"Masih kita dalami. Ketika sudah terang benderang akan kita ungkap semuanya," tegas dia.
Aksi Kejam Bank Plecit
Sebanyak tiga warga Wonogiri diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh oknum bank plecit.
Penganiayaan tersebut dilakukan pada Senin (31/1/2022) lalu di sebuah rumah yang berada di Kecamatan Sidoharjo, bahkan korban baru diperbolehkan pulang pada Selasa (1/2/2022) dini hari.
Akibatnya dua orang korban harus menjalani perawatan di rumah sakit. Keduanya warga Desa Sidokarto Kecamatan Girimarto, yakni Nanik Haryani (38) yang tengah hamil muda.
Baca juga: Tak Nyaman dengan Cara Penagihan Bank Plecit, Warga Pucangsawit Sempat Cegat Lintah Darat
Baca juga: Spanduk Tolak Bank Plecit Terpasang di Pucangsawit Solo, Begini Penjelasan Ketua RT
Sementara korban lain yang harus menjalani perawatan yakni Kartini (58) seorang wanita paru baya. Keduanya dianiaya oleh tiga orang oknum bank plecit.
Korban lain, Rita, warga Kecamatan Ngadirojo menuturkan saat itu, dia bersama sejumlah rekan memenuhi panggilan pihak bank plecit di sebuah rumah.
"Saya dijambak, dipukul pakai handphone, kaki juga diinjak. Saya dikeroyok tiga orang," kata Rita kepada TribunSolo.com.
Mulanya, dia diminta oleh Nanik untuk mencarikan nasabah untuk berhutang di bank plecit tersebut. Memang, dia tak memungkiri ada nasabahnya yang macet membayar angsuran, namun dalam hitungan jam.
Kemudian, sejumlah orang dipanggil oleh pihak bank plecit untuk dimintai melunasi hutang dari 90 orang nasabah. Totalnya mencapai Rp 100 juta.
"Kita diminta saat itu uang Rp 100 juta harus ada. Lha darimana uangnya kalau seperti itu," ujarnya.
Baca juga: Cara Utang Pulsa Telkomsel Lewat SMS dan Aplikasi, Bisa Jadi Solusi Bokek di Tanggal Tua
Menurut Rita, kasus tersebut sudah dilaporkan ke pihak kepolisian. Dia didorong oleh sang suami yang tidak terima bahwa dirinya dianiaya.
Sebelumnya, Rita memang pernah berhutang di bank plecit tersebut, namun sudah cukup lama. Dia juga sempat mendapatkan perkataan kasar dari oknum bank plecit tempatnya meminjam uang.
Salah satu saksi, Hartini, warga Kecamatan Girimarto, mengatakan bahwa saat itu dirinya juga berada di lokasi penganiayaan. Dia menyaksikan langsung peristiwa penganiayaan tersebut.
"Ada tiga orang yang melakukan penganiayaan itu. Saya lihat sendiri Mbak Rita dan lainnya dianiaya. Senin sore habis maghrib dan pulangnya setengah dua pagi," jelasnya.
Baca juga: Terungkap, Reaksi Shanty saat Tahu Marshel Widianto Utang Rp500 Juta ke Denny Cagur untuk Beli Rumah