Ia dengan antusias menunggu kedatangan Tili di teras rumahnya, bahkan sejak pagi hari.
Diketahui, sebelumnya Waginem menderita sakit, bahkan tak sanggup untuk bangun dari tempat tidur.
Mendengar hari ini sang putra pulang ke rumah, kondisinya semakin membaik, bahkan kini sudah dapat duduk di depan rumahnya.
"Ya senang mendengar kabar Tili pulang," ucap Waginem singkat.
Ia mengatakan tak ada persiapan khusus untuk menyambut kedatangan sang putra bungsu.
"Tidak ada persiapan khusus, namanya orang tidak punya, juga tidak masak-masak, yang penting Tili bisa pulang dengan selamat saja, saya sudah senang," jelas dia.
Ibu : Le Aku Kangen
Aksi Tili, wong sragen penyelamat buaya berkalung ban di Palu, Sulawesi, ternyata menyimpan kisah haru.
Di kampung halaman Sragen, sang ibunda Tili menyimpan haru.
Selama belasan tahun tak bertemu, membuat Waginem merindu dengan sosok putranya Tili (35).
Diketahui, Tili sudah lama meninggalkan kampung halamanya di Kabupaten Sragen kerana mencoba peruntungan hidup bersama istrinya di Sulawesi.
Sang ibu, Waginem menuturkan jika Tili terakhir pulang ke Sragen pada tahun 2009 ketika sang ayah meninggal dunia.
"Sudah lama tidak pulang, terakhir pulang saat bapaknya meninggal, sekarang tidak bisa dihubungi, sudah 7 tahun tidak bisa menghubungi," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (11/2/2022).
Dengan begitu, kini kurang lebih 13 tahun Waginem tak bertemu sang anak, dan perasaan rindu pun muncul dibenak sang ibu.
Sang ibupun langsung mencurahkan segala kerinduannya kepada sang anak ketika ditemui di rumahnya di Dukuh Pondok, RT 19/RW 3, Desa Kandangsapi, Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragn.