Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Kelangkaan dan harga minyak goreng yang meroket masih saja terjadi di Kabupaten Klaten.
Bahkan saat ada sidak, Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) Klaten menemukan hal mengejutkan, Jumat (25/1/2022).
Di mana petugas menemukan pedagang yang melakukan bundling harga atau penjualan dalam satu paket secara bersama-sama.
Kabid Perdagangan DKUMKP Klaten, Mursidi mengaku pihaknya telah menemukan 3 distributor melakukan bundling harga saat menjual minyak goreng ke pasaran.
"Kalau total distributor ada 7, sedangkan yang melakukan bundling harga ada 3 distributor," jelas dia kepada TribunSolo.com.
"Karena kalau distributor kami tidak ingin ada bundling harga, seperti di toko ini tidak ada paksaan untuk membeli barang yang lain," ujar Mursidi.
Mursidi menjelaskan bahwa stok saat ini ada namun dalam jumlah terbatas.
Mursidi mengatakan harga eceran tertinggi untuk minyak curah Rp 11.500 ribu, untuk minyak kemasan biasa Rp 13.500 ribu dan kemasan premium Rp 14 ribu per liter.
"Kita hanya mendapat jatah 660 liter dan itu dibagi 15 pasar," jelasnya.
Pedagang, Diyarti (65) menjelaskan bahwa dirinya membeli dari minyak goreng dari sales dalam keadaan bundling harga.
Baca juga: Cerita Warga Kendal Berburu Minyak Goreng, Sudah Antre Berjam-jam Tapi Pulang dengan Tangan Kosong
Baca juga: Alasan PKL di Sragen Tetap Berjualan Meski Ada Papan Larangan : Kita Mau Makan Apa, Tidak Ada Solusi
"Saya beli dari sales, yang keliling sini," jelasnya.
"Saya beli satu minyak goreng kemasan ukuran 2 literan dibanduli (bundling) mie empat," tegasnya.
"Kalau dari pembeli enggak mau dibuat paket seperti ini, tapi saya beli dari sales sudah dapat paket seperti ini," terangnya sambil menunjukkan paket minyak goreng yang dia jual.
Diyarti menjual 2 paket harga yakni Rp 40 ribu, di mana pembeli mendapatkan 2 liter minyak goreng dan 4 bungkus mie.