katanya.
Dia menyebut, selama ini banyak warga dari luar daerah yang, menggelar lelaku atau tirakat untuk berburu pusaka di makam tersebut.
Biasanya lelaku yang dilakukan mulai denga puasa pati geni hingga puasa 40 hari.
Baca juga: Misteri Situs Kuno Candi Guwo di Karangmalang : Ada Orang Nekat Masuk Tanpa Izin, Tak Bisa Keluar
Baca juga: Misteri Rumah Kecil di Puncak Bukit Patrum Bayat Klaten : Bukan Omah Demit, Dulu Jadi Gudang Dinamit
“Pusakanya banyak, dan pusakanya itu sesuai keinginannya masing-masing,” jelas dia.
Warga lain, Diky menerangkan, selama ini kerap mencium aroma wangi dari makam tersebut.
Anehnya aroma wangi itu biasanya muncul saat tengah malam.
Meski kerap mencium aroma wangi, tapi dia belum pernah melihat sosok-sosok ghaib itu.
Jangankan masuk ke area makam, berada di depan makam saja, dia merinding tak karuan.
"Merinding saat mendekat, apalagi masuk," terang dia.
Hal senada dikatakan, Pardi warga yang setiap hari melintas di Makam Mbayek.
Diapun pernah sekali melihat sosok hitam berambut ikal panjang.
Meski tak bisa menjelaskan secara detail karena hanya sepintas saja, tapi penampak tersebut membuatnya tak berani melihat makam tersebut sampai sekarang.
Diapun tak lupa selalu membunyikan klakson saat akan melintasi makam tersebut.
“Sambil di dalam hati mengucapkan salam,” imbuhnya. (*)